Pages


Kamis, 20 Juni 2013

LAPORAN MANAJEMEN AGRIBISNIS

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
MANAJEMEN AGRIBISNIS
“ES PISANG IJO YUMMY”





Kelompok 1
Kelas B
Batara Dhariyanto                   105040107111002
Susi Susanti                             115040100111024
Syafaatin N                             115040101111019
Ivana Novitasari                      115040101111180
Kezia Febrina N                      115040100111113

PROGAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2013




BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis yang ingin diwujudkan, menuntut adanya keterkaitan erat antara sektor pertanian dengan sektor-sektor bukan pertanian dalam sebuah sistem agribisnis (Sofyan, 2004). Artinya, jika ingin mengembangkan atau memajukan subsistem produksi, harus disertai pula dengan pengembangan atau dukungan subsistem lainnya, seperti subsistem pemasaran, subsistem pengolahan (agroindustri hulu dan hilir) dan subsistem lembaga penunjang seperti lembaga keuangan, prasarana pasar berupa tempat atau gedung (place), lembaga penelitian, peraturan pemerintah yang kondusif, dan lain-lain.
Agroindustri menurut modul perkuliahan Rancangan Usaha Agribisnis dalam Soeharjo (1989), adalah salah satu cabang industri yang erat dengan pertanian. Agroindustri sebagai suatu sistem dapat dipandang sebagai kegiatan yang memerlukan input dan merubahnya untuk mencapai tujuan tertentu. Input dalam kegiatan industri terdiri dari bahan mentah hasil pertanian maupun bahan tambahan, tenaga kerja, modal, dan faktor pendukung lainnya. Jadi pada intinya, agroindustri merupakan suatu usaha untuk memberi nilai tambah pada produk hasil pertanian.
Sebagai contoh adalah pisang.Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pisang merupakan buah yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan, mulai dari kalangan bawah, menengah hingga pejabat negarapun pasti pernah mengkonsumsi pisang.Namun saat ini buah pisang juga memiliki nilai tambah tersendiri jika diolah.Salah satu produk olahan pisang yakni es pisang ijo merupakan salah satu kuliner minuman es yang khas dari kota Makassar. Es pisang ijo ini cukup banyak digemari oleh semua kalangan, terutama kalangan remaja. Oleh karena itu kelompok kami memilih survei lapang ke perusahaan Es Pisang Ijo ‘YUMMY’.
1.2    Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan hasil survei perusahaan agribisnis ini adalah mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami:
1.      Profil dan ruang lingkup perusahaan agribisnis.
2.      Organisasi agribisnis.
3.      Manajemen sumber daya manusia dalam agribisnis.
4.      Manajemen produksi dalam agribisnis.
5.      Manajemen pemasaran dalam agribisnis.
6.      Manajemen keuangan dalam agribisnis.
7.      Analisis nilai tambah agroindustri olahan.
8.      Strategi pengembangan dengan analisis SWOT perusahaan agribisnis.

1.3 Manfaat
AdapunManfaat dari survey perusahaan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui ruang lingkup perusahaan yang telah kami survey, bagaimana pemilik perusahaan menjalankan usahanya untuk mendapatkan profit, dari manajemen Sumber Daya Manusia, manajemen pemaran, manajemen keuangan, manajaemen produksi sampai ke pemasaran nya.
2.      Untuk mengeatahui strategi-strategi dalam mengembangkan usaha agribisnis nya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Profil dan Ruang Lingkup Agribisnis
Agribisnis sebagai suatu sistem adalah agribisnis merupakan seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Disini dapat diartikan bahwa agribisnis terdiri dari dari berbagai subsistem yang tergabung dalam rangkaian interaksi dan interpedensi secara reguler, serta terorganisir sebagai suatu totalitas.
                                                                                            (Anonymousa,2011)
Agribisnis berasal dari kata agri dan bisnis. Agri berasal darai bahasa Inggris, agricultural (pertanian).
Soekartawi (1993)
2.1.1   Peranan agribisnis
1.    Agribisnis menyumbangkan angka yang cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
2.    Agribisnis menampung tenaga kerja yang besar.
3.    Agribisnis terutama sektor pertanian primer menyediakan pangan bagi seluruh manusia.
4.    Sektor pertanian primer mampu mendukung pengembangan indrustri hulu dan hilir.
5.    Sektor petanian menyumbang devisa dari ekspor hasil-hasil pertanian.
6.    Sektor pertanian terutama tanaman menghasilkan manfaat positif terhadap lingkungan hidup.
2.1.2   Cakupan dan Ruang Lingkup Agribisnis
a.    Subsistem agribisnis hulu disebut juga subsistem faktor input (input factor subsystem). Dalam pengertian umum subsistem ini dikenal dengan subsistem pengadaan sarana produksi pertanian. Kegiatan subsistem ini berhubungan dengan pengadaan sarana produksi pertanian, yaitu memproduksi dan mendistribusikan bahan, alat, dan mesin yang dibutuhkan usahatani atau budidaya pertanian (on-farm agribusiness).
b.    Subsistem usahatani atau budidaya pertanian disebut juga subsistem produksi pertanian (production subsystem). Kegiatan subsistem ini adalah melakukan usahatani atau budidaya pertanian dalam arti luas. Istilah pertanian selama ini lebih banyak mengacu pada subsistem produksi. Kegiatan subsistem ini menghasilkan berbagai macam komoditas primer atau bahan mentah sebagaimana telah dikemukan dalam pengertian agribisnis.
c.    Subsistem agribisnis hilir terdiri atas dua macam kegiatan, yaitu pengolahan komoditas primer dan pemasaran komoditas primer atau produk olahan. Kegiatan pengolahan komoditas primer adalah memproduksi produk olahan baik produk setengah jadi maupun barang jadi yang siap dikonsumsi konsumen dengan menggunakan bahan baku komoditas primer. Kegiatan ini sering juga disebut agroindustri. Contoh kegiatan pengolahan komoditas primer yang menghasilkan produk adalah pabrik tepung terigu, maezena, tapioka, dan sebagainya. Sedangkan contoh kegiatan komoditas primer yang menghasilkan barang jadi adalah pabrik makanan dan minuman sari buah atau sirup. Kegiatan pemasaran berlangsung mulai dari pengumpulan komoditas primer sampai pengeceran kepada konsumen.
d.   Subsistem jasa layanan pendukung atau kelembagaan penunjang agribisnis adalah semua jenis kegiatan yang berfungsi mendukung dan melayani serta mengembangkan kegiatan ketiga subsistem agribisnis yang lain. Lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, konsultan, keuangan, dan penelitian. Lembaga penyuluhan dan konsultan memberikan layanan informasi dan pembinaan teknik produksi, budidaya, dan manajemen. Lembaga keuangan seperti perbankan, modal ventura, dan asuransi memberikan layanan keuangan berupa pinjaman dan penanggungan risiko usaha (khusus asuransi). Lembaga penelitian baik yang dilakukan oleh balai-balai penelitian atau perguruan tinggi memberikan layanan informasi teknologi produksi, budidaya, atau teknik manajemen mutakhir hasil penelitian dan pengembangan.
2.2 Organisasi Agribisnis
Agribisnis dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Dalam arti sempit, agribisnis hanya merujuk pada produsen dan pembuat/penyalur input untuk produksi pertanian. Dalam artian luas, agribisnis mencakup keseluruhan perusahaan yang terkait dengan kegiatan perbekalan pertanian, usaha tani, pemrosesan hasil usahatani dan pemasarannya.
Agribisnis sebagai suatu sistem terdiri dari subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi, subsistem usaha tani, subsistem agroindustri serta subsistem distribusi dan pemasaran hasil pertanian.Bentuk organisasi agribisnis tidak ditentukan oleh ukuran atau jenis agribisnis.Ada empat bentuk dasar usaha dalam agribisnis yaitu perusahaan perorangan, persekutuan, perseroan, dan koperasi.Pemilihan bentuk organisasi ini dapat didasarkan pada keunggulan dan kelemahan masing-masing bentuk organisasi atau perkembangan dari agribisnis.
2.2.1  Struktur dan Karakteristik Berbagai Bentuk Organisasi Agribisnis
Organisasi agribisnis adalah sebuah organisasi yang bergerak di bidang perekonomian dalam sektor pertanian. Pada umumnya berbentuk sebagai badan usaha. Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomis yang menggunakan modal dan tenaga kerja untuk mencari keuntungan. Perusahaan adalah unit ekonomi yang mengkombinasikan sumber daya manusia, alam, modal, dan pengusaha (wirausaha) untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa tertentu.
Jenis-Badan-Usahaantara lain:
a.    Agraris adalah kegiatan mengolah sumber daya alam untuk menghasilkan suatu barang tertentu. Contoh : perkebunan teh, kelapa sawit, dan perkebunan karet.
b.    Ekstraktif adalah kegiatan mengambil apa yang telah dihasilkan oleh sumber daya alam. Contoh : hasil hutan dan hasil laut.
c.    Perdagangan adalah kegiatan membeli dan menjual kembali suatu barang tanpa mengubah bentuknya. Contoh : perdagangan beras dilakukan oleh seseorang dengan membeli beras di daerah penghasil padi.
d.   Industri adalah kegiatan mengolah bahan-bahan baku dan bahan penolong menjadi barang setengah jadi atau barang siap pakai. Contoh : sepatu, pakaian, dsb.
e.    Jasa adalah kegiatan yang memberikan pelayanan dan kemudahan dalam rangka memenuhi kebutuhan. Contoh : jasa pengangkutan barang, jasa perbankan, dll.
Jenis-Jenis Badan Usaha Menurut Kepemilikan Modal :
a.    Badan Usaha Milik Swasta
Badan Usaha Milik Swasta adalah seluruh modal dimiliki oleh pihak swasta. Badan usaha swasta dapat dibedakan juga menjadi perusahaan perseorangan, persekutuan firma, perusahaan komanditer (CV), dan perseroan terbatas.
b.    Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Kepemilikan modal yang bersumber dari kekayaan Negara yang dipisahkan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
c.    Badan Usaha Koperasi
Kepemilikan modal berada pada anggota-anggotanya, yang bersumber dari simpanan wajib dan simpanan pokok.
2.2.2 Bentuk-bentuk Organisasi Agribisnis :
3.    Perusahaan Perseorangan atau Individu
Perusahaan Perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha di mana pemilik badan usaha itu adalah perseorangan yang melakukan pekerjaan untuk mendapatkan laba.
Kelebihan Perusahaan Perseorangan :
a.    Organisasi yang mudah
b.    Kebebasan bergerak
c.    Tidak ada yang mempersoalkan manajemen perusahaan perseorangan, sebab dia sendiri yang memegang kekuasaan di dalam perusahaan.
d.   Penerimaan seluruh keuntungan
e.    Pajak yang rendah.
f.     Ketidakmungkinan bocornya rahasia
g.    Ongkos organisasi yang murah
h.    Undang-undang dan peraturan yang membatasi gerak perusahaan perseorangan relatif sedikit jika dibandingkan dengan peraturan pada bentuk-bentuk badan usaha lain.
i.      Pemilik perusahaan perseorangan memiliki motivasi kuat untuk mendapatkan laba.
Kekurangan Perusahaan Perseorangan :
a.    Tanggung jawab perusahaan yang tidak terbatas
b.    Besar perusahaan terbatas
c.    Kontinuitas yang tidak terjamin
d.   Kesulitan dalam soal pimpinan
4.    Persekutuan Firma
Persekutuan Firma adalah usaha untuk menjalankan sebuah perusahaan dengan memakai nama bersama. Atau Persekutuan Firma adalah Perjanjian antara dua orang atau lebih di mana masing-masing pihak secara bersama-sama menyetor modal untuk menjalankan usaha bersama dengan tanggung jawab bersama.
Persekutuan Firma dapat berakhir oleh karena beberapa hal yaitu :
a.    Seorang sekutu meninggal atau jatuh pailit (guung tikar).
b.    Dibubarkan hakim karena alasan-alasan sah.
c.    Jangka waktu yang ditetapkan persekutuan firma telah habis.
d.   Seorang sekutu menarik diri.
Kelebihan Persekutuan Firma :
a.    Kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi
b.    Pada persekutuan firma ada beberapa pemilik, jadi setiap keputusan dapat diambil berdasarkan pertimbangan berbagai pihak.
c.    Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan.
Kekurangan Persekutuan Firma :
a.    Tanggung jawab yang tidak terbatas daripada setiap sekutu
b.    Pimpinan dipegang oleh lebih dari dari satu orang
c.    Penanaman modal beku
5.    Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer adalah suatu persekutuan di mana satu atau beberapa orang sekutu mempercayakan uang atau barang kepada satu atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan, yang bertindak sebagai pemimpin.
Kelebihan Persekutuan Komanditer :
a.    Mudah proses pendiriannya
b.    Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi
c.    Persekutuan komanditer cenderung lebih mudah memperoleh kredit
d.   Dari segi kepemimpinan, persekutuan komanditer relatif lebih baik
e.    Sebagai tempat untuk menanamkan modal, persekutuan komanditer cenderung lebih baik, karena bagi sekutu diam akan lebih mudah untuk menginvestasikan maupun mencairkan kembali modalnya.
Kekurangan Persekutuan Komanditer :
a.    Kelangsungan hidup tidak menentu, karena banyak tergantung dari sekutu komplementer yang bertindak sebagai pemimpin persekutuan.
b.    Tanggung jawab para sekutu komanditer yang terbatas mengendorkan semangat mereka untuk memajukan perusahaan jika dibandingkan dengan sekutu-sekutu pada persekutuan firma.
6.    Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan modal usaha terdiri atas beberapa saham (sero).
Ciri-ciri Persero adalah:
a.    Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
b.    Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa saham-saham
c.    Dipimpin oleh direksi
d.   Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
e.    Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
f.     Tidak memperoleh fasilitas negara
Beberapa Jenis Perseroan Terbatas :
a.    Perseroan Terbatas Terbuka. Kebutuhan modal diperoleh dengan menjual saham di bursa.
b.    Perseroan Terbatas Tertutup. Saham-saham pada perseroan tertutup dimiliki oleh orang-orang tertentu dan seringkali orang-orang itu memiliki hubungan kekeluargaan dan sahamnya berbentuk “atas nama”.
c.    Perseroan Terbatas Milik Negara (Persero). Sebagian atau seluruh saham pada perseroan terbatas ini dimiliki Negara atau disebut Persero.
d.   Perseroan Terbatas Kosong. Perseroan Terbatas Kosong adalah sudah bangkrut dan tidak ada aktifitas, tetapi masih sah sebagai PT.
Kelebihan Perseroan Terbatas adalah sebagai berikut:
a.    Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham.
b.    Pemisahan pemilik dari pengurus.
c.    Mudah mendapatkan modal.
d.   Terdapat efisiensi dalam soal kepemimpinan.
Kekurangan Perseroan Terbatas :
a.    Pemungutan pajak terhadap perseroan terbatas relatif besar.
b.    Mendirikan perseroan terbatas lebih mahal.
c.    Tidak terjaminnya rahasia.
d.   Kurangnya perhatian para pemegang saham terhadap perusahaan.
7.    Koperasi
Istilah koperasi berasal dari dua suku kata yaitu co dan operation. Co berarti bersama dan operation berarti pekerjaan, sehingga kalau digabung menjadi cooperation, atau dengan kata lain, koperasi berarti pekerjaan bersama atau bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, koperasi merupakan jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1 merupakan usaha kekeluargaan dengan tujuan mensejahterakan anggotanya.
Misi Koperasi :
a.    Memacu pengembangan usaha
b.    Kemandirian
c.    Profesionalisme
Kelebihan Koperasi adalah sebagai berikut:
a.    Prinsip pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota, misalnya koperasi pertanian mendirikan pabrik penggilingan padi.
b.    Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.
c.    Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota dengan dasar sukarela.
d.   Mengutamakan kepentingan anggota.
Kekurangan Koperasi adalah sebagai berikut :
a.    Keterbatasan di bidang permodalan.
b.    Daya saing lemah.
c.    Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota.
d.   Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.
8.    Perusahaan Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sedikit sulit karena perusahaan negara di Indonesia diatur oleh peraturan-peraturan yang berbeda sejak zaman penjajahan hingga dewasa ini. Menurut pasal 9 UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara hanya membagi BUMN menjadi dua bentuk, Persero dan Perum.
Maksud dantujuan dari pendirian BUMN menurut UU No. 19 Tahun 2003 adalah :
a.    Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.
b.    Mengejar keuntungan.
c.    Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang/jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
d.   Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.
e.    Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
BUMN seluruh atau sebagian modal pada BUMN itu dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan. Kekayaan Negara yang dipisahkan adalah kekayaan Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk dijadikan modal Negara pada Persero atau Perum serta Perseroan Terbatas lainnya.
Pengurusan BUMN dilakukan oleh Direksi. Direksi itu bertanggung jawab penuh atas pengurusan BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN serta mewakili BUMN, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Anggota direksi harus mematuhi anggaran dasar BUMN dan peraturan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran.
Macam-macam BUMN antara lain:
a.    Persero adalah BUMN berbentuk Perseroan Terbatas. Seluruh atau paling sedikit 51 % kepemilikan saham adalah milik Negara. Maksud dan tujuan pendirian Persero adalah untuk menyediakan barang atau jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, dan juga untuk mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan. Organ atau perangkat dalam Persero adalah RUPS, Direksi, dan Komisaris.
b.    Perum seluruh modal dimiliki Negara dan tidak terbagi atas saham. Perum didirikan dengan maksud dan tujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Organ Perum adalah Menteri, Direksi, dan Dewan Pengawas.
Kelebihan-kelebihan BUMNantara lain:
a.    Seluruh keuntungan BUMN menjadi keuntungan Negara.
b.    Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat.
c.    Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.
Kekurangan-keurangan BUMN antara lain :
a.    Pengelolaan BUMN sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan Negara.
b.    Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan BUMN.
c.    Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan.
9.    Perusahaan Daerah
Perusahaan Daerah atau sering disebut Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) didirikan berdasarkan Peraturan Daerah di mana modalnya baik seluruh atau sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang-undang. Perusahaan Daerah dipimpin oleh suatu Direksi. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah, setelah mendengar pertimbangan DPRD untuk waktu maksimal empat tahun.


2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Agribisnis
Menurut Dr. SP. Siagian dalam buku  “Filsafat Administrasi” management dapat didefinisikan sebagai “kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain”. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa management merupakan inti daripada administrasi karena memang manajemen merupakan alat pelaksana utama daripada adminsitrasi”
Sedangkan menurut Prof. Dr. H. Arifin Abdurrachman dalam buku “Kerangka Pokok-Pokok Managemen dapat diartikan sebagai berikut :
a.    Kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas.
b.    Proses,  yakni kegiatan  dalam  rentetan  urutan- urutan.
c.    Insitut/orang – orang yang melakukan kegiatan atau proses kegiatan
Definisi Manajemen adalah “proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan “ menurutordway tead yang disadur oleh drs. he. rosyidi dalam buku “organisasi dan managemen“.
Fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli :
1.    Menurut  George R.Terry
a.    Perencanaan (Planning)
b.    Pengorganisasian (Organizing)
c.    Penggerakan (Actuating)
d.   Pengawasan (Controlling)
2.    Menurut Luther
a.    Perencanaan (Planning)
b.    Mengorganisir (Organizing)
c.    Melengkapkan tenaga kerja (Staffing)
d.   Mengarahkan (Directing)
e.    Menyelaras/mengkoordinir (Coordinating)
f.     Melaporkan (Reporting)
g.    Menyusun anggaran (Budgeting)
3.    Menurut Henry Fayol
a.    Perencanaan (Planning)
b.    Mengorganisir (Organizing)
c.    Memerintah (Commanding)
d.   Mengkoordinir (Coordinating)
Manajemen sumber daya manusia suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.  Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.
Unsur Manajemen sumber daya manusia adalah manusia.Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia antara lain :
1.    Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
a.    Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain.Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b.    Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c.    Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2.    Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3.    Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi
2.4 Manajemen Produksi dalam Agribisnis
Produksi merupakan suatu proses mengubah input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah. Input atau faktor produksi dapat berupa barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi dan output atau hasil produksi adalah barang dan jasa yang dihasilkan dari suatu proses produksi.
Produksi dapat pula didefinisikan sebagai penciptaan guna.Guna berarti kemampuan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Proses perubahan bentuk faktor-faktor produksi dinamakan proses produksi.
Produksi tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang yang dapat dilihat, tetapi termasuk didalamnya produksi jasa. Produksi atau proses produksi dapat ditinjau dari dua pengertian yaitu pengertian secara teknis dan pengertian secara ekonomis. Pengertian produksi secara teknis adalah suatu proses pendayagunaan sumber-sumber yang telah tersedia dimana diharapkan terwujudnya hasil yang lebih dari segala pengorbanan yang telah diberikan (pengertian sempit). Pengertian produksi dari segi ekonomis adalah suatu proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk mewujudkan hasil yang terjamin kualitas dan kuantitasnya, terkelola dengan baik, sehingga merupakan komoditi yang dapat diperdagangkan (pengertian luas).
Ada dua pendekatan yang sering digunakan untuk menerangkan teori produksi.Dua pendekatan itu adalah pendekatan tradisional (traditional approach) dan pendekatan modern (isoquan dan isocost approach).Selain itu produksi sering membedakan periode produksi jangka pendek dan jangka panjang. Periode jangka pendek terjadi bila terdapat input tetap dalam proses produksi, sedang periode produksi jangka panjang bila semua input adalah variabel.
2.5 Manajemen Pemasaran dalam Agribisnis
2.5.1  Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Kottler (2000), Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisi yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi. 
Menurut Sofyan Assauri (2004) Manajemen Pemasaran merupakan kegiatan menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan perancangan dan peluncuran produk, pengkomunikasian, promosi dan pendistribusian produk tersebut, rnenetapkan harga dan mentransaksikannya, dengan tujuan agar dapat memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencaapi tujuan organisasi perusahaan jangka panjang.
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan.
                                               
                                    (Dharmmesta & Handoko, 1982)
2.5.2        Fungsi Manajemen Pemasaran
1.  Perencanaan pemasaran
Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran  meliputi: tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang dijalankan.
2.  Implementasi pemasaran
Proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi mencakup aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara efektif melalsanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan program tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam mengimplementasikan strategi pemasaran. Implementasi yang sukses tergantung dari beberapa kegiatan kunci yaitu:
a.       Pengorganisasian kegiatan pemasaran
Proses menciptakan hubungan antara fungís personalia dan faktor fisik (sarana), agar kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan bisa mancapai tujuan yang benar, meliputi : pembagian kerja, wewenang, tanggung jawab dan pelaporan kerja.
Bentuk umum dalam departemen pemasaran yang modern, antara lain : organisasi fungsional dimana berbagai aktivitas pemasaran yang berbeda dikepalai oleh spesialis fungsional : manajemen penjualan, periklanan, riset pemasaran, pelayanan terhadap pelanggan, manajemen produk baru. Organisasi geografik, dimana karyawan bagian penjualan dan pemasaran diberi tugas di negara, wilayah atau distrik tertentu.
b.        Pengarahan kegiatan pemasaran
Usaha yang berhubungan dengan segala sesuatu kegiatan pemasaran agar semuanya itu dapat dilakukan dengan baik, meliputi :
a.)    Pemberian perintah secara baik, harus ada follow up-nya, secara senderhana, perlu penjelasan sehingga ada pengertian dan sifatnya harus konsultatif
b.)    Motivasi
c.)    Kepemimpinan
      Dengan pengarahan segala kegiatan yang menyimpang akan terdeteksi dan pimpinan dapat memberikan motivasi untuk menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan harapan serta agar terjadi harmonisasi antar anggota organisasi / firm.
c.     Pengkoordinasian kegiatan pemasaran
Yaitu Usaha meng-sinkronkan dan menyatukan segala kegiatan pemasaran dalam organisasi agar tercapai tujuan yang efektif dan efesien.
a)      Cara- cara menjalankan koordinasi yang efektif, dengan berbagai cara, yaitu : Diadakan prosedur yang terang dan jelas dan ditentukan tanggal penyelesaian (deadline).
b)      Koordinasi dilakukan secara formal melalui pimpinan staff pembantu, penitia maupun pejabat penghubung tetap dilakukan kontak tidak formal.
3.  Pengendalian / Evaluasi kegiatan pemasaran
          Yaitu Usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana, meliputi :Penentuan Standard, Supervisi kegiatan atau pemeriksaan, Perbandingan hasil dengan Standard, Kegiatan mengkoreksi Standard, Menetapkan Mengukur Mengevaluasi Mengambil sasaran kinerja kinerja tindakan perbaikan.
Kegiatan pengendalian atau evaluasi diatas dapat dikelompokkan dua macam:
1.    Pengendalian operacional termasuk memeriksa kinerja yang sedang berlangsung terhadap rencana tahunan dan mengambil tindakan perbaikan kalau perlu.Tujuannya adalah memastikan bahwa perusahaan mencapai penjualan, laba, dan sasaran lain yang ditetapkan dalam rencana tahunannya. Kegiatan ini juga mencakup penentuan produk, wilayah, pasar dan saluran yang berbeda yang dapat mendatangkan laba.
2.    Pengendalian strategik meliputi pengamatan apakah strategi dasar perusahaan sesuai dengan peluang yang terbuka. Strategi dan program pemasaran dapat ketinggalan zaman dalam waktu singkat dan setiap perusahaan harus secara periodik menilai ulang pendekatan terhadap pasar secara keseluruhan.

(Anonymousa, 2013)
2.5.3 Konsep Inti Pemasaran
Pemasaran mempunyai konsep yang tidak hanya sekedar menjual, berikian, berpromosi, berproduksi namun lebih menghargai sebuah kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi produk atau jasa.
Produk (organisasi dan ide)
Kebutuhan, keinginan dan permintaaan
Pemasar dan calon pembeli
Hubungan dan jaringan
Pertukaran dan transaksi
pasar
Nilai kepuasan pelanggan dan mutu
 











1.      Kebutuhan, keinginan dan permintaaan
a.       Kebutuhan (needs)
Kebutuhan merupakan ketidakberadaan beberapa kepuasan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, keamanan, hak milik dan harga diri.
b.      Keinginan (wants)
Keinginan yaitu hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik, keinginan manusia dibentuk dan diperbaharui oleh kekuatan dan lembaga sosial seperti sekolah dan keluarga.
c.       Permintaan (demand)
Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya, keinginan menjadi permintaan jika didukug oleh daya beli.
2.      Produk (organisasi dan ide)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.
3.      Nilai, kepuasan pelanggan dan mutu
a.         Nilai adalah Perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya.
b.         Kepuasan adalah segala sesuatu yang telah dimiliki oleh seseorang dan atau menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk yang dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan.
4.      Pertukaran dan transaksi
a.         Pertukaran adalah tindakan memperoleh barang yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan suatu imbalan. Pertukaran baru akan terjadi apabila kedua belah pihak dapat menyetujui syarat pertukaran yang akan membuat mereka lebih baik daripada sebelum adanya pertukaran.
b.         Transaksi adalah perdagangan antara nilai-nilai antara dua belah pihak atau lebih. Transaksi barter merupakan pertukaran barang dan  jasa untuk mendapatkan barang dan jasa lain.
5.      Hubungan dan jaringan
            Pemasaran hubungan adalah praktek membangun hubungan jangka panjang yang merumuskan dengan pihak lain guna mempertahankan bisnis jangka panjang.
Jaringan pemasaran terdiri dari perusahaan dan semua pihak yang pendukung yang berkepentingan seperti pekerja, pelanggan, pemasok dan pengecer.
6.      Pasar
            Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu yang sama yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut.
7.      Pemasar dan calon pembeli
            Pemasar adalah seorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat dalam pertukaran nilai.Calon pembeli adalah seorang yang diidentifikasi oleh  pemasar sebagai orang yang mungkin berada dan mampu terlibat dalam pertukaran nilai.
(Anonymousb, 2013)
Konsep Pemasaran Lebih Populer daripada Konsep Penjualan
Perbedaan perbedaan antara pemasaran dan penjualan adalah sebagai berikut:
1.      Penjualan
a.  Tekanannya pada produk.
b.      Perusahaan pertama-tama membuat produk dan kemudian bagaimana menjualnya.
c.       Perencanaan berorientasi ke jangka pendek, berdasarkan produk dan pasar.
d.      Tekanannya pada kebutuhan penjual
e.       Manajemen berorientasi pada laba volume penjualan
2.      Pemasaran
a.       Tekanannya pada keinginan dan kebutuhan konsumen
b.      Perencanaan berorientasi ke hasil jangka panjang, berdasarkan produk-produk baru
c.       Perusahaan pertama-tama menentukan apa yang diinginkan konsumen dan kemudian menbuat atau mencari jalan keluarnya bagaimana membuat dan menyerahkan produk tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen.
d.      Berakhir pada kepuasan konsumen
Dari perbedaan yang ada dapat disimpulkan bahwa pemasaran lebih populer dibandingakan dengan penjualan, karena pemasaran lebih efektif dan efisien. Dan pemasaran berorientasi ke hasil jangka panjang yang lebih mementingkan kepuasan konsumen. Sehingga konsumen lebih tertarik pada produk yang ditawarkan dalam pemasaran.
(Anonymousc, 2013)
2.6 Manajemen Keuangan dalam Agribisnis
2.6.1  Ruang Lingkup Manajemen Keuangan
Manajamen keuangan adalah manajemen yang mengkaitkan pemerolehan (acquitition), pembiayaan /pembelanjaan (financing) dan manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu perusahaan.(Manajemen terhadap fungsi keuangan). Semua kegiatan / aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Hal yang wajib yang harus dilakukan oleh seorang manajer keuangnan adalah mengelola segala unsur dan segi keuangan dalam suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh kerana itu manajer keuangan harus mengetahui berbagai aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaannya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan.
2.6.2        Peran manajemen keuangan dalam perusahaan diantaranya :
1.    Bertanggung jawab terhadap tiga keputusan pokok manajemen keuangan (pemerolehan (acquitition), pembiayaan /pembelanjaan (financing) dan manajemen aktiva secara efisien) .
2.    Meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
3.    Menghadapi tantangan dalam mengelola aktiva secara efisien dalam perubahan yang terjadi di lingkungan :
a.    persaingan antar perusahaan.
b.    perekonomian dunia yang tidak menentu.
c.    perubahan teknologi.
d.   tingkat inflasi dan bunga yang berfluktuasi
2.6.3        Fungsi manajemen keuangan meliputi :
1.    Fungsi penggunaan dana (Allocation of fund).
2.    Keputusan investasi/Capital budgeting / Investment decition.
3.    Pembelanjaan aktif.
4.    Bagaimana menggunakan dana secara efisien
2.6.4  Konsep Biaya, Penerimaan dan Keuntungan
a. Biaya Tetap
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa biaya tetap berhubungan dengan waktu dan tidak berhubungan dengan tingkat penjualan. Pembayarannya di dasarkan pada periode akuntansi tertentu dan besarnya adalah sama, misalnya sewa gedung, penghapusan aktiva tetap, dan lain-lain. Sampai dengan jumlah output tertentu biaya ini secara total tidak berubah.
b.Biaya Variabel
Biaya ini berhubungan  langsung dengan tingkat produksi atau penjualan karena besarnya ditentukan oleh berapa besar volume produksi atau penjualan yang dilakukan, misalnya biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung dan lain-lain.
c.    Biaya Total
Biaya total adalah nilai seluruh biaya yang dikeluarkan baik biaya tetap dan  biaya varibel.
(Syamsuddin, Lukman. 2009)
2.6.5  Penerimaan dan Keuntungan
     Penerimaan adalah semua pendapatan yang diterima pengusaha dalam kaitannya dengan jumlah yang dilakukannya. Penerimaan biasanya diperoleh dari jumlah produksi, pemilihan lokasi, analisa break event point dipakai untuk menentukan lokasi biaya total terendah yang berarti pendapatan tertiggi untuk kapasitas produksi yang ditentukan. Analisis break event point dibedakan antara penggunaan untuk produk tunggal dan atau untuk beberapa produk sekaligus. Mayoritas perusahaan memproduksi atau menjual lebih dari satu produk menggunakan fasilitas yang sama. Analisis break event point memerlukan estimasi mengenai biaya tetap, biaya variable dan penjualan.
(Mulyadi. 1992)
BEP(rupiah) = FC/ (1-(VC/S))
Rumus Break Event Point (BEP) untuk single product :
BEP(unit/x) = FC/ (S-VC)
                                                                        atau
           
Keterangan :
                        FC : fixed cost (biaya tetap)
                        VC : variable cost ( biaya variable)
                        S : sales (penjualan)
BEP(rupiah) = FC/ (1-(TVC/TR))
Rumus Break Event Point (BEP) untuk multiple product :


Keterangan :
            TVC : total variable cost ( total biaya variable)
            TR : total revenue ( total pendapatan)
2.6.6 Analisis Rasio Keuangan
a.       Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Rasio  menggambarkan suatu hubungan matematis antaara suatu jumlah dengan jumlah yang lain. Penggunaan alat analisis berupa rasio dapt menjelaskan penilaian baik dan buruk posisi keuangan pada perusahaan, terutama bila angka rasio ini dibandingkan dengan angka rasio pembandingan yang digunakan sebagai standar.
Analisi keuangan adalah salah satu cara yang paling banyak digunakan. Analisis ini menghubungkan sat ups yang lainnya dalam laporan keangan dan memberikan gambaran yang jelas tentang hubungan antarpos tertentu.
Adapun pengertian analisis rasio menurut Munawir 2007 adalah sebagai berikut: “Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos – pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut”
b.      Tujuan Analisis Rasio Keuangan
Tujuan dari analisis rasio adalah untuk dapat menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, keefektifan operasi serta derajat keuntungan suatu perusahaan (profitability perusahaan).
2.7  Analisis Nilai Tambah Agroindustri Olahan
Nilai tambah merupakan pertambahan nilai suatu komoditas karenamengalami proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dalam suatu prosesproduksi. Menurut Hayami, et. al. (1987) definisi dari nilai tambah adalahpertambahan nilai suatu komoditas karena adanya input fungsional yangdiberlakukan pada komoditi yang bersangkutan. Input fungsional tersebut berupaproses pengubahan bentuk (form utility), pemindahan tempat (place utility),maupun proses penyimpanan (time utility). Nilai tambah menggambarkan imbalanbagi tenaga kerja, modal dan manajemen.Konsep nilai tambah adalah suatu pengembangan nilai yang terjadi karenaadanya input yang diperlakukan pada suatu komoditas. Input yang menyebabkanterjadinya nilai tambah dari suatu komoditas dapat dilihat dari adanya perubahanperubahan pada komoditas tersebut, yaitu perubahan bentuk, tempat dan waktu.
Analisis Nilai Tambah Metode Hayami
Menurut Hayami et. al. (1987) menyatakan bahwa nilai tambah adalahselisih antara komoditas yang mendapat perlakuan pada tahap tertentu dengannilai korbanan yang digunakan selama proses berlangsung. Sumber-sumber darinilai tambah tersebut adalah pemanfaatan faktor-faktor seperti tenaga kerja,modal, sumberdaya manusia, dan manajemen.
Pada kegiatan subsistem pengolahan alat analisis yang sering digunakanadalah alat analisis nilai tambah.Alat analisis ini dikemukakan oleh Hayami.Kelebihan dari alat analisis ini adalah sebagai berikut :
1.      Lebih tepat digunakan untuk proses pengolahan produk-produk pertanian
2.      Dapat diketahui produktivitas produksinya (rendemen dan efisiensi tenagakerjanya)
3.      Dapat diketahui balas jasa bagi pemilik-pemilik faktor produksi
4.      Dapat dimodifikasi untuk nilai tambah selain subsistem pengolahan
Besaran nilai tambah yang dihasilkan dapat ditaksir besarnya balas jasayang diterima pemilik faktor produksi yang digunakan dalam proses perlakuantersebut. Dalam analisis nilai tambah, terdapat tiga komponen pendukung, yaitufaktor konversi yang menunjukkan banyak output yang dihasilkan dari satu-satuaninput, faktor koefisien tenaga kerja yang menunjukkan banyaknya tenaga kerjalangsung yang diperlukan untuk mengolah satu-satuan input, dan nilai produkyang menunjukkan nilai output yang dihasilkan dari satu-satuan input.
Melalui analisis nilai tambah Hayami dapat diperoleh informasi sebagai berikut :
1.      Perkiraan besarnya nilai tambah (Rp)
2.      Rasio nilai tambah terhadap nilai produk yang dihasilkan (%), menunjukkanpresentase nilai tambah dari nilai produk.
3.      Imbalan bagi tenaga kerja (Rp), menunjukkan besarnya upah yang diterimaoleh tenaga kerja langsung.
4.      Bagian tenaga kerja dari nilai tambah yang dihasilkan (%), menunjukkanpresentase imbalan tenaga kerja dari nilai tambah
5.      Keuntungan pengolahan (Rp), menunjukkan bagian yang diterima pengusaha(pengolah) karena menanggung resiko usaha
6.      Tingkat keuntungan pengolah terhadap nilai output (%) menunjukkanpresentase keuntungan terhadap nlai tambah
7.      Marjin pengolahan (Rp), menunjukkan kontribusi pemilik faktor produksiselain bahan baku yang digunakan dalam proses produksi
8.      Presntase pendapatan tenaga kerja langsung terhadap marjin (%)
9.      Presentase keuntungan perusahaan terhadap marjin (%)
10.  Presentase sumbangan input lain terhadap marjin (%)
Distribusi nilai tambah berhubungan dengan teknologi yang diterapkandalam proses pengolahan, kualitas tenaga kerja berupa keahlian dan keterampilan,serta kualitas bahan baku. Apabila penerapan teknologi cenderung padat karyamaka proporsi bagian tenaga kerja yang diberikan lebih besar daripada proporsibagian keuntungan bagi perusahaan, sedangkan apabila diterapkan teknologi padatmodal maka besarnya proporsi bagian manajemen lebih besar daripada proporsibagian tenaga kerja.
2.8 Strategi Pengembangan (Analisis SWOT) Usaha Agribisnis
Strategi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Penentuan alternatif strategi dalam pengembangan sistem agribisnis umumnya dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal. Alat analisis yang cocok untuk merumuskan strategi dari berbagai faktor yang diidentifikasi tersebut adalah analisis SWOT. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
Alternatif Strategi dan Kebijakan
     Pembangunan sistem agribisnis merupakan salah satu landasan dalam pengembangan ekonomi Indonesia.Pembangunan pertanian yang di dalamnya mencakup pengembangan sistem agribisnis, mulai dari subsistem agribisnis hulu sampai hilir serta subsistem penunjang. Kelemahan pada subsistem agribisnis hulu, seperti benih dan sarana produksi akan berdampak pada produksi, kelemahan di sektor hilir menyebabkan ketidakmampuan untuk memperoleh nilai tambah dan produk rentan terhadap fluktuasi harga (Saragih. 2010).



                                                           
                                                           







BAB III
PEMBAHASAN

III. Hasil Survei Perusahaan Agribisnis
3.1 Profil dan Ruang Lingkup Perusahaan Agribisnis
3.1.1 Profil dan Ruang Lingkup
Nama Perusahaan             : ES PISANG IJO “YUMMY”
Bidang Usaha                  : Kuliner Olahan Hasil Pertanian
Komoditas Pertanian       : Pisang jenis Candi
Nama Pemilik Usaha        : Ibu Ristin
Alamat                             : Jalan Salahutu Indah No. 20 Malang
No. Telepon                     : 081334088880; 082132675758
3.1.2 Sejarah Perusahaan
Perusahaan es pisang ijo ‘YUMMY’ mulai berdiri atau berjalan tahun 2010, tepatnya di bulan Agustus saat bulan puasa. Pada awalnya, perusahaan ini berawal dari percobaan sepasang suami-istri pemilik dari es pisang ijo itu sendiri. Dan pada akhinya setelah mengalami perkembangan, mereka memutuskan untuk melanjutkan dan mengembangkan usaha es pisang ijo mereka sampai sekarang.
Usaha yang mereka dirikan berawal dari ide sang pemilik saat melihat peluang usaha es pisang ijo yang ada di daerah Malang. Beliau mendapatkan inspirasi untuk mencoba usaha es pisang ijo ini berasal dari kota Surabaya yang mana ada banyak sekali para penjual es pisang ijo yang ada di sana. 
Selama dua tahun menjalankan percobaan usahanya, usaha es pisang ijo mereka mengalami banyak kendala-kendala.Namun, sepasang suami istri pemilik es pisang ijo ‘YUMMY’ ini tidak pantang menyerah dan selalu berusaha mengatasi kendala-kendala usaha yang mereka hadapi dengan selalu menerapkan manajemen di dalam pengelolaan sebuah usaha/bisnis dengan baik.Sehingga, usaha es pisang ijo ‘YUMMY’ ini bisa tetap bertahan hingga sekarang ini.
Usaha es pisang ijo ‘YUMMY’ ini selalu meraih banyak keuntungan dari para pembeli pada saat-saat tertentu, seperti misalnya pada musim kemarau panjang.Lalu pada saat bulan puasa atau bulan Ramadhan.Es pisang ijo ‘YUMMY’ banyak meraih pendapatan pada saat musim-musim tersebut.
Mereka menceritakan usaha es pisang ijo mereka selama ini banyak mengahadapi para pesaing es pisang ijo dari perusahaan yang lain. Ada banyak sekali usaha-uasaha es pisang ijo serupa yang memiliki merk dagang yang lainnya.Sehingga, hal ini membuat mereka juga mengalami banyak sekali perubahan-perubahan strategi yang mereka terapkan pada usaha es pisang ijo mereka.Salah satunya adalah mereka sempat merubah-rubah resep es pidang ijo mereka, hingga akhirnya mereka menemukan resep es pisang ijo yang khas dan unik yang berbeda dari yang lainnya.
3.1.3 Visi Perusahaan
Sebuah perusahaan, tentunya memiliki sebuah tujuan dan harapan untuk kemajuan dan perkembangan perusahaannya di masa mendatang. Dan tidak terkecuali perusahaan dalam bidang agribisnis, es pisang ijo ‘YUMMY’ ini.
Adapun visi dari perusahaan perseorangan es pisang ijo ‘YUMMY’ ini, yakni “Mewujudkan Keberlanjutan Produksi ES PISANG IJO dengan Mengembangkan Inovasi Rasa yang Mengutamakan Kualitas, Demi Tercapainya Pelanggan Setia yang Terus Bertambah”. Begitulah sebuah visi yang diutarakan oleh salah satu pemilik (owner) es pisang ijo ‘YUMMY’ ini kepada kami.
3.1.4 Misi Perusahaan
Untuk menggapai visi, tentu sebuah perusahaan agribisnis juga harus merencanakan dan melakukan sebuah kegiatan misi-misi perusahaan yang bertujuan untuk sebagai cara atau jalan untuk menggapai visi perusahaan mereka.
Adapun Misi perusahaan perseorangan es pisang ijo ‘YUMMY’, antara lain:
1.      Selalu konsisten di dalam produksi es pisang ijo, dengan selalu tetap mejaga kualitas bahan-bahan baku serta bahan tambahan makanan yan digunakannya.
2.      Selalu tetap mengutamakan kualitas rasa es pisang ijo dengan penggunaan bahan-bahan baku dan bahan tambahan makanan yang aman, serta higienis dalam proses pembuatannya.
3.      Selalu konsisten pada tempat penjualan es pisang ijo yang telah ditetapkan, dan tetap menjaga ketetapan harga es pisang ijo setiap porsinya, dikarenakan sasaran pemasaran prosuk es pisang ijo adalah kalangan mahasiswa/mahasiswi.

3.2 Organisasi Perusahaan Agribisnis
3.2.1 Bentuk Organisasi Agribisnis
Perusahaan agribisnis es pisang ijo ‘YUMMY’, merupakan sebuah perusahaan bidang agribisnis di sektor hilir yang mana merupakan perusahaan yang melakukan tahap pengolahan komoditas produk hasil panen pisang dengan melakukan tahap Subsistem Agroindustri Hilir, yakni dalam pengolahannya merupakan perusahaan di bidang makanan/minuman. Dan pemasarannya yang meliputi Distribusi, Promosi, Informasi Pasar danStruktur Pasar es pisang ijo.
Adapun bentuk organisasi atau bentuk usaha perusahaan es pisang ijo ‘YUMMY’ ini adalah perusahaan milik perseorangan, yakni suatu bentuk badan usaha di mana pemilik badan usaha itu adalah perseorangan yang melakukan pekerjaan untuk mendapatkan laba. Hal ini, dikarenakan pemik dari perusahaan es pisang ijo ‘YUMMY’ ini yang memang hanya milik sepasang suami-istri. Atau dengan kata lain perusahaan ini merupakan perusahaan Home Industry.
Sedangkan jenis badan usaha agribisnis perusahaan es pisang ijo‘YUMMY’ ini, yakni termasuk dalam jenis badan usaha perdagangan, karena perusahaan ini melakukan kegiatan produksi pengolahan makanan/minuman yang langsung dijualkan dan dipasarkan kepada pembeli (konsumen).
3.2.2 Gambar Struktur Organisasi dan Hubungan Antar Bagian
                                          
          Adapun hubungan antar bagian dari struktur organisasi perusahaan es pisang ijo‘YUMMY’ ini, yakni pemilik sebagai kedudukan tertinggi membawahi secara langsung terhadap tiga kedudukan yang ada di bawahnya. Yakni, 2o rang karyawan yang bekerja di dalam proses produksi, dan 8 orang penjual tetap yang bekerja atau melakukan proses pemasaran serta penjualan langsung kepada pembeli (konsumen).
3.2.3 Job Description pada Struktur Organisasi
          Adapun Job Description atau tugas, peran, dan wewenang dari masing-masing pelaku di struktur organisasi di atas, yakni pemilik berperan dan berwenagn sebagai kedudukan tertinggi yangmana secara langsung menangani, mengurusi, dan mengevaluasi setiap bentuk manajemen di dalam perusahaan agribisnisnya. Mulai dari manajemen organisasi, manajemen produksi, manajemen keuangan, hingga manajemen pengolahan dan pemasaran. Sehingga, pemilik disini berperan pentinga atas segala tanggung jawab dari segala jenis manajemen di dalam perusahaan agribisnisnya.
          Sedangkan karyawan, mempunyai tugas yakni sebagai karyawan didalam melakukan tahapan proses produksi es pisang ijo, mulai dari penyediaan bahan baku, penanganana, dan pengolahan bahan-bahan tambahan makanan lainnya. Serta alat-alat dan barang-barang tambahan atau pelengkap lainnya yang  merupakan bagian dari produk es pisang ijo tersebut. Dan untuk penjual mempunyai tugas di dalam memasarkan serta menjualkan secar alangsung produk es pisang ijo ‘YUMMY’ kepada pembeli/konsumen di tempat penjualan. Dan penjual ini tidak mempunyai wewenang di dalam proses penyediaan bahan-bahan produksi es pisang ijo, maupun pengolahan produk es pisang iajo itu sendiri.  

3.3 Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Perusahaan
            3.3.1 Fungsi – Fungsi Manajemen SDM yang Dilakukan Oleh Perusahaan
            Fungsi manajemen sumber daya manusia yang dilakukan es Pisang Ijo antara lain :
a.     Menentukan Kebutuhan Personel
       Perusahaan es pisang  ijo berawal dari dua tenaga kerja dan terus berkembang dan bertambah jumlahnya, sampai sekarang tenaga kerja tersebut menjadi 10 orang yang terbagi atas 2 orang sebagai pegawai produksi dan 8 orang lainnya sebagai pegawai pemasaran produk.
b.    Mencari dan Merekrut Tenaga Kerja
Pencarian dan perekrutan tenaga kerja es pisang ijo adalah dari kalangan saudara atau teman-teman pendiri es pisang ijo melalui rekomendasi karyawan sendiri.
c.     Mengangkat dan Memilih Tenaga Kerja
Pengangkatan dan pemilihan tenaga kerja yang dilakukan es pisang ijo adalah tidak ada persyaratan untuk menjadi tenaga kerja, pekerjaan ini bebas untuk siapa saja bahkan ada seusia anak remaja yang juga ikut berjualan es pisang ijo ini.
d.    Mengevaluasi Prestasi Kerja
Evaluasi prestasi kerja di es pisang ijo tidak terpatok pada jangka waktu tertentu. Evaluasi kerja dilakukan sewaktu-waktu dan apabila terjadi permasalahan di tempat usaha, maka langsung dibicarakan serta dievaluasi sehingga sebab permasalahan dan solusinya dapat ditemukan.
3.3.2 Resiko dan Kendala yang Dihadapi Perusahaan dalam SDM serta Bagaimana  Perusahaan Memanajemennya
Untuk produksi es pisang ijo ini terdapat kendala pada tenaga kerjanya bahwa pekerja – pekerja tersebut terkadang tidak pernah minta izin dan mencari pengganti dari pekerja yang telah keluar dari pekerjaan tersebut susah untuk dicari atau susah mencari penggantinya.
Oleh karena itu, tenaga kerja tersebut sebaiknya diberikan pelatihan khusus untuk lebih menghormati adanya peraturan – peraturan  yang ada dan tidak melanggarnya dan juga untuk tenaga kerjanya apabila sulit mencari pengganti pekerja yang dulu, sebaiknya menggunakan media lowongan di media, seperti koran ataupun brosur.

3.4 Manajemen Produksi Dalam Perusahaan Agribisnis
3.4.1 Jenis Produk yang Diproduksi
      Perusahaan Yummy ini memproduksi suatu produk minuman dingin yang biasa disebut dengan es pisang ijo.
3.4.2 Bahan Baku Utama dan Tambahan Serta Proses Produksi
Bahan Baku Utama yang digunakan dalam pembuatan es pisang ijo ini tentunya adalah pisang (biasanya menggunakan pisang candi) karena sebenarnya es pisang ijo ini menggunakan pisang raja, namun produsen mengalami kesulitan dalam mendapatkan pisang raja setiap harinya karena musiman dan harganya yang juga mahal. Oleh karena itu produsen menggunakan pisang candi sebagai alternatif bahan baku utama dengan alasan bahwa rasa dari pisang candi tidak jauh berbeda dari pisang raja. Untuk bahan baku tambahannya sendiri antara lain : Tepung beras, tepung sagu, tepung terigu, santan, garam, gula pasir, e serut,  esens, mutiara  dan meses.









Proses Produksi Es Pisang Ijo Yummy :
buat adonan kulit dari campuran tepung terigu , sedikit garam dan pewarna makanan.


Pisang di kupas lalu di kukus terlebih dahulu
sisihkan pisang yang telah dikukus ke dalam wadah tersendiri

racik semua bahan mulai dari pisang,  sirup merah, mutiara, lalu diberi topping meses.

 



buat saus dari tepung beras, tepung sagu,  , dan gula pasir.

balut pisang yang telah dikukus dengan  adonan kulit.

 
3.4.3 Kapasitas Produksi Maksimal Serta Jumlah Produksi
Produsen memproduksi es pisang ijo per hari maksimal 60 cup untuk setiap penjual. Bila 8 penjual semua beroperasi maka total jumlah produksi per hari sebanyak 480 cup/hari.
3.4.4 Kualitas produk
a) Kelebihan produk es pisang ijo yummy :
Usaha makanan ini dipandang cukup potensial memberikan keuntungan bisnis, karena bahan dasar pisang mudah didapatkan. Hanya dengan balutan tepung beras dan sedikit pewarna  sudah menjadi makanan yang digemari banyak orang.  Selain itu produk ini bisa menghilangkan rasa haus dan mengenyangkan perut karena ada tepung-tepung dan bubur yang digunakan memberi tambahan karbohidrat.
b) Kelemahan produk es pisang ijo yummy  :
Mudah basi,  karena hanya tahan 1 hari saja dan tidak menggunakan bahan pengawet dalam proses produksinya

Kendala dan resiko dalam produksi :
      Kendala dan resiko yang timbul selama produksi dan penjualan es pisang ijo ini antara lain adalahpemilihan bahan baku yang hanya bisa digunakan 1 hari saja karena tidak menggunakan bahan pengawet, berkurangnya jumlah permintaan saat musim hujan.





3.5 ManajemenPemasarandalam Perusahaan Agribisnis
3.5.1 Kegiatan Pemasaran
Es Pisang Ijo merupakan makanan tradisional khas Makasar yang berhasil dipasarkan dan ditekuni sampai saat ini sehingga bisa membawanya mencapai keberhasilan bisnis. Usaha makanan tradisonal ini dipandang cukup potensial yang memberikan keuntungan bisnis, karena bahan dasar pisang mudah didapatkan dan harganya pun tidak terlalu mahal. Pisang yang digunakan pada perusahaan Es Pisang Ijo ‘YUMMY’ ini adalah pisang Candi.
Perusahaan ini biasanya memesan pisang pada pedagang pisang dan diantar kerumahnya, dan juga biasanya membeli pisang sendiri dipasar. Hanya dengan balutan tepung beras dan sedikit pewarna hijau sudah menjadi makanan yang digemari banyak orang. Sistem pemasarannya adalah dengan menggunakan sepeda  motor dan belakangnya diberi tempat produknya seperti rombong berwarna hijau yang ada gambar es pisang ijonya juga, hal ini dilakukan karena lebih praktis sehingga dapat mencari dan menentukan tempat yang paling strategis karena bersifat mobile, dan para penjual produk es pisang ijo hanya membuat stand saja dan menunggu para pembeli.
Hal ini akan meningkatkan keuntungan paramitra perusahaan. Selain itu kegiatan pemasarannya juga dilakukan dikampus UM, UB dan juga dijual di IKIP Budi Utomo karena perusahaan ingin menyediakan untuk mahasiswa/mahasiswi. Sasaran produk adalah pada masyarakat yang sedang lelah dalam perjalanannya. Es Pisang Ijo ‘YUMMY’ mampu memberikan kesegaran pada setiap orang yang memakannya. Sistem penjualannya dilakukan dari pagi sampai sore pukul 17.30 WIB. Namun apabila cepat habis tidak sampai sore. Jika pada waktu puasa produksi es pisang ijo dan pemasarannya ditingkatkan karena hal ini bisa meningkatkan keuntungan yang maksimal.

3.5.2 Strategi Pemasaran Produk
              A. Strategi Pemasaran 4P
·               Product
Usaha yang dilakukan dalam peningkatan nilai tambah dan nilai guna produk dipasaran adalah meminimalisirkan bahan baku. Memberikan kreasi terhadap es pisang ijo yaitu dengan mengembangkan produk es Pisang ijo dalam berbagai aneka rasa dan aneka bahan lain guna untuk memperindah produk es pisang ijo. Dari pisang ijo tradisional dikembangkan dalam berbagai aroma rasa seperti pisang ijo rasa vanila, pisang ijo rasa strowberi , rasa coklat, pisang ijo rasa durian serta pisang ijo rasa original. Satu cup pisang ijo yang disiram cairan fla yang gurih akan semakin nikmat dihidangkan dengan pecahan es batu yang dingin dan juga diberi bahan tambahan seperti mutiara, jelly/agar-agar, dan mesis yang memberikan nilai keindahan produk tersebut.
·               Price
Harga jual produk Es Pisang Ijo ‘YUMMY’ ini adalah sekitar Rp 3.500,00 per porsi. Namun, ada juga yang menjual seharga Rp 4000,00 per porsi. Ini semua adalah strategi dari produsen untuk menjual produknya sendiri.
·                  Place
Saluran pemasaran
Es pisang ijo juga banyak di jual di beberapa tempat di Jakarta dan umumnya mereka mengklaim ’sirup asli dari makassar’, namun Es Pisang Ijo ‘YUMMY’ disini memiliki rasa kesegaran yang berbeda. Sirup yang home made dibuat sendiri ini memiliki aroma wangi dengan manis yang lembut sekali. Bubur sumsum yang digunakan untuk campuran pisang ijo pun memiliki kelembutan yang tepat dengan rasa sirup yang digunakan. Begitu sampai di lidah entah mengapa terasa seperti setengah pudding setengah ice cream yang sangat lembut dan segar. Es ini makin terasa mantap begitu sampai pada pisang ijonya. Pisang yang digunakan yaitu pisang candi yang dibalut tepung berwarna daun suji ini mantab sekali.
Pasar sasaran
Sasaran produk adalah pada masyarakat yang sedang lelah dalam perjalanannya dan perusahaan ini . Es Pisang Ijo ‘YUMMY’ ini dapat memberikan kesegaran pada setiap orang yang memakannya.

·                  Promotion
Untuk melakukan pemasaran produk Es Pisang Ijo ‘YUMMY’, penjual langsung mencari tempat yang strategis, rame dan tempat yang memungkinkan banyak pembeli yang minat. Setelah hal-hal itu sudah sesuai, maka penjual langsung membuat stand dan menunggu para pembeli. Penjual juga harus memperhatikan sikap dalam berjualan. Bersikap cekatan, ramah dan murah senyum saat berjualan akan membuat konsumen merasa nyaman dan ini bisa menjadi jurus jitu untuk membuat konsumen agar menjadi langganan tetap es pisang ijo.
B.     Strategi Pemasaran STP
·         Segmentasi
Pada usaha Es Pisang Ijo ‘YUMMY’ segmentasi yang dilakukan antara lain secara geografis (lokasi), demografis dan psikografis.
Secara geografis, pemilik usaha memilih lokasi penjualan didaerah perguruan tinggi atau kampus yakni daerah jalan raya Universitas Brawijaya dan daerah Universitas Negeri Malang.
Secara demografis pemilik usaha memilih konsumen untuk kalangan mahasiswa (usia remaja) baik laki-laki dan perempuan. Secara psikografis penjual melihat adanya gaya hidup remaja yang menyukai aneka kuliner. Salah satunya es pisang ijo khas Makassar ini. Sehingga dengan adanya es pisang  ijo ini, para remaja Malang tidak perlu untuk pergi ke Makassar untuk dapat merasakan es pisang ijo khas Makassar.
·         Targetting
 Es Pisang Ijo ‘YUMMY’ menargetkan pemasarannya pada pasar kuliner khas Indonesia. Pasar sasaran yang ditargetkan yakni kalangan anak muda (Mahasiswa).
·         Positioning
Pemilik usaha Es Pisang Ijo ‘YUMMY’ melakukan strategi positioning terhadap produk es pisang ijonya dengan cara memberikan persepsi atau penilaian terhadap konsumen targetannya dengan cara menyediakan diferenisasi varian rasa pada produk es pisang ijonya, yakni dengan adanya varian rasa Strawberry, Durian, Vanilla, Melon, dan lain-lain.

3.5.3 Kendala Manajemen Pemasaran dan Manajemen Kendala
Kendala-kendala yang biasanya dihadapi oleh perusahaan es pisang ijo adalah harga biaya produksi naik drastis dan pisang tidak laku dijual setiap harinya. Pisang yang sisa hanya bisa di simpan dalam waktu beberapa hari saja. Kendala yang lain adalah  ketika musim hujan es pisang ijo tidak laku dipasaran, karena pada cuaca dingin tidak cocok untuk produksi es pisang ijo. Jika sisa terlalu banyak, bahan seperti bubur dan yang lain terpaksa harus dibuang karena bahan tersebut mudah basi dan tidak layak untuk diproduksi lagi. 
 Selain dari sisi produk, Es Pisang Ijo ‘YUMMY’ juga memiliki kendala yang timbul yaitu dari pekerja. Biasanya ada pekerja yang tidak izin dahulu saat mereka tidak bisa berjualan, dan pada saat itu produksi es pisang ijo seperti sebelumnya sehingga penjual membawa es pisang ijo jadi banyak dan akhirnya banyak yang tidak laku dijual dan banyak yang sisa dan dibuang. Usaha yang bisa dilakukan untuk mengurangi kendala tersebut adalah perusahaan harus bisa memproduksi es pisang ijo sesuai dengan keadaan cuaca, banyaknya pekerja yang sanggup menjual pada hari itu dan lebih pandai-pandai menarik konsumen.

3.6 Manajemen Keuangan pada Perusahaan Agribisnis
No
Uraian
Periode Produksi (per hari)
1 tahun (365 hari)
Jumlah
Harga/unit
nilai
Jumlah
Harga/unit
nilai
1
Produksi
(total Revenue)
480
3500
1.680.000
175.200
3500
613.200.000
2
Biaya Produksi







a.   BiayaVariabel







Biaya input (bahan baku )







-          Pisang
1 tandan
40.000
40.000
365 tandan
40.000
14.000.000

-          tepung beras
1 kg
4.000
4.000
365 kg
4.000
1.460.000

-          tepung terigu
2 kg
8.000
16.000
730 kg
8.000
5.840.000

-          susu kental manis @ 380gr
2 klg
6.000
12.000
730 kaleng
6.000
4.380.000

-          mutiara
1 plastik
2.000
2.000
365 plastik
2.000
730.000

-          agar-agar
1 plastik
1.800
1.800
365 plastik
1.800
657.000

-          esens
5 plastik
650
3.250
1.825
650
1.186.250

-          santan
16 lt
4.500
72.000
5.840
4.500
26.280.000

-          gula
2 kg
9.000
18.000
730 kg
9.000
6.570.000

Biaya tenagakerja







-          Karyawan produksi
2
30.000
60.000
730
48.000
21.900.000

-          Karyawan (penjual)keliling
8
60.000
480.000
2920
30.000
175.200.000

Biaya lainnya:







-          cup/gelas
480 cup
300
144.000
175.200
300
52.560.000

b.         Biaya tetap







-          Sewa gedung
1
-
-
-
-
-

-          Pajak
1
1.000
1.000
365
1.000
365.000

Penyusutan alat







-          Serutan es
1
1.250
41,6
356
41,6
15.184

-          Kompor
1
8.333
277
365
277
101.105

-          Rombong
8
16.666
555
365
555
202.575
3.
TOTAL COST


854.873


311.447.114

Keuntungan / profit
π = TR-TC
= 1.680.000 – 854.873
= 825.127 / hari

π = TR-TC      
=613.200.000 311.447.114
= 301.752.886 / tahun

 
Dari table di atas dapat di simpulkan bahwa dalam produksi ES PISANG IJO YUMMY” yang di lakukan setiap hari ini  input variabel yang di gunakan adalah bahan baku (pisang , tepung beras,tepung terigu,susu kental manis,agar-agar.esens santan dan gula),tenaga kerja (karyawan produksi dan penjualan) dan juga biaya lain-lain seperti cup atau gelas plastik .
Sedangkan pada inpu tetap yang di gunakan hanya pajak bangunan dan penyusutan alat-lat sepertiserutan es,kompor dan rombong / gerobak. Bila semua biaya input variabel dan input tepa di akumulasikan di dapatkan julah biaya atau total cost sebesar Rp 854.873,- / hari atau Rp 311.447.114,- / tahun. Bila di asumsikan semua jualan nya habis yaitu 60 porsi per hari maka dari hasil perhitungan profit di peroleh profit sebesar Rp 825.127 / hari atau  Rp 301.752.886 / tahun.
3.7 Analisis  Nilai Tambah  Produk dalam Perusahaan

No
Variabel
Notasi

Output, input dan harga

1
Output atau total produksi (unit/proses produksi)
 480
2
Input bahanbaku (kg/proses produksi)
5
3
Input tenagakerja (HOK/proses produksi)
10
4
Faktor konversi
96
5
Koefisien tenaga kerja
2
6
Hargaproduk (Rp/unit)
3500
7
Upah rata-rata tenagakerja per HOK (Rp)
54.000

PendapatandanKeuntungan

8
Harga input bahanbaku (Rp/Kg)
33.810
9
Sumbangan input lain (Rp/Kg)
-
10
Nilai produk (4) x (6)
336.000
11
a.       Nilaitambah (10) – (8) – (9)
b.       Rasionilaitambah [(11) : (10)] %
302.190
89
12
a.       Pendapatan tenaga kerja (5) x (7)
b.      Bagiantenagakerja (darinilaitambah)[(12) : (11)] %
c.       Bagian tenaga kerja (dari nilai produk)[(12) : (10)] %
108.000
35
32
13
a.       Keuntungan (11a) – (12a)
b.      Tingkat keuntungan (dari nilai tambah)[(13) : (11)] %
c.       Tingkat keuntungan (dari nilai produk)[(13) : (10)] %
194.190
64

57

Balas Jasa untuk Faktor Produksi

14
Marjin (10) – (8)
74.190

a.       Pendapatan Tenaga kerja (12) : (14) %
b.      Sumbangan input lain (9) : (14) %
c.       Keuntunga (13) : (14) %
0,01

-
0,02


Pada “ES PISANG IJO YUMMY” setiap kali proses produksi membutuhkan kurang lebih 5 kg bahan baku denga harga kurang lebih Rp 33.810/kg. Pada setiap proses produksi dapat menghasilkan 60 unit es pisnag iji dengan di kerjakan 10 rang tenaga kerja denga upah rata-rata Rp 54.000,-  / orang .
Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan analisis nilai tambah diperoleh hasil sebagai berikut: Nilai tambah sebesar Rp 302.190,-  denga keuntungan Rp 194.190 .Jadi semakin banyak bahan baku yang dibutuhkan dalam setiap proses semakin banyak pula imbalan terhadap modal  sekaligus oleh pemilik. Proses pengolahan yang dilakukan adal setiap hari.


3.8 StrategiPengembangan dengan Analisis SWOTPerusahaan Agribisnis
3.8.1   Faktor – faktor Internal (S-W)
a.    Strength(Kekuatan)
§  Perusahaan milik perseorangan
§  Memiliki banyakvarian rasa
§  Bahan yang digunakan yaitu bahan–bahan alami
§  Harga terjangkau
b.    Weaknesses (Kelemahan)
§  Kurangnya SDM
§  Stand yang tidakmenetap
§  Mahalnyabahanbaku
§  Terbatasnya modal
§  Lemahnya strategi pemasaran
Perusahaan Es Pisang Ijo ‘YUMMY’ merupakan perusahaan yang pertamakali memperkenalkan produknya dengan berbagai macam rasa. Sehingga bisa dikatakan bahwa pencetus es pisang ijo aneka rasa adalah Es Pisang Ijo ‘YUMMY’ ini. Selain memiliki banyak varian rasa, semua bahan yang dipergunakan adalah bahan-bahan yang alami, jadi layak untuk dikonsumsi oleh konsumen pada berbagai kalangan dan samua usia. Yang membedakan dari Es Pisang Ijo ‘YUMMY’ ialah dari semua bahan yang alami, berbagai varian rasa dan selanjutnya harganyapun cukup terjangkau.
Setelah 2 tahun memasyarakat, Es Pisang Ijo ‘YUMMY’ perlahan-lahan mulai dikenal oleh masyarakat.Sehingga sangat memungkinkan untuk membuka cabang kembali.Saat ini cabang dari perusahaan sudah mulai berjalan.Jadi perusahaan bergerak maju dan dapat memaksimalkan profit perusahaan tersendiri.
3.8.2   Faktor – faktor eksternal (O-T)
a.    Opportunity(Peluang)
§  Bukacabang
§  Memaksimalkan profit
b.    Threat (Ancaman)
§  Pesaing
§  Adanyarazia PKL
Perusahaan Es Pisang Ijo ‘YUMMY’ ini mempunyai peluang dari luar yakni masih banyaknya kesempatan untuk bisa membuka cabang stand penjualan baru dengan cara berwaralaba. Sehingga perusahaan juga berpeluang untuk bisa memaksimalkan profit atau keuntungan dan pendapatan dengan cara mendirikan waralaba tersebut.
3.8.3   Strategi Perusahaan Agribisnis dengan Menggunakan Matriks SWOT
IFAS




EFAS
STRENGTHS (S)
§ usaha dimiliki perseorangan
§ memilikibanyakvarian rasa
§ bahan yang  digunakan yaitu bahan-bahan alami
§ harganya terjangkau
WEAKNESSES (W)
§ terbatasnya SDM
§ batasan modal
§ terbatasnya strategi pemasaran
§ stand yang tidak menetap
§ ­mahalnya bahan baku produksi
OPPORTUNITIES (O)
§ buka waralaba
§ memaksimalkan profit

STRATEGI SO
Dengan adanya peluang berwara laba dan dikarenakan usaha milik perseorangan, sehingga perusahaan dapat melakukan waralaba.
STRATEGI WO
Dengan mahalnya bahan baku produksi dan adanya peluang untuk memaksimalkan profit, sehingga perusahaan dapat menaikkan harga jual produk
THREATS (T)
§ banyak pesaing
§ adanya razia PKL
STRATEGI ST
karena dengan banyaknya pesaing maka perusahaan menciptakan suatu inovasi dengan menciptakan variasi bentuk kemasan yang baru.
STRATEGI WT
membuka waralaba usaha ditempat yang sudah diizinkan dan legal.


Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa matriks SWOT yang dapat dilakukan oleh perusahaan agribisnis Es Pisang Ijo ‘YUMMY’, antara lain:
·      Strategi SO (Strengths-Opportunities)
Strategi ini didapatkan dari kekuatan perusahaan dari dalam, yakni dengan biaya produksi yang tidak terlalu besar perusahaan dapat membuka cabang stand baru dengan cara berwaralaba. Dengan adanya peluang dari luar yang memungkinkan untuk dapat mendirikan cabang stand penjualan dengan cara berwaralaba yang banyak di berbagai tempat.      
·      Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)
Strategi ini dapat dilakukan oleh perusahaan yakni dengan adanya peluang membuka cabang stand baru di luar (berbagai tempat), dan adanya kelemahan dari faktor intern yakni stand penjualan yang tidak meneteap maka perusahaan dapat mendirikan cabang stand penjualan baru yang menetap di berbagai tempat.
·      Strategi ST (Strength-Threats)
Strategi ini dapat dilakukan yakni dengan menyatukan adanya kelebihan perusahaan dari dalam dan adanya ancaman banyaknya pesaing usaha dari luar.Sehingga perusahaan dapat memfokuskan usaha produksi dengan meningkatkan variasi rasa Es Pisang Ijo ‘YUMMY’ yang diproduksi. Dan hal ini akan dapat membedakan dengan pesaing usaha es pisang ijo yang lainnya.
·      Strategi WT (Weaknesses-Threats)
Perusahaan dapat melakukan strategi yakni dengan adanya ancaman adanya razia pedagang liar di tempat atau lokasi penjualan  dan adanya kelemahan dari factor internal perusahaan bahwa stand penjualan belum dapat menetap, jadi perusahaan dapat mendirikan cabang stand penjualan baru yang menetap di tempat aatau lokasi penjualan yang tidaka ada razia pedagang liarnya.








BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Perusahaan ES PISANG IJI YUMMY milik Ibu Ristin ini merupakan home industry yang bergerak di bidang olahan hasil pertanian dimana beliau mengubah pisang menjadi sebuah minuman uni yang banyak di minatai di kalangan orang-orang.
Dalm organisasi nya perusahaan ini memiliki 2 karyawan di bidang produksi dan 8 karyawan di penjualan dan perusaahn ini melakukan produksi setiap harinya mencapai 50 - 60 porsi per hari dengan harga jual sebesar Rp 3.500 / porsi dan bila di asumsikan setiap harinya semua produknya habis terjual maka perusaahn ini menerima keuntungan sebersar  sebesar Rp 825.127 / hari atau  Rp 301.752.886 / tahun.


4.2 Saran
Perusaahaan ES PISANG IJO YUMMY ini dapat menerapkan peluang yang ada seperti peluang system waralaba sehingga dapat memaksimalkan profit dan mendirikan cabang stand penjualan baru yang menetap di tempat sehingga tidak ada ancaman razia .



DAFTAR PUSTAKA

Anonymousa.Fungsi Manajemen Pemasaran.(Online).www.elqorni.wordpress.com.Diakses tanggal 25 Mei 2013.
Anonymousb .2012.Konsep Inti Pemasaran.(Online).www.elearning.gunadarma.ac.id. Diakses tanggal 25 Mei 2013.
Anonymousc.2012.(Online).http://www.syafrizal.Helmihttp://shelmi.wordpress.com/2011/01/18/positioning-2/. Diakses pada 25 Mei 2013.

Assauri, Sofyan.2004.Siklus Hidup Produk.(online).http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/siklus-hidup-produk-product-life-cycle_28.html. Diakses pada 7 Mei 2013.

Dharmmesta, B.S. & Handoko, H.1982. Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: PBFE Universitas Gadjah Mada.

Ericksosn S., P. Et. All. 1987. Agribisnis Management, McGraw-Hill, Boston.
Irsyad. 2011. STRUKTUR DAN KARAKTERISTIK BERBAGAI BENTUK ORGANISASI AGRIBISINIS. (onlin). http://thetawonlanang.blogspot.com/2011/06/struktur-dan-karakteristik-berbagai.html. Diakses pada 8 Mei 2012.
Jusuf, Jopie. 2006. Analisis Kredit untuk Account Officer. PT Gramedia Pustaka Utama. Yogyakarta
Kotler, P.2000. Marketing Management: Analysis, Planning, and Control. 4th Ed. London.Prentice-Hall, Inc
Mulyadi. 1992. Akuntansi Biaya. STIE YPKN. Yogyakarta
Saragih. 2010. Agribisnis : Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian.P.T. Penerbit IPB Press. Bogor.
Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Rajawali Pers. Jakarta

Lampiran :
Dokumentasi


 













2 komentar:

Posting Komentar