Pages


Minggu, 21 April 2013

EKONOMI MAKRO : PENDAPATAN NASIONAL


PENDAPATAN NASIONAL

Tolak ukur yang paling baik untuk menunjukkan keberhasilan ekonomi suatu negara adalah pendapatan nasional (produksi nasional), tingkat kesempatan kerja, tingkat harga barang, dan posisi neraca pembayaran luar negeri, serta pendapatan per kapitanya.  Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat/pemilik faktor produksi suatu negara selama kurun waktu tertentu (biasanya digunakan ukuran waktu 1 tahun). Bila kita lihat kembali pada materi pokok tentang arus lingkaran kegiatan ekonomi, rumah tangga konsumsi menyerahkan jasa faktor produksi kepada perusahaan dan mereka akan menerima pendapatan berupa sewa sebagai balas jasa tanah, upah dan gaji sebagai balas jasa tenaga, bunga sebagai balas jasa modal, dan laba usaha atau keuntungan sebagai balas jasa pengusaha. Jadi semua pendapatan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor produksi disebut pendapatan nasional.
Kegiatan ekonomi suatu negara dimulai saat perusahaan melakukan kegiatan produksi yang menghasilkan output berupa barang dan jasa. Jumlah seluruh barang dan jasa yang diproduksi perusahaan di suatu negara dalam jangka waktu satu tahun disebut output nasional atau produk nasional.
Selanjutnya perusahaan akan menjual barang dan jasa kepada rumah tangga. Untuk membeli barang dan jasa tersebut, rumah tangga harus melakukan pengeluaran. Jumlah seluruh pengeluaran yang dilakukan rumah tangga suatu negara untuk membeli barang dan jasa dalam jangka waktu satu tahun disebut pengeluaran nasional.
Dari hasil penjualan barang dan jasa perusahaan harus membayar pada rumah tangga sebagai balas jas terhadap faktor-faktor produksi yang sudah digunakan dalam proses produksi. Dengan demikian rumah tangga akan menerima pendapatan. Jumlah seluruh pendapatan yang diterima rumah tangga sebagai balas jasa faktor-faktor produksi dalam jangka waktu satu tahun inilah yang disebut pendapatan nasional.





arus pendapatan nasional.JPG







§  KONSEP-KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

a)      Produk Domestik Bruto (PDB) atan  Gross Domestic Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Rumusnya adalah
PDB = C + G + I + ( X - M )
atau
Produk Domestik bruto = pengeluaran rumah tangga + pengeluaran pemerintah + pengeluaran investasi + ( ekspor - impor )



b)      Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross Nationan Product (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut
Rumusnya :
Produk nasional bruto (PNB)= PDB + hasil faktor produksi milik domestik yang ada diluar negeri - hasil output faktor produksi milik luar negeri yang ada di dalam negeri

c)      Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP)
Pengertian Produk Nasional Netto adalah produk nasioanl yang memperhitungkan pengeluaran investasi neto dengan mengurangi investasi bruto dengan depresiasi. Jadi PNN merupakan jumlah nilai barang dan jasa yang diperoleh dengan cara mengurangi GNP dengan penyusutan. .

Rumusnya :
Produk Nasional Neto = Produk Nasional Bruto - Depresiasi

d)     Net National Income (NNI) atau Pendapatan Nasional Netto
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Rumusnya :
NNI = NNP - Pajak tidak langsung

e)      Pendapatan Perseorangan  atau Personal Income (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
Rumusnya :

PI = NNI - (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )

f)       Pendapatan yang siap dibelanjakan  atau Disposable Income (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Rumusnya :
DI = PI – Pajak Langsung


METODE PENDEKATAN PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1.      Pendekatan pengeluaran
Ditinjau dari pendekatan pengeluaran, penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat dalam perekonomian, sektor konsumen, perusahaan (investasi), pemerintah dan sektor perdagangan luar negeri. Atau dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran/belanja masyarakat dalam kurun waktu satu tahun.
Komponen – komponen penghitungan pendapatan dengan metode pengeluaran ini adalah :
·         Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)
Pengeluaran sektor rumah tangga dipakai untuk konsumsi akhir, baik barang dan jasa yang habis dalam tempo setahun atau kurang (durable goods) maupun barang yang dapat dipakai lebih dari setahun/barang tahan lama (non-durable goods).

·         Konsumsi Pemerintah (Government Consumption)
Yang masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah adalah pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membeli barang dan jasa akhir (government expenditure). Sedangkan pengeluaran-pengeluaran untuk tunjangan-tunjangan sosial tidak masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah.

·         Pembentukan Modal Tetal Domestik Bruto (Investment Expenditure)
 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) merupakan pengeluaran      sektor dunia usaha. Yang termasuk dalam PMTDB adalah perubahan stok, baik  berupa barang jadi maupun barang setengah jadi.

·         Ekspor Neto (Net Export)
Yang dimaksud dengan ekspor bersih adalah selisih antara nilai ekspor dengan impor. Ekspor neto yang positif menunjukkan bahwa ekspor lebih besar daipada impor. Perhitungan ekspor neto dilakukan bila perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian lain (dunia).

Apabila kita Rumuskan pendekatan pengeluaran sebagai berikut :
Rounded Rectangle: Y = C + I + G + (X – M )
 


Dimana :
Rounded Rectangle: C = Konsumsi masyarakat X = Eksport 
I = Investasi masyarakat I = Import
G = Pengeluaran pemerintah 

                                                        




Contoh soal :
Suatu negara mempunyai data pendapatan nasional sebagai berikut :
§  Konsumsi masyarakat   Rp.  90.000.000
§  Pendapatan laba usaha  Rp.  20.000.000
§  Pengeluaran Negara      Rp.130.000.000
§  Pendapatan sewa          Rp.  40.000.000
§  Pengeluaran investasi     Rp.  50.000.000
§  Ekspor                          Rp.  15.000.000
§  Impor                            Rp.   20.000.000
Dari diatas hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran
Jawab :
Rumus Pendapatan nasional dengan pendekatan nasional :
Rounded Rectangle: Y = C + I + G + (X – M )
 


Y = 90.000.000 + 50.000.000 + 130.000.000 + (15.000.000 – 20.000.000)
Y = 270.000.000 – 5.000.000.
Y = 265.000.000
Jadi jumlah pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran adalah Rp. 265 Juta.

2.      Pendekatan Produksi
Menurut metode ini, PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian. Cara penghitungan dalam praktik adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi (industrial origin). Jumlah output masing-masing sektor merupakan jumlah output seluruh perekonomian. Hanya saja, ada kemungkinan bahwa output yang dihasilkan suatu sektor perekonomian berasal dari output sektor lain. Atau bisa juga merupakan input bagi sektor ekonomi yang lain lagi. Dengan kata lain, jika tidak berhati-hati akan terjadi penghitungan ganda (double counting) atau bahkan multiple counting. Akibatnya angka PDB bisa menggelembung beberapa kali lipat dari angka yang sebenarnya. Untuk menghindari hal tersebut, maka dalam perhitungan PDB dengan metode produksi, yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) masing-masing sektor.Aktivitas produksi yang baik adalah aktivitas yang menghasilkan NT > 0.
Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi)

Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]

Keterangan :
Y : Pendapatan Nasional (GDP)
Q1:Jumlah barang ke 1
P1: Harga barang ke 1
Q2:Jumlah barang ke 2
P2: Harga barang ke 2
Qn:Jumlah barang ke n
Pn: Harga barang ke n

3.      Pendekatan Pendapatan

Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.Kemampuan entrepreneur ialah kemampuan dan keberanian mengombinasikan tenaga kerja, barang modal, dan uang untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik uang/aset finansial adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk pengusaha adalah keuntungan. Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan Nasional (PN).
Menghitung dengan pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.

Y = r + w + i + p

Y : Pendapatan Nasional (NI)
r :sewa tanah/alam
i : bunga modal
w :upah TK
p : laba pengusaha/skill
Perhitungganya disebut National Income (NI)




§  PENDAPATAN PRIBADI DAN PENDAPATAN DIPOSIBLE

1.      Pendapatan pribadi (personal income)
Merupakan  pendapatan yang diterima semua rumah tangga dalam perekonomian (atau yang diterima satu keluarga) dari penggunaan faktor- faktor produksi yang dimilikinya dan dari pembayaran pindahan. pembayaran pindahan merupakan sebuah proses pemberian yang dilakukan oleh pemerintah kepada kelompok masyarakat  dimana dalam kelompok masyarakt  yang diberi tidak dituntut  untuk melakukan sebuah imbalan jasa atau melakukan usaha sebagai balasan atas pemberian
 Ada juga yang menyebutkan pendapatan personal merupakan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment  adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu.
            Contoh pembayaran pindahan adalah pemberian pemerintah yang diberikan oleh para pensiunan yang sudah tidak lagi bekerja. Kemudian pemberian beasiswa bagi beberapa instansi pendidikan dan pemberian bantuan bagi penyandang cacat.atau hhjuga dapat dberikan kepada badang hukum atau perusahaan  berupa subsidi yang sering kali diberikan kepada perusahaan yang penting bagi sistem perekonomian nasional. Ataupun langsung kepada petani untuk memberikan subsidi pupuk. Dan subsidi ini juga dapat dimasukkan dalam pendapatan nasional.
 Namun ada juga yang tidak masuk dalam pedapatan pribadi dari pendapatan nasional,diantaranya:
a.       Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan
b.      Pajak yang dikenakan pemerintah ke atas keuntungan perusahaan.
c.       Kontribusi yang dilkuakn oleh perusahaan dan para pekerja kepada dana pensiunan
Rumus pendapatan pribadi adalah:
PI = (NNI + TP) - (IJS + IA + LD +PP)

TP   = Transfer Payment
IJS   = Iurang Jaminan Sosial
IA    = Iurang Asuransi
LD   = Laba ditahan
PP    = Pajak Perseorangan

2.      Pendapatan disponsible
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.  Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan. Jadi pada intinya pendapatan disponsible dapat digunakan untuk membeli barang- barang yang ingin ia miliki anamun ada juga yang mengalokasikannya sebagai dana konsumsi dan untuk tabungan masa depan. Jika dirumuskan sebagai berikut:
Yd =  YP – T
Yd = C + S
Yd  =  Pendapatan disponsible
Yp  =  Pendapatan rill
T    =  Pajak
C   =  konsumsi
S   =  tabungan

§  MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI

Salah satu alasan adanya perhitungan pendapatan nasional suatu negara adalah untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan ekonomi dari suatu negara tersebut, untuk itu dapat dilakukan tidakan lebih menguntungkan untuk mengubahnya menjadi lebih baik dan menguntungkan untuk kesejahteraan perekonomian suatu negara. penentuan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai  oleh suatu negara perlulah dihitung pendapatan nasional riil, yaitu PDB riil. adapun cara menghitung diantaranya:
g =  x 100%
contoh soal:
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
Namun jika suatu negara tidak melakukan perhitungan mengenai pendapatan nasional dengan harga yang tidak tetap maka  untuk mengetahui pertambahan ekonomi dapat dilakukan dengan 2 tahap yaitu:
a.       Menghitung pertumbuhan riil dengan mendeflasikan pendapatan nasional pad harga masa ini
b.      Menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi.
Rumusnya:
 x PN masa ini

C.   PERTUMBUHAN EKONOMI DIINDONESIA
      Gambaran produk indonesia dilihat dari segi ekonomi adalah:
-   Tahun ’86- 96 dimana pertumbuahn ekonomi mulai berkembang cepat dan tetap.
-   Krisis moneter menimbulkan efek buruk bagi peekonomian indonesia yang mana penurunannya output negara sebesar 13,1 persen. Hingga tahun 2003 pertumbuhan rata- ratahanya mencapai 4 persen.

D.    MASALAH PERHITUNGAN DAN KEGUNAAN DATA
            Setelah dijelaskan mengenai cara perhitungan pendapatan nasional yang apabila dilakukan pada suatu negara yang menggunkan banyak data maka tidak menutup kemungkinan adanya masalah- masalah yang timbul diantaranya:
a.       Masalah perhitungan
1.      Masalah pengumpulan data dan informasi
Kegiatan perekonomian yang ada dalam suatu negara tidak semuanya dicatat dengan baik kemudian informasi mengenai harga sustu barang kadang juga dilakukan taksiran. Oleh karena itu data dan informasi mengenai pertumbuhan ekonomi belum dapat didapatkan data pasti hanya sebuah taksiran.
2.      Memilih kegiatan yang nilai produksinya dihitung
Barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu rumah tangga ada yang mempunyai nilai untuk dijual (untuk keperluan pasar) dan adapula yang diproduksi bukan masuk pedapatan nasional. Diantaranya:
a.       Hasil pertanian tradisional
b.      Kegiatan menyalahi hukum
c.       Kegiatan disetar rumah
d.      Ganjaran bukan berupa uang
3.      Mesalah perhiungan dua kali
Karena penjualan suatu barang yang beranekaragam dari barag jadi dan setengah jadi. Dimana ketika baang setengah jadi dijual berarti sudah masuk perhitungan pendapatan nasional kemudian barang tersebut diolah kembali menjadi barang jadi dan dijual kembali maka akan masuk juga pada pendapatan nasional. Dari keterkaitan perubahan bentuk barang maka terjadinya perhitungan 2 kali pada satu barang ketika sudah mengalam beberapa proses.
4.      Menentukan harga  barang- barang
Perbedaan kawasan dari suatu daerah mengakibakan adanya perbedaaan harga yang menonjol. Selain itu tergantung bahan yang dipasarkan juga demikian maka akan timbul perbedaan harga akibat sifat dari produk pertanian yang selalui fruktuatif.
5.      Investasi bruto dan investasi neto
Simpulan dari investasi bruto dan neto adalah depresiasi. Nilai ini dapat dihitungg dengan mudah pada perusahaan yang memliki catatan lengkap amun jika pada suatu negara yang datanya masih belum lengkap maka untuk menghitung nilai depresiasi investasi sulit dilakukan.
6.      Masalah kenaikan haraga dan perubahan kualitas barang
Kenaikan harga dari suatu prodak yang mengacu pada kualitas yang diterima dipengaruhi oleh tehnologi yang digunkan untuk memproduksi barang tersebut. jika dilakukan dengan tehnologi yang canggih  maka akan didapatkan hasil yang lebih baik dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
D. KEGUNAAN DATA PENDAPATAN NASIONAL
 a. Menilai prestasi kegiatan ekonomi
Dengan mengetahui data pertumbuhan informasi maka dapat diketahui sejauh mana  suatu negara beroperasi dan menggunakan dana perekonomiannya. Selain itu dapat pula diketahui nilai PDB potensial dengan PDB sebenarnyayanag nantinya akan menggambarkan tentang PNB yang dapat dicapai oleh satu negara.
b.      Menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapa
Pembandingan yang dilakukan pada data tahun sekarang dengan tahun yang lalu dapat dijadikan acuhan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi pada suatu negara. jika pertumbuhan ekonomi meningkat maka akan meningkatkan kesempatan kerja penuh bagi masyarakatnya.
c.       Memberi informasi mengenai struktur kegiatan ekonomi
Struktur kegiatan ekonomi yang dapat diketahuimenggunakan perhitungan jumlah pembelanjaan agregat dan dan penghitungan prouk neto dapat memberikan gambaran presentasi nilai output dan kegiatan ekonomi yang dilakuakan oleh suatu negara untuk menciptakan nilai barang yang dapat meningkatkan sektor pendapatan nasional.
d.      Memberi gamabaran mengenai tarif kemakmuran
Pendapatan perkapitapenduduk berbagai negara selalu digunkan sebagai ukuran kasar untuk menentukan tingkat kemakmuran penduduknya. Jika dalam jangka panjang perndapatan perkapita menggunkan nilai tetap maka dapat diketahui seberapa besar tingat peningkatan taraf kemakmuran yang telah dicapai penduduk.
e.       Data asas untuk membuat ramalan dan perencanaan
Pemberian infomasi mengenai ciri kegiatan ekonomi akan dapat dijadikan acuhan perencaan peningkatan taraf kemakmuran ekonomi dari suatu negara serta dapat meramalkan kemungkinan yang akan terjadi sehingga dapat dilakuakan antisipasi dari kegiatan pertumbuhan perekonomian suatu negara.



       CONTOH SOAL
Diketahui data-data keuangan suatu negara sebagai berikut:

- GDP                              Rp. 100 Triliun
- Penyusutan                   Rp. 5 Triliun
- NNP                              Rp. 95 Triliun
- Pajak tidak langsung     Rp. 10 Triliun
- Pajak perseroan             Rp. 8 Triliun
- laba yang tidak dibagi    Rp. 2 triliun
- iuran pensiun                 Rp. 5 Triliun
- dana pensiun                 Rp. 5 Trilliun
- subsidi penganggur        Rp. 2 Triliun
- tunjangan veteran          Rp. 3 Triliun
- bunga utang                  Rp. 3 Triliun
- pajak langsung              Rp. 8 Triliun
dari data diatas hitunglah :
a. NNP
b. NNI
c. PI
d. DI

Jawab :
berikut adalah pembahasan soal diatas secara keseluruhan :
GNP                                            Rp.100 Triliun
Penyusutan                                   Rp.    5 Triliun
                                                   -------------- (-)
NNP                                            Rp.  95 Triliun
Pajak tidak langsung                     Rp.  10 Triliun
                                                   --------------- (-)
NNI                                             Rp.  85 Triliun
pajak perseroan     Rp.  8 Triliun
Laba  tidak dibagi  Rp.  2 Triliun
iuran pensiun          Rp.  5 Triliun
                            ---------------- (+)
                                                     Rp. 15 Triliun
                                                   ---------------- (-)
                                                     Rp. 70 Triliun
dana pensiun          Rp. 5 Triliun
subsidi penganggur Rp. 2 Triliun
tunjangan veteran   Rp. 3 Triliun
bunga utang           Rp. 3 Triliun
                             -------------- (+)
                                                     Rp. 13 Triliun
                                                    ----------------(+)
PI                                                 Rp. 83 Triliun
Pajak langsung                               Rp.   8 Triliun
                                                    ---------------- (-)
DI                                                 Rp. 75 Triliun
                                                     ============


DAFTAR PUSTAKA
Alifa,anita.2012.Kumpulan Soal Ekonomi Makro .http://alfifannitamrini.blogspot.com/2012_05_01_archive.html. diakses pada 1 Maret 2013

Anonymousa.2013.Konsep dan Perhitungan Pendapatan Nasional. http://mediaamirulindonesia.blogspot.com/2012/06/konsep-dan-metode-perhitungan.html di akses pada 1 Maret 2013

Anonymousb.2012. Pendapatan.http://smapeunaron.pas.sch.id/pendapatan.html. diakses pada 1 Maret 2013