Pages


Jumat, 18 Januari 2013

PERTANIAN PERKOTAAN


TUGAS INDIVIDU
USAHA TANI
PERTANIAN ORGANIK KOTA
logo UB baru.jpg 









Oleh :
Susi Susanti ( 115040100111024 )



FAKULTAS PERTANIAN
PROGAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2012
PERTANIAN ORGANIK PERKOTAAN
Permasalahan lingkungan hidup di perkotaan bukan hanya pada kondisi sosialnya. Namun juga pada komponen lingkungan lainnya. Lahan yang sempit menyebabkan dan terbatasnya ruang vegetasi juga berakibat berkurangnya penyerapan CO2. Hal ini mengakibatkan suhu permukaan meningkat 10 - 20 ºC dari suhu udara ambient.oleh karena itu kita dapat menerapkan pertanian kota organik guna menanggulangi masalah tersebut, membuat sayur organik perkotaan.
Pertanian organik kota ini dapat di aplikasikan dengan cara berkebun di perkotaan,hal ini bisa dilihat sebagai salah satu upaya untuk mengatasi peningkatan suhu udara di perkotaan. Upaya yang belum banyak yang dilakukan menggunakan taman atau vegetasi diatap maupun dinding bangunan disebabkan kurangnya informasi sehingga sulit dijadikan sebagai indikator penurunan suhu udara di perkotaan.
Sekarang, khususnya di permukiman perkotaan orang mulai menyukai mengelola lahannya dengan taman, Untuk permukiman menengah kebawah kecenderungan menanam tanaman produktif ( tanaman sayur dan atau obat-obatan) sehingga mempunya banyak manfaat, disamping untuk estetika juga bermanfaat untuk menunjang fungsi lingkungan, ekonomi, kesehatan, sosial dan lain-lain.
Hasil dari taman produktif (sayur), dalam skala kecil dapat dikonsumsi anggota keluarga sehingga menghemat pengeluaran, namun dalam skala yang lebih besar akan memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga. Sementara itu proses pengelolaan dilahan kolektif akan menjadi wadah komunikasi bagi sebagian warga sehingga akan terjadi kontak sosial yang lebih akrab dan dinamis.
Tanaman sayur melalui kegiatan fotosintesis mampu menyerap CO2 cukup signifikan, dari 10 jenis tanaman sayur yang diteliti mampu menyerap CO2 antara 55,80 - 84,10 µmol CO2/m2/det, sementara dengan menggunakan sistim organik media tanamnya mampu mengikat CO2 sampai 7000 pound/ac/tahun, sebaliknya pada sistim konvensional media tanam melepas CO2 ke atmosfer hampir 300 pound/ac/tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa sekecil apapun ukuran vegetasi organik mempunyai peran dalam menetralisasi keseimbangan lingkungan.
Penelitian pada beberapa jenis tanaman sayur yang ditata sebagai taman dengan beberapa model penataan (taman vertikal, taman horisontal dan taman atap) menunjukkan adanya penurunan CO2 ambien antara 3,60 - 20,80 l/m3 sedangkan penurunan suhu udara dalam ruang yaitu antara 0,6 ºC - 1,3 ºC, dengan kelembaban relatif 67 - 72 %.

0 komentar:

Posting Komentar