Jumat, 18 Januari 2013
CABAI
ü Tanaman Cabe
Cabe
merupakan salah satu bumbu dasar untuk penyedap rasa masakan, umumnya berwarna
merah menyala atau hijau tua. Jika cabe dibelah, maka kita akan menemukan
tangkai putih di dalamnya yang mengandung zat capsaicin yang seperti minyak dan
menyengat sel-sel pengecap lidah. Zat inilah yang mengakibatkan cabe menjadi
pedas dan panas di lidah ketika kita mengkonsumsinya. Tapi zat ini jugalah yang
membuat orang ketagihan dan kecanduan saat menyantap makanan
Namun,
dibalik sensasi rasa pedasnya terdapat berjuta manfaat dan kandungan gizi yg
belum kita ketahui sebelumnya. Selain berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan
juga memiliki manfaat lain untuk tubuh.
Contohnya,
pada cabe rawit yang rasa pedasnya luar biasa, ternyata mengandung vitamin C
dan betakaroten (provitamin A) yang konon dapat mengalahkan kandungan pada
buah-buahan seperti mangga, nanas, papaya atau semangka. Bahkan menurut
penelitian, kadar mineralnya, terutama kalsium dan fosfor mengungguli ikan
segar. Sebenarnya di antara jenis-jenis cabe lainnya, paprika merah memiliki
kandungan vitamin C yang paling tinggi, hingga dua kali lipat.
Sementara
kadar betakarotennya pun lebih unggul dibandingkan dengan paprika hijau, 9 kali
lebih besar. Sebagian besar kandungan betakaroten paprika terkonsentrasi pada
bagian di dekat kulit.
ü Budidaya Tanaman Cabe Dalam Polybag
Sebenarnya masih banyak lahan di sekitar kita yang belum kita manfaatkan.
Salah satu upaya pemanfaatan lahan pekarangan adalah dengan menanam sayuran
dalam pot atau polybag asalkan kondisi agroklimatnya terpenuhi. Bertanam cabe
dalam polybag misalnya dapat diupayakan dalam rangka pemanfaatan lahan
pekarangan dan lahan-lahan sempit terutama di wilayah perkotaan sehingga dapat
menunjang kebutuhan keluarga. Lebih-lebih di perkampungan masih luas dan banyak
sekali lahan-lahan kosong yang belum dimanfaatkan.
Pada
awalnya bertanam cabe dalam pot dilakukan sebagai upaya mengatasi keterbatasan
lahan yang tersedia. Dalam perkembangannya, bercocok tanam cabe dalam wadah
memiliki nilai artistik tersendiri sehingga selain bisa menikmati buahnya,
keindahan pohon, dan warna-warni buahnya juga bisa dinikmati. Tidak
mengherankan jika sekarang bercocok tanam cabe dalam wadah semakin banyak
digemari orang dan telah menjadi hobi masyarakat perkotaan.
Bertanam
cabe dalam polybag relatif mudah dilaksanakan, namun demikian teknis budidaya
yang dilaksanakan tetap mengacu pada budidaya cabe secara umum dengan memperhatikan
: pemilihan jenis dan varietas benih, persemaian, penyiapan media tanam dan
lokasi penanaman.Yang dimaksud berbasis Organik karena sedikit sekali
penggunaan pupuk dan obat yang berkimia. Itupun kalau diperlukan
Cara
Budidaya Cabai dalam Polybag lakukan dalam beberapa tahapan :
1. Saya membaca beberapa referensi dari
internet dan juga melihat video berbagai teknik atau Cara Budidaya Cabai Rawit
dalam Polybag atau Pot di youtube.
2. Membeli benih ditoko pertanian, jika
kita awam jangan sungkan-sungkan bertanya atau berkonsultasi dengan pemilik
kios penjual alat , obat dan benih-benih pertanian, cari benih yang unggul.
3. Sambil membeli benih kita juga bisa
membeli alat-alat yang kita butuhkan seperti plastik polybag untuk penyemaian
benih dan penanaman cabai, pupuk anorganik, alat penyemprot hama dan juga
obatnya.
4. Menyemai benih cabai rawit dengan
menggunakan polybag yang kecil.
5. Sambil menunggu bibit cabai rawit
berumur sekitar 3 – 6 minggu kita menyiapkan tempat penanaman dalam polybag
besar.
6. Setelah bibit cabai siap tanam, maka
kita pasang sanitasi atau cara pengairan menggunakan pipa dan selang yang
terhubung dengan bak penampungan air.
7. Masa perawatan adalah masa yang
sangat menyenangkan dan membosankan, karena kita harus rajin menyirami dan juga
memberantas hama yang menyerang.
8. Perawatan Cara Budidaya Cabai Rawit
dalam Polybag atau Pot dengan proses yang baik akan menghasilkan panen yang
maksimal.
ü Syarat
Tumbuh Tanaman Cabe
Pada
umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter
dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius
dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.
Tanaman
cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak
terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar
dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat serta membutuhkan sinar
matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7.
Tanaman cabe menghendaki pengairan yang cukup. Tetapi apabila
jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang
tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri. Jika kekurangan air tanaman cabe dapat
kurus, kerdil, layu dan mati. Pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah
dan air hujan.
ü Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Cabe
a)
Thrips
Hama thrips. biasanya menyerang
bagian daun muda dan bunga . Gejala serangan hama ini adalah adanya strip-strip
pada daun dan berwarna keperakan. Noda keperakan itu tidak lain akibat adanya
luka dari cara makan hama thrips. Kemudian noda tersebut akan berubah warna
menjadi coklat muda. Yang paling membahayakan dari thrips adalah selain sebagai
hama perusak juga sebagai carrier atau pembawa bibit penyakit (berupa virus)
pada tanaman cabai. Untuk itu, bila mengendalikan hama thrips, tidak hanya
memberantas dari serangan hama namun juga bisa mencegah penyebaran penyakit
akibat virus yang dibawanya.
Pengendalian secara kultur teknis
maupun kimiawi. Kultur teknis dengan pergiliran tanaman atau tidak menanam
cabai secara bertahap sepanjang musim. Selain itu dapat menggunakan perangkap
kuning yang dilapisi lem
b)
Tungau (Mite)
Pada tanaman cabai. Tungau menghisap cairan daun sehingga
warna daun terutama pada bagian bawah menjadi berwarna kuning kemerahan, daun
akan menggulung ke bawah dan akibatnya pucuk mengering yang akhirnya
menyebabkan daun rontok. Tungau berukuran sangat kecil dengan panjang badan
sekitar 0,5 mm, berkulit lunak dengan kerangka chitin. Seperti halnya thrips,
hama ini juga berpotensi sebagai pembawa virus.
c)
Kutu
(Myzuspersicae)
Aphids merupakan hama yang dapat merusak tanaman cabai.
Serangannya hampir sama dengan tungau namun akibat cairan dari daun yang
dihisapnya menyebabkan daun melengkung ke atas, keriting dan belang-belang
hingga akhirnya dapat menyebabkan kerontokan. Tidak sepeti mite, kutu ini
memiliki kemampuan berkembang biak dengan cepat karena selain dapat
memperbanyak dengan perkawinan biasa, hama ini juga mampu bertelur tanpa
pembuahan.
d)
Lalat Buah
(Bactrocera dorsalis)
Kehadiran lalat buah ini, dapat menjadi hama perusak
tanaman cabai. Buah cabai yang menunggu panen bisa menjadi santapannya dalam
sekejap dengan cara menusukkan ovipositornya pada buah serta meletakkan telur,
menetas menjadi larva yang kemudian merusak buah cabai dari dalam..
ü Kreasi
Media Tanam
Lahan yang sempit
memang membuat kegiatan berkebun jadi kurang leluasa, namun dengan memanfaatkan
ruang secara vertikal, berkebun menjadi lebih menyenangkan dengan kuantitas
yang dapat ditingkatkan. Vertikultur adalah pola bercocok tanam yang
menggunakan wadah tanam vertikal untuk mengatasi keterbatasan lahan. Salah satu
kreasi media tanam yang digunakan dalam vertikultur adalah bambu berdiri
sebagai wadahnya.
Wadah tanam yang akan
saya buat adalah dua batang bambu yang masing-masing panjangnya kurang lebih
120 cm, dengan pembagian 100 cm untuk wadah tanam dan 20 cm sisanya untuk
ditanam ke tanah. Pada setiap bambu akan dibuat lubang tanam sebanyak 10
buahLubang dibuat secara selang-seling pada keempat sisi bambu (saya
asosiasikan permukan bambu dengan bidang kotak).
Kemudian membuat
lubang pada tanah yang kemudia akan di pakai menanamkan bambu dengan
kedalaman 20 cm bagian bawah ke dalam
tanah. Jarak antar bamboo harus lebih dari 1 meter bila memungkinkan.
Media tanam yang saya
gunakan adalah campuran antara tanah, pupuk kompos, dan sekam dengan
perbandingan 1:1:1. Setelah semua bahan terkumpul, dilakukan pencampuran hingga
merata. Tanah dengan sifat koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsur
hara, dan melalui air unsur hara dapat diserap oleh akar tanaman dengan prinsip
pertukaran kation. Sekam berfungsi untuk menampung air di dalam tanah sedangkan
kompos menjamin tersedianya bahan penting yang akan diuraikan menjadi unsur
hara yang diperlukan tanaman. Campuran media tanam kemudian dimasukkan ke dalam
bambu hingga penuh Dan kemudian menempatkan
bibit tanaman cabe yang sebelumnya setah di semaikan terlebih dahulu ke
wadah bambu
Untuk perawatanya, tanaman vertikultur harus
disiram dan dipupuk secara berkelanjutan, juga dilakukan penyemprotan untuk
mencegah atau membunuh hama pengganggu. pemupukan harus lebih sering karena
tanaman tidak mendapatkan unsur hara yang umumnya terdapat secara alami di
dalam tanah.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonimousa.2012.
Manfaat dan Khasiat Cabe.http://artikel-asyik.blogspot.com/2012/08/manfaat-dan-khasiat-cabe.html
di akses pada 11 September 2012
Anonimousb.2012.
Hama dan Penyakit Tanaman Cabe http://budidayanews.blogspot.com/2011/05/hama-dan-penyakit-pada-tanaman-cabai.html
di akses pada 11 September 2012
Anonimousc.2012.
Vertikultur sebagai alternatif bagi lahan sempit.http://hasant.wordpress.com/2008/07/04/vertikultur-sebagai-alternatif-bagi-lahan-sempit/
di akses pada 11 September 2012
Aprianto,
Muchammad Chusnan. 2007. Penghijauan Sebagai salah satu cara mengatasi
permasalahan kota http://www.kompas.com/
Diakses 11 September 2012
Zoer’aini
Djamal Irwan, 2008. Eksplorasi Pemanfaatan Pekarangan Secara
Konseptual. http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Diakses 11 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar