LAPORAN
USAHATANI
“PACKCOY
1.
Tiffany Rahma A 115040100111155
2.
Susi Susanti 115040100111024
3.
Tiara Shahnaz I 115040100111019
4.
Vika Sari 115040101111165
5.
Tamsil Aris W 115040100111098
PROGAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Indonesia
merupakan negara agraris yang mana sebagian besar penduduknya
bermatapencaharian sebagai petani. Tidak heran jika bentangan dan hamparan
sawah terlihat dimana-mana. Namun seiring bertambahnya tahun, ketersediaan
lahan berkurang dan semakin sempit karena adanya alih fungsi lahan untuk
pembangunan. Maka daripada itulah sebagai jalan alternatif, petani harus
pandai-pandai memanfaatkan lahan sempit seefektif mungkin. Salah satu caranya
dengan pengolahan lebih lanjut pada tingkat pasca panen. Mungkin tidak semua
petani yang mampu dan bersedia melakukan cara alternatif ini, tetapi jika hal
ini dapat dikuasai maka keuntungan lebih bisa didapat. Pemanfaatan dari
keseluruhan alur tersebut dapat dipelajari pada ilmu usahatani.
Ilmu
usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seorang petani mengalokasikan
sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan
yang tinggi pada waktu tertentu. Dengan adanya pengetahuan dapat dimanfaatkan
petani agar lebih mengerti tentang pengolahan komoditas yang dihasilkan mulai
dari hulu sampai hilir. Usahatani ini dapat diterapkan dimana saja, baik
pedesaan maupun perkotaa. Pada daerah pedesaan, kegiatan pertanian merupakan
kegiatan yang lumrah dilakukan. Kondisi ini berbeda dengan daerah perkotaan
yang jarang ditemukannya kegiatan pertanian. Hal ini dipengaruhi karena lahan
yang terbatas dan keengganan dari warga setempat untuk bercocok tanam. Padahal
dengan bercocok tanam warga dapat memanfaatkan barang-barang bekas sebagai
media tanam dan mengurangi jumlah polusi udara.
Dengan
adanya pemeliharaan dan pengolahan yang baik hasil dari bercocok tanam tersebut
dapat dimanfaatkan sendiri atau bisa dijual untuk menambah penghasilan. Oleh
karenanya pembelajaran tentang ilmu usaha tani perlu perlu dipahami, bukan saja
oleh petani tetapi juga bagi orang-orang yang ingin berkecimpung pada kegiatan
pertanian. Sebagai negara agraris hendaknya hal ini dapat diperhatikan karena
pada dasarnya negara Indonesia memiliki kekayaan komoditas yang dapat
dimanfaatkan keberadaanya.
1.2
Tujuan
Dengan
adanya makalah ini maka dapat disimpulkan bahwasanya makalah ini memeliki
tujuan penulisan, antara lain:
a) Untuk
mengetahui tentang pengertian ustan
b) Untuk
memahami tentang rumus-rumus dan analisis data sesuai dengan pengamatan yang
telah dilakukan
c) Untuk
lebih memahami tentang komoditas-komoditas yang telah dikembangkan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Usahatani
Usahatani adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana seseorang mngusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa
lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang
sebaik-baiknya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usahatani mrupakan ilmu yang
mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan, dan
mengkoordinasikan penggunaan faktor faktor produksi seefektif dan seefisien
mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin.
Beberapa
definisi usahatani menurut para ahli :
1. Menurut
Daniel
Ilmu
usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani mengkombinasikan dan
mengoperasikan berbagai faktor produksi seperti lahan, tenaga, dan modal
sebagai dasar bagaimana petani memilih jenis dan besarnya cabang usahatani
berupa tanaman atau ternak sehingga memberikan hasil maksimal dan kontinyu.
2. Menurut
Efferson
Ilmu usahatani
merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara mengorganisasikan dan mengoperasikan
unit usahatani dipandang sudut efisien dan pendapatan yang kontinyu.
3. Menurut
Vink
Ilmu
usahatani merupakan ilmu yang mempelajari norma-norma yang digunakan untuk
mengatur usaha tani agar memperoleh pendapatan yang setinggi-tingginya.
4. Menurut Prawirokusumo
Usahatani
merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau
menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian, peternakan,
atau perikanan. Selain itu, juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
bagaimana membuat dan melaksanakan keputusan pada usaha pertanian, peternakan,
atau perikanan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati oleh petani/peternak
tersebut.
Dari
berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan melalui produksi
pertanian yang berlebih maka diharapakan memperoleh pendapatan tinggi. Dengan
demikian, harus dimulai dengan merencanakan untuk menentukan dan
mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi pada waktu yang akan datang
secara efisien sehingga dapat diperoleh pendapatan yang maksimal. Dari definisi
tersebut juga terlihat ada pertimbangan ekonomis di samping pertimbangan teknis
2.2 Analisis Usahatani
Dalam
tiap jenis usaha produksi ( uasahatani), selalu terdapat hubungan antara input
(masukan ) dan output (hasil).hubungan itu sering disebut dengan “hubungan
fungsional” antara input dan output.
Beberapa
definisi tentang banyak makna atau artinya biaya usahatani, diantaranya:
a) Merupakan
pegangan untuk menemukan landasan utama dalam menyusun rencana pengelolaan dan
anggaran usahatani.
b) Merupakan
petunjuk penentuan saat yang tepat guna mengadakan perubahan – perubahan dalam
usahatani
c) Merupakan
arah guna menemukan cara untuk mengadakan perbandingan kemajuan – kemajuan yang
tercapai dalam usahatani itu sendiri (perbandingan vertikal atau keatas) atau
perbandingan antara usahatani yang satu dengan yang lain (perbandingan
horizontal atau mendatar.
Jika demikian maka dapat dikatakan bahwa hubungan
funfsional antara input dan output itu merupakan landasan utama dari rencana
pengelolaan dari anggaran usahatani. Karenanya maka unsur – unsur dari input
(masukan) dan output (hasil) itu harus jelas cara menghitungnya.
Dalam
hal tertentu, biaya adalah seperti apa yang kita pikirkan. Seperti semua
gambaran usahatani lainnya, biaya jelas dan mudah diukur (seperti uang tunai
yang keluar dari kantong) sedangkan lainnya merupakan hal yang tersembunyi (
biaya non tunai seperti mesin yang akan habis dalam beberapa tahun , tetapi
susut secara perlahan-lahan) dan hanya diduga secara kasar.
Biaya usahatani itu sendiri mempunyai arti semua pengeluaran yang dipergunakan
dalam suatu usahatani. Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu :
a)
Biaya
tetap (fixed cost)
Yaitu
seluruh biaya yang tidak langsung berkaitan dengan jumlah tanaman yang
dihasilkan diatas lahan ( biaya ini harus dibayar apakah menghasilkan sesuatu
atau tidak, termasuk didalamnya sewa lahan, pajak lahan, pembayaran kembali
pinjaman, biaya hidup).
Biaya
tetap kadang-kadang disebut overhead adalah biaya-biaya yang dalam batas
tertentu tidak berubah ketika tingkat kegiatan berubah. Jadi, kenaikan
penggunaan lahan sebanyak 20% untuk suatu jenis tanaman, atau jumlah ternak,
tidak meningkatkan biaya tetap. Apabila kenaikan sebesar 100% sekalipun, akan
meningkatkan biaya tetap.
Pada
kebanyakan usahatani, biaya-biaya tetap tidak terlalu banyak berubah mengikuti
tingkat atau campuran perubahan kegiatan kecuali, tentu saja kenaikan karena
pertambahan biaya.
Kurva Biaya Tetap
Biaya
tetap total (TFC) dilukiskan sebagai garis lurus (horizontal) sejajar dengan
sumbu kuantitas. Hal ini menunjukkan bahwa berapapun jumlah output yang
dihasilkan, besarnya biaya tetap total (TFC) tidak berubah yaitu sebesar n.
b)
Biaya
tidak tetap (variable cost)
Yaitu
seluruh biaya yang secara langsung berkaitan dengan jumlah tanaman yang
diusahakan dan dengan input variabel yang dipakai (misalnya penyiangan, tenaga
kerja, pupuk, bibit).
Biaya
variabel juga dikenal sebagai biaya-biaya langsung. Biaya-biaya ini
berubah-ubah mengikuti ukuran dan/atau tingkat output suatu kegiatan. Misalnya,
jika lahan yang ditanami suatu komoditas diperluas 50%, maka bibit, pupuk, dan
tenaga kerja juga akan bertambah (walaupun tidak harus 50%).
Upaya
untuk mengidentifikasi biaya-biaya variabel suatu kegiatan dimaksudkan untuk
memberikan gambaran kepada petani mengenai besarnya perubahan biaya jika
memperluas atau mengontrak kegiatan apapun.
Kurva Biaya Variabel
Gambar
yang menunjukkan bahwa kurva biaya variabel total terus menerus naik. Jadi
semakin banyak output yang dihasilkan maka biaya variabel akan semakin tinggi.
Adapun
macam-macam perhitungan dalam usahatani adalah sebagai berikut :
1.
Perhitungan Biaya
TC = f (sewa tanah, tenaga kerja, pupuk. Bibit, pestisida )
TC
= TFC + TVC
Dalam hal ini semua biaya diatas dijumlahkan, sehingga diketahui total cost
Masing-masing biaya dapat dihitung rata-ratanya yaitu
tiap jenis biaya tersebut tersebut dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan
(Q), yaitu:
Biaya tetap rata-rata/average fixed cost (AFC)
AFC = TFC/Q
Biaya variabel rata2/average variabel cost (AVC)
AVC = TVC/Q
Biaya total rata-rata/average total cost (ATC)
ATC = TC/Q
2.
Perhitungan penerimaan
Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi
yang diperoleh dengan harga jual. Penyataan tersebut dapat dinyataan dalam
rumus sbb:
TR = Y x Py
Dimana: TR:
Total penerimaan
Y : Produksi yang diperoleh dalam usahatani
Py:
Harga Y
3.
Perhitungan pendapatan
Pendapatan kotor/penerimaan total adalah nilai
produksi komoditas pertanian secara keseluruhan sebelum dikurangi biaya
produksi. Pendapatan usahatani dapat
dirumuskan sbb:
Pd = TR – TC
TR= Y.Py
TC= FC + VC
Dimana:
Pd :Pendapatan usahatani
TR :Total Penerimaan (total revenue)
TC :Total biaya (total cost)
FC :Biaya tetap (fixed cost)
VC :Biaya
variabel (variabel cost)
Y :Produksi yang diperoleh dalam suatu
usahatani
Py :Harga
4.
R/C Ratio
Analisis return cost (R/C) rasio merupaan
perbandingan(rasio/nisbah) antara penerimaan (revenue) dan biaya(cost). Penyataan tersebut dapat dinyatakan dalam
rumus sbb:
a = R/C
R = Py x Y
C = FC + VC
a = Py x
Y(FC+VC)
Dimana:
a = R/C ratio Py
= Harga output
R = Penerimaan
(Revenue) Y = output
C = biaya
(cost) FC=biaya
tetap(fixed cost)
Kriteria
keputusan;
R/C>1,
usahatani untung
R/C<1,
usahatani rugi
R/C=1,
usahatani impas(tidak untung dan tidak rugi)
5.
B/C Ratio
Analisis benefit cost(B/C) ratio merupaan perbandingan
(rasio atau nisbah) antara manfaat benefit dan biaya(cost).
R/C ratio =
Penerimaan Biaya
Kriteria keputusan :
B/C>1,
Usahatani menguntungkan(tambahan manfaat/penerimaan lebih besar dari
tambahan biaya)
B/C<1, usahatani rugi(tambahan biaya lebih besar
dari tambahan penerimaan)
B/C=1, Usahatani impas(tambahan penerimaan sama dengan
tambahan biaya)
2.3 Profil Packcoy
Salah satu jenis sawi yang mulai banyak di kenal adalah
pakcoy (Brasicca Rapa L) yaitu sayuran yang termasuk keluaraga Brassicaceae atau sejenis kubis-kubisan. Sawi
yang berbentuk sendok atau Pakcoy sendiri di kenal berasal dari daratan Cina.
Daun pakcoy bertangkai berbentuk oval, berwarna hijau tua dan mengkilat, tumbuh
agak tegak dan tersusun berimpitan secara spiral.
Sayuran sawi sendok atau pakcoy ini banyak di temui di daerah
Lembang jawa barat, suhu yang dingin menghasil-kan kualitas sayuran pakcoy yang
lebih baik. Tanaman pakcoy sendiri dapat tumbuh baik di dataran rendah
maupun dataran tinggi dan dapat di tanam sepanjang musim, jika terjadi musim
kemarau pemberian air secara teratur perlu di perhatikan meskipun suhu udara
cukup tinggi namun dengan kecukupan air sayuran pakcoy akan bisa tumbuh
meskipun tetap tidak bisa sebaik hasil dari dataran tinggi dengan suhu
dingin.Dapat di panen dari usia 45 hari (baby pakcoy) hingga usia 2.5bulan
setelah usia tanam
Tanah yang cocok untuk di tanami sawi adalah tanah gembur,
banyak mengandung humus, subur serta pembuangan air yang baik, derajat keasaman
tanah (pH) antara pH6 sampai pH7. Tanaman sawi adalah salah satu tanaman yang
bisa di budidayakan dengan menggunakan media aquaponic yaitu media yang
bersimbiosis mutualisme dengan kolam ikan.
Jenis sayuran ini banyak berguna bagi manusia karena
kandungan gizi-nya dan di percaya bisa mengurangi gejala osteoporosis karena
kandungan Kalsium-nya yang tinggi. Banyak di gunakan untuk campuran mie ayam
atau nasi goreng, di tumis, untuk lalapan dan lain-lain.
Sayuran
berdaun hijau ini termasuk tanaman yang tahan terhadap air hujan, dan dapat
dipanen sepanjang tahun tidak tergantung dengan musim. Disamping kemudahan
dalam proses budidaya, sayur sawi juga banyak dijadikan sebagai peluang
bisnis karena peminatnya yang cukup banyak. Permintaan pasarnya juga cukup
stabil, sehingga resiko kerugian petani sangat kecil.
Untuk membudidayakan sawi
pakcoy, sebaiknya pilih daerah yang memiliki suhu 15-30° celcius, dan memiliki
curah hujan lebih dari 200 mm/bulan. Sehingga tanaman ini cukup tahan untuk
dibudidayakan di dataran rendah. Tahapan budidaya sawi pakcoy di dataran tinggi
dan di dataran rendah juga tidak terlalu berbeda, yaitu meliputi penyiapan
benih, pengolahan lahan, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida,
serta proses pemeliharaan tanaman.
a) pembibitan
·
Benih ditabur pada
permukaan bedengan lalu ditutup dengan tanah setebal 1-2 cm
·
Lakukan perawatan
dengan penyiraman menggunakan sprayer atau embrat
·
Benih yang baik
biasanya akan tumbuh setelah 3-4 hari
·
Setelah berdaun 3-5
helai (3-4 MST) tanaman dipindah ke bedengan penanaman
b) pengolahan
lahan
·
Tanah digembur serta
dibuat bedengan, sebelum lahan harus benar-benar bersih dan tidak boleh
ternaungi
·
Saat penggemburan
diberi pupuk kandang sebagai pupuk dasar
·
Penggemburan dilakukan
2-4 minggu sebelum lahan ditanam
·
Lebar bedengan 120 cm,
panjang sesuai ukuran petak tanah, tinggi 20-30 cm dan jarak antara bedengan 30
cm
·
Dosis dan waktu
aplikasi pemupukan
umur
|
Urea
|
ZA
|
Sp36
|
Kcl
|
Target
Ph
|
|
Kg/ha/musim
tanam
|
6.5
|
Perplant
|
187
|
311
|
311
|
112
|
-
|
4MST
|
187
|
|
|
112
|
-
|
MST= Minggu Setelah Tanam
c)
Penanaman
·
Pilih bibit yang baik,
yitu batangnya tumbuh tega, daun hijau segar dan tidak terserang hama atau
penyakit
·
Buat lubang tanam
dengan ukuran 4-8 x 6-10 cm, pindahkan bibit ke lubang tanam dengan hati-hati
dan rapikan
d) Pemeliharaan
·
Penyiraman dilakukan
secara teratur, terutama pada musim kemarau
·
Penjartangan boasanya
dilakukan pada saat 2 MST
·
Penyulaman jika perlu
·
Penyiangan dapat
dilakukan 2-4 kali selama pertanaman
·
Pemupukan tambahan pada
saat 3 MST dengan pemberian urea 50kg/ha, yang bisa dilakukan dengan
ditaburdalam larikan lalu ditutup dengan tanah atau dilarutkan dalam air lalu
disiram pada bedengan penanaman
e) Hama
dan peenyakit
·
Hama yang biasanya
menyerang tanaman, antara lain: ulat, tritip, siput, cacing bulu, ulat
crocidolomia binotalis dan ulat thepa javanica
·
Penyakit yang biasanya
menyerang ialah bakteri, virus, jamur dan gangguan fisiologi yang bisa saja
terjadi
·
Hama dan penyakit
tanaman dapat dikuasai dengan mudah antara lain dengan pemberian obat tertentu
pada saat yang tepat
f) Manfaat
pak coy
·
Cegah osteoporosis
·
Memiliki asam folat
yang berguna untuk ibu hamil
·
Memiliki serat unggul
dan kaya mineral untuk menurunkan kadar kolesterol dan gula darah
·
Untuk mencegah kanker
·
Turunkan LDL dan
naikkan HDL
Komposisi gizi
Zat Gizi
|
Kadar
|
AKG (%)
|
Densitas Gizi
|
Worlds Healthiest Foods Rating
|
Vitamin K
(mkg)
|
419,3
|
524,1
|
449,2
|
Excellent
|
Vitamin A
(iu)
|
4243,4
|
84,9
|
72,7
|
Excellent
|
Vitamin C
(mg)
|
35,42
|
59,0
|
50,6
|
Excellent
|
Folat (mkg)
|
102,76
|
25,7
|
22,0
|
Excellent
|
Mangan (mg)
|
0,38
|
19,0
|
16,3
|
Excellent
|
Vitamin E (mg)
|
2,81
|
14,1
|
12,0
|
Excellent
|
Triptofon (g)
|
0,04
|
12,5
|
10,7
|
Excellent
|
Serat pangan
(g)
|
2,8
|
11,2
|
9,6
|
Excellent
|
Kalsium (mg)
|
103,6
|
10,4
|
8,9
|
Very
good
|
Kalium (mg)
|
282,8
|
8,1
|
6,9
|
Very
good
|
Vitamin B6
(mg)
|
0,14
|
7,0
|
6,0
|
Very
good
|
Protein (g)
|
3,16
|
6,3
|
5,4
|
Very
good
|
Tembaga (mg)
|
0,12
|
6,0
|
5,1
|
Very
good
|
Fosfor (mg)
|
57,4
|
5,7
|
4,9
|
Very
good
|
Besi (mg)
|
0,98
|
5,4
|
4,7
|
Very
good
|
Vitamin B2
(mg)
|
0,09
|
5,3
|
4,5
|
Very
good
|
Magnesium (mg)
|
21
|
5,3
|
4,5
|
Very
good
|
Vitamin B1
(mg)
|
0,06
|
4,0
|
3,4
|
Good
|
Vitamin B3
(mg)
|
0,61
|
3,0
|
2,6
|
Good
|
Keterangan: AKG=Angka Kecukupan Gizi
PEMBAHASAN
3.1
Analisis
Laporan Keuangan
-
Harga tanah
Tanah 4 Pick Up
digunakan untuk mengisi 1000 polybag. Jika harga tanah 1 Pick Up adalah Rp
150.000,00 Maka:
Harga tanah 1
polybag adalah: (Rp 150.000,00 x 4) / 1000 =
Rp 600,.
Harga tanah 10
polybag adalah : Rp 600,. x 10 = Rp 6.000,.
-
Harga Pupuk
Pupuk 40 kg
harganya Rp. 22.000,. Sedangkan 1 polybag membutuhkan 1 kg pupuk. Maka :
Harga pupuk
dalam 1 polybag : (Rp.22.000,./40) = Rp 550,.
Harga pupuk
dalam 10 polybag : (Rp 550,. x 10 = Rp 5.500,.
-
Harga Benih
Komoditas Pakcoy
Hijau, 1 sachet benih 20 gram harganya Rp 12.000.,
Sedangkan jumlah
kelompok satu angkatan yang menanam Pack Coy sebanyak 26 kelompok.Sehingga
dapat di hitung : 12000/26 = 461,53.
Dengan demikian
untuk 200 benih yang di tanam per kelompok harnganya kurang lebih Rp.450,.
-
Harga Polybag
Harga untuk 10 polybag
yang digunakan yaitu RP 4.250
-
Harga sekam
Sekam
yang digunakan sebagai media penyemaian, harganya Rp 5000,. per bungkus.
-
Air dan listrik
Biaya penggunaan
air diasumsikan Rp 3.000, selama proses produksi
-
Transportasi
Biaya transportasi
sekali kunjungan adalah Rp 5.000,..
Biaya
transportasi sekali kunjungan untuk 3 buah sepeda motor yang digunakan adalah
Rp 5.000,. x 3 = Rp 15.000,.
Dalam seminggu
dilakukan 2 kali kunjungan , = Rp 15.000,.
Jika telah
melakukan kunjungan sebanyak 9 kali maka : Rp.15.000 x 9 = Rp 135.000
-
Tenaga kerja
Biaya Tenaga
kerja adalah setiap kunjungan membutuhkan waktu rata-rata 2 jam dengan
frekuensi 2 kunjungan per minggu jadi,
= (Rp 2.500,. x
2 jam) = Rp.5.000/anak/kunjungan
Kemudian dalam seminggu dilakukan 2 kali kunjungan = Rp 10.000,. per anak/minggu.
Jadi biaya
tenaga kerja untuk 5 orang anak yaitu Rp 5000,. x 5 = Rp 25.000,./anak/kunjungan
Dengan demikian
bila telah melakukan kunjungan sebanyak 9 kali maka :
Rp.25.000
x 9 = Rp.225.000
45 hari x 5
menit = 225 menit
225 menit : 60
menit = 3,75 jam
Rp.2.500 x 1
(Bapak nya) = Rp 2.500,-
Tabel
Akumulasi biaya per kunjungan
Waktu
|
Kegiatan
|
Nilai
|
29 - 09 - 2012
|
Penyemaian benih
-
Tenagakerja
-
Benih
-
Sekam
-
Tanah
-
Polybag
-
Air dan listrik
-
Transportasi
-
Pupuk
|
Rp. 25.000/5 orang
Rp. 400
Rp 5.000
RP 6.000/10 polybag
RP 4.250
Rp 3.000
Rp 15.000/kunjungan
Rp 5.500
|
4 – 10 – 2012
|
Perawatan
-
Transportasi
-
Tenagakerja
-
Air dan listrik
|
Rp 15.000/kunjungan
Rp. 25.000/5 orang
|
8 - 10 - 2012
|
Penyemaian benih
-
Transportasi
-
Tenagakerja
-
Air dan listrik
|
Rp 15.000/kunjungan
Rp. 25.000/5 orang
|
11 – 10 - 2012
|
Perawatan
-
Transportasi
-
Tenagakerja
-
Air dan listrik
|
Rp 15.000/kunjungan
Rp. 25.000/5 orang
|
13 – 10 – 2012
|
Perawatan &
Pemupukan
- Pupuk
- Transportasi
-
Tenagakerja
- Air dan listrik
|
Rp 15.000/kunjungan
Rp. 25.000/5 orang
|
15 – 10 – 2012
|
Perawatan
-
Transportasi
-
Tenagakerja
-
Air dan listrik
|
Rp 15.000/kunjungan
Rp. 25.000/5 orang
|
18 – 10 - 2012
|
Perawatan
-
Transportasi
-
Tenagakerja
-
Air dan listrik
|
Rp 15.000/kunjungan
Rp. 25.000/5 orang
|
24 – 10 – 2012
|
Perawatan
-
Transportasi
-
Tenagakerja
-
Air dan listrik
|
Rp 15.000/kunjungan
Rp. 25.000/5 orang
|
5 -11 - 2012
|
Pengukuran, Perawatan
dan Pemupukan
-
Transportasi
-
Tenagakerja
-
Air dan listrik
-
Pupuk
|
Rp 15.000/kunjungan
Rp. 25.000/5 orang
|
No.
|
Uraian
|
vol
|
Nilai
(Rp)
|
|
Biaya
Variabel
|
|
|
1
|
Benih
|
200 biji
|
450
|
2
|
Pupuk
|
10 kg
|
5.500
|
3
|
Tenaga kerja
|
5 orang
|
225.000
|
4
|
Air + Listrik
|
|
3000
|
5
|
Transportasi
|
3 motor
|
135.000
|
|
Biaya Tetap
|
|
|
6
|
Tanah
|
|
6.000
|
7
|
Polybag
|
10 buah
|
4.250
|
|
|
|
|
DAFTAR
PUSTAKA