RANCANGAN
USAHA AGRIBISNIS
MANAJEMEN
SUMBERDAYA MANUSIA
Anggota :
Kelas K Kelompok 2
1.
Tarina
Elsanti 115040100111013
2. SoniLaksono 115040100111047
3. Susi Susanti 115040100111024
4. VivitAndrianingsih 1150401001111095
5. SuaibatulMiskiyah 1150401001111179
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Organisasi pada
dasarnya merupakan kerjasama dua orang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan.
Menurut Sutarto (dalam Usman, 2009:146) organisasi adalah kumpulan orang,
proses pembagian kerja, dan sistem kerja sama atau sistem sosial. Defenisi yang
dikemukakan Sutarto menekankan kepada tiga hal yaitu (1) adanya kumpulan orang,
(2) ada proses pembagian kerja antara orang-orang tersebut, dan (3) ada sistem
kerjasama atau sistem sosial di antara orang-orang tersebut.
Dalam mencapai
tujuannya, organisasi memerlukan berbagai macam sumber daya. Mulai dari sumber
daya manusia, peralatan, mesin, keuangan, dan sumber daya informasi. Setiap
sumber daya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Sebagai suatu sistem,
sumber daya-sumber daya tersebut akan berinteraksi dan saling bekerja sama
sehingga tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Sumber daya manusia
sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi memegang peranan yang
penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia
menggunakan sumber daya-sumber daya lain yang dimiliki oleh organisasi dalam
rangka mencapai tujuan.
Mesin-mesin
berteknologi canggih sekalipun tidak akan ada artinya, jika sumber daya manusia
yang menjalankannya tidak berkualifikasi untuk mengerjakannya. Demikian juga
dengan sumber daya informasi. Sebaik dan selengkap apapun informasi yang
diterima oleh organisasi, tidak akan berarti apa-apa, jika kualitas sumber daya
manusia yang ada tidak mampu menterjemahkannya menjadi informasi yang berguna
bagi perkembangan dan kemajuan organisasi. Sumber daya manusia adalah penduduk
yang siap, mau dan mampu memberikan sumbangan terhadap usaha mencapai tujuan
organisasional.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
contoh nyata struktur organisasi dan departementalisasi pada usaha agribisnis
yang dikembangkan ?
2. Bagaimana
rancangan proses / SOP dalam MSDM pada usaha agribisnis yang dikembangkan ?
3. Bagaimana
teori Maslow dalam motivasi SDM ?
4. Bagaimana
struktur organisasi dan departemetalisasi itu ?
1.3
Tujuan
1. Untuk
memberikan contoh nyata struktur organisasi dan departementalisasi pada usaha
agribisnis yang dikembangkan
2. Untuk
mengetahui rancangan proses / SOP dalam MSDM
3. Untuk
mengetahui teori motivasi Maslow dalam motivasi SDM
4. Untuk
mengetahui tentang struktur organisasi dan departemtalisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Struktur
Organisasi dan Departementalisasi “Doraemon”
Doraemon
dijalankan oleh tenaga-tenaga kerja profesioanal dengan pimpinan tertinggi
adalah direktur perusahaan yang dibantu oleh manajer-manajer ahli yaitu manajer
keuangan, manajer pemasaran, manajer produksi dan manajer sumber daya manusia.
Struktur organisani dapat ditunjukkan oleh gambar bagan berikut.
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi
Doraemon
Jabatan
direktur dipegang oleh Sony Laksono yang bertanggung jawab dalam mengontrol
jalannya perusahaan, mengatasi permasalahan perusahaan, serta mengevaluasi
segala kepentingan dalam perusahaan. Secara keseluruhan, tugas-tugas direktur
utama antara lain:
-
Mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.
-
Mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.
-
Merencanakan dan mengembangkan
sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
-
Mengendalikan uang pendapatan, hasil
penagihan rekening penggunaan air dari langganan.
Untuk
melaksanakan tugas-tugasnya, direktur dibantu oleh beberapa manajer yang
terkait, yaitu manajer keuangan, produksi, sumberdaya manusia (human resources) dan pemasaran. Tugas
manajer-manajer yang ada dapat dijelaskan sebagai berikut:
·
Manajer keuangan
Jabatan
manajer keuangan dipegang oleh Vivit .A. Manajemen keuangan dapat
didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok
manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan berinvestasi (investment decision), pembiayaan
kegiatan usaha (financing decision)
dan (dividend decision) pembagian
deviden suatu perusahan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah
merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Kegiatan penting lainnya
yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu :
1.
Manajer keuangan harus bekerjasama
dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum
perusahaan.
2.
Manajer kuangan harus memusatkan
perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, dan berbagai hal
yang berkaitan dengannya
3.
Manajer keuangan harus bekerjasama
dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien
mungkin
4.
Manajer keuangan harus mampu
menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, dimana perusahaan dapat
memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
·
Manajer produksi
Manajer
produksi dijabat oleh Tarina .E. Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk
mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya seperti sumber daya alam,
sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara
efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau
jasa.
Bidang
Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
1. Proses
Keputusan
dalam proses ini menentukan proses fisik maupun fasilitas yang dipakai untuk
memproduksi barang atau jasa.
2. Kapasitas
Keputusan
ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan
pada waktu yang tepat.
3. Persediaan
Manajer persediaan
membuat keputusan keputusan dalam bidang produksi, menyangkut apa yang dipesan,
berapa banyak jumlah pemesanan, dan kapan pemesanan dilakukan.
4. Tenaga Kerja
Penentuan
dan pengelolaan tenaga kerja dianggap penting dalam manajemen produksi. Keputusan
tentang tenaga kerja meliputi pengkajian, pelatihan, penempatan dan supervise.
5. Mutu/Kualitas
Ditandai
dengan penekanan tanggung jawab yang besar terhadap mutu, kualitas barang
maupun jasa yang dihasilkan.
·
Manajer SDM
Manajer
SDM dijabat oleh Susi Susanti. Manajer SDM merupakan fungsi bagian dari
manajemen yang berkaitan dengan manusia khususnya bagaimana menjalin kerjasama
dalam mengembangkan dan menumbuhkan
kebijaksana an dalam mempengaruhi orang-orang dalam organisasi maupun
membantu para pimpinan untuk mengelola
sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan.
Berdasarkan
fungsi operasionalnya, manajer SDM memiliki tanggung jawab terhadap:
a) Pengadaan
Karyawan (Procurement)
Pengadaan
karyawan berhubungan erat dengan kegiatan penarikan tenaga kerja, seleksi dan
penempatan tenaga kerja sesuai keahliannya. Penarikan tenaga kerja di sini
tidak hanya mencari jumlah tenaga kerja saja tetapi juga, memperoleh tenaga
kerja yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan yang ada di perusahaan.
b) Pengembangan
Tenaga Kerja
Bertujuan
meningkatkan keahlian dan ketrampilan melalui pendidikan dan latihan. Hal ini
karena karyawan baru yang diterima perusahaan jarang yang siap pakai,
sehinggaperlu latihan/trainning agar
sesuai dengan jabatan yang mereka terima.
c) Kompensasi
Adalah imbalan
jasa yang diberikan kepada karyawan baik yang bersifat finansial maupun non
finansial secara adil dan layak sesuai dengan sumbangan karyawan terhadap
pencapaian tujuan perusahaan.
d) Integrasi
Tenaga Kerja
Integrasi
disini adalah penyesuaian antara perbeaan kepentingan perusahaan dengan
karyawan scbagai individu agar bekerja sama secara harmonis.
e) Pemeliharaan
Karyawan
Perneliharaan
karyawan berkaitan erat dengan usaha-usaha untuk mempertahanl:an kontinuitas
dari kondisi kcrja yang sudah efektif tersebut melalui kelima fungsi
operasional dari manajemen personalia.
·
Manajer pemasaran
Jabatan
manajer pemasaran dipegang oleh Suaibatul .M. Pekerjaan manajer pemasaran
memiliki beberapa dimensi. Dia mampu menciptakan dan memelihara kenyataan untuk
memustkan organisasi pasar. Tugas-tugas manajer pemasarfan antara lain:
a) Manajer
harus mengurus kepemimpinan secara langsung pada tim pemasarannya, bertanggung
jawab untuk berkreasi, memperhatikan dan menganalisa pelanggang, pasar, pesaing
dan hubungan relasi.
b) Manajer
pemasaran bekerja dengan pimpinan eksekutif dan top manajer lain pada tingkatan
hukum dan menerapkan konsep dan mengembangkan secara menyeluruh tujuan, misi
dan strategi perusahaan.
c) Manajemen
pemasaran yang diarahkan pada penempatan persaingan produk atau layanan dengan
pilihan pasar dan melibatkan pilihan produk, harga, komunikasi dan penjualan,
distribusi.
2.2. Rancangan proses/ SOP
(Standart Operational Procedure)
dalam MSDM
A.
Perencanaan
Perusahaan atau Home industry kue dorayaki kami membutuhkan beberapa tenaga kerja dalam
bidang produksi, pelayanan,dan keamaan
Rinciannya
:
Bagian
produksi 2 orang
Keamanan 1
orang (laki-laki)
Pelayanan 2
orang
Untuk
kualisifikasi dari tenaga kerja yang kami butuhkan adalah
· WNI
· Usia
19-26 untuk pegawai perempuan
· Usia
20-30 untuk pegawai laki-laki
· Pendidikan
minimal SLTA
· Memiliki
penampilan yang menarik
· Bersedia
ditempatkan di cabang perusahaan
· Berkompeten
dalam bidangnya (Produksi,pelayananan,dan keamanan)
· Memilki
kemampuan memasak untuk penempatan di bidang produksi
Kami juga akan membuka
secara luas pengumuman perekrutan tenaga kerja lewat media massa. Kami juga
lebih mengutamakan calon pegawai usia muda dengan pendidikan dan tingkat
pengalaman kerja yang tinggi karena lebih mudah untuk dilatih, bekerja sama
serta dapat dikembangkan kemampuannya .
Dalam merekut tenaga
kerja melalui 3 tahap, yaitu seleksi administratif,test tulis dan wawancara. Penggunaan
test tulis disini digunakan untuk menilai kemampuan pegawai dalam memecahkan
masalah yang akan ditemui dalam perusahaan dan sedikit potensi akademik. Test
wawancara untuk melihat kemampuan berbicara pegawai yang akn berhadapan dengan
para konsumen yang harus mempunyai keramahan serta mencari tahu kepribadian
seorang pegawai melalui gaya bicaranya. Tenaga kerja yang lolos seleksi harus
mengikuti pelatihan kerja seperti membuat laporan harian dan melihat kemampuan
bekerja sama dengan pegawai yang lain agar ketika pegawai turun langsung di
perusahaan sudah sangat siap serta tidak akan menganggu prosedur perusahaan.
B. Rekrutmen
Penarikan
(recruitment) berkenaan dengan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan
potensial yang akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi,
atau dengan kata lain, berhubungan dengan pengadaan/mengembangkan calon-calon
personalia sejalan dengan rencana sumber
daya manusia. Perekrutan adalah
upaya perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan
kualifikasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan tenaga kerja. Rekrutmen merupakan fungsi tenaga
kerja yang berarti pengusahaan tenaga kerja, pengerahan tenaga kerja, dan
pencaharian tenaga kerja. Rekrutmen
merupakan tindak lanjut dari fungsi manajemen tenaga kerja yang pertama,
yaitu analisis pekerjaan. Setelah hasil analisis pekerjaan menunjukkan adanya
uraian pekerjaan setelah itu kualifikasi pekerjaan dilakukan. Uraian pekerjaan menunjukkan tentang
uraian tugas dan tanggung jawab, serta kondisi perekrutan pekerjaan.
Kualifikasi pekerjaan menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi calon tenaga
kerja untuk memangku suatu posisi.
Merekrut
karyawan tentunya merupakan hal yang krusial dalam mekanisme bisnis yang
normal. Adanya karyawan yang handal paling tidak menjamin terlaksananya program
kerja yang baik. Pada perusahaan kami, tahapan perekrutan karyawan dilakukan
dengan membuka iklan lowongan pekerjaan. Kemudian menentukan posisi apa yang
benar-benar dibutuhkan dalam perusahaan. Dalam lowongan tersebut, perusahaan
kami membuat standar atau kriteriakaryawan yang ingin dipekerjakan dan
disesuaikan dengan nilai-nilai perusahaan. Setelah terkumpul banyak lamaran,
memilih beberapa yang paling mendekati atau paling pas dengan kriteria
perusahaan. Kemudian melakukan pemanggilan calon karyawan untuk mengikuti tes
dan wawancara. Untuk momen wawancara ini adalah saat yang tepat untuk menggali
informasi penting yang dibutuhkan perusahaan. Dari hasil tes dan wawancara itu,
kemudian memilih kandidat yang cocok dan kemudian diangkat menjadi kawryawan
dalam masa percobaan.
C.
Seleksi
Seleksi
adalah proses dimana organisasi memutuskan apakah akan menawarkan pekerjaan
atau tidak dan calon memutuskan apakah akan menerima tawaran atau tidak.
Seleksi adalah usaha pertama yang harus dilakukan perusahaan agar karyawannya
qualified. Pelaksanaan seleksi karyawan yang dilakukan secara jujur, cermat dan
objektif supaya karyawan yang diterima benar-benar sesuai dengan jabatan yang
dipegang kelak, Seleksi yang dilakukan untuk setiap penerimaan karyawan baru
harus melalui berbagai tahapan dan dilakukan dengan cara yang cermat dan jujur
serta dilakukan harus dengan objektif, agar diperoleh karyawan yang qualified
dan penempatanya yang tepat sehingga pembinaan,pengembangan, pengendalian, dan
pengaturan karyawan relatif lebih mudah dalam mencapai sasaran yang
diinginkan.
Tujuan seleksi penerimaan karyawan adalah
karyawan yang qualified dan potensial, jujur dan berdisiplin, cakap dengan
penempatan yang tepat, terampil dan bersemangat dalam bekerja, dapat bekerja
sama, dinamis dan kreatif, inovatif dan bertanggung jawab, loyal dan
berdedikasi tinggi, mudah dikembangkan dimasa akan datang, bekerja secara
mandiri. Tahapan seleksi dalam perusahaan kami antara lain pengujian surat
lamaran dan panggilan, ujian/tes, wawancara, pengecekkan mengenai latar
belakang dan keabsahan berkas-berkas yang telah diajukan, orientasi, dan
keputusan akhir apakah diterima atau tidak.
D.Orientasi dan
Sosialisasi
Ada beberapa jenis
teknik orientasi dalam perusahaan kami antara lain :
a.
Program orientasi dan sosialisasi
Program orientasi ini berawal dari perkenalan singkat secara
formal dan informal sampai. Dalam program formal, karyawan baru akan diberi
buku pegangan atau bahan cetakan yang berisi jam kerja, peninjauan prestasi,
cara pembayaan gaji, liburan dan penggunaan fasilitas serta pedoman dan
peraturan perusahaan lainnya.
b.
Peninjauan pekerjaan secara realistis
Pegawai akan ditunjukkan secara langsung terhadap bidang pekerjaan
secara langsung dan pegawai baru bisa menanyakan beberapa hal yang belum
dimengerti mengenai seperti penggunan alat dll dan maupun lingkup pekerjaannya.
Pegawai juga dikenalkan dengan pegawai lain yang akan berhubungan dengan bidang
pekerjaannya sehingga proses dalam kerja sama akan lebih mudah dan tidak ada
kesulitan adaptasi terhadap alat-alat perusahan maupun pegawai lama perusahaan.
E.Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan (training)
adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur
sistematis dan terorganisir dimana pegawai non-menegerial mempelajari
pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam tujuan terbatas. Pengembangan
merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan prosedur
sistematis dan terorganir dimana pegawai menegerial mempelajari pengetahuan
konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan yang umum. Dengan demikian,
istilah pelatihan ditujukan kepada pegawai pelaksana dalam rangka meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan teknis, sedangkan pengembangan diperuntukkan bagi
pegawai tingkat manajerial dalam rangka meningkatkan kemampuan konseptual,
kemampuan dalam pengambilan keputusan, dan memperluas human relation.
Pelatihan
dan pengembangan akan diberikan kepada pegawai baru dalam 1 mimggu pertama.
Mereka tidak akan langsung diterjunkan dalam pekerjaan bidangnya tetapi dilatih
untuk memiliki kemampuan yang disesuiakan dengan bidangnya dengan dibantu
pegawai lama maupun manajer personalia. Seperti tata cara berpakaian, berbahas,
pembuatan laporan keuangan harian, dan prosedur keamanan bagi pegawai yang
bekerja di bidang keamanan perusahaan. Untuk proses pengembangan kemampuan
pegawai setiap 6 bulan sekali perusahaan akan mengundang trainer dalm program
upgreedding untuk pegawai dengan membekali pegawai tentang prosedur kerja
terupdate agar kemampuan pegawai lebih modern dan berkualitas.
F. Prestasi Kerja dan Kompensasi
Prestasi
kerja adalah hasil kerja seseorang yang dapat dinilai perkembangannya oleh
manajemen perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan
secara efektif dan eflsiensi serta karyawan tersebut patut mendapatkan balas
jasa atau imbalan atas pekerjaan yang diberikan Pada
perusahaan kami, prestasi kerja diberikan kepada semua karyawan yang tentunya
memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan. Karyawan yang
kinerjanya bagus akan mendapat prestasi kerja dapat berupa kenaikan gaji,
pertambahan tunjangan, ataupun pempromosian kedudukan.
Bagi para pegawai, penilaian tersebut berperan sebagai umpan
balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, keletihan, kekurangan dan
potensinya yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur,
rencana dan pengembangan karirnya. Bagi organisasi hasil penilaian prestasi
kerja para pegawai sangat penting arti dan peranannya dalam pengambilan
keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program
pendidikan dan pelatihan, rekrutmen, seleksi, program pengenalan, penempatan,
promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari keseluruhan proses
manajemen sumber daya manusia secara efektif.
Kompensasi umumnya terkait dengan
penghargaan dalam bentuk uang atau sejenisnya yang seringkali dinamakan secara
insentif. Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu,
karena adanya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan
karyawan itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi
prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensai
diberikan secara tepat dan benar, maka para karyawan akan memperoleh kepuasan
kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi bila
kompensasi yang diberikan tidak memadai atau kurang tepat, prestasi kerja,
motivasi, dan kepuasan kerja karyawan menurun.
Pada perusahaan
kami, Kegiatan Kompensasi ini meliputi
pada kegiatan-kegiatan:(1). Mengadministrasikan gaji atau upah dan insentif
atas dasar hasil penilaian pekerjaan, (2). Menyediakan sistem pembayaran gaji
berdasarkan prestasi, dan (3). Mengadministrasikan tunjangan pendapatan
tambahan. Dengan pemberian kompensasi pegawai yang
baik, bukan saja akan menguntungkan pihak perusahaan, tetapi akan menguntungkan
juga bagi pegawai. Bagi perusahaan pemberian
kompensasi pegawai yang baik agar pegawainya mau bekerja dengan semangat
kerja yang tinggi dan pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas secara
keseluruhan. Sedangkan bagi pegawai sendiri pemberian kompensasi pegawai yang
baik dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai sehingga tujuan perusahaan akan
tercapai.
G. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia
Setelah menjadi bagian
dari perusahaan Doraemon ini, tentunya secara berkala akan dilakukan evaluasi tenaga
kerja. Tahap ini dilakukan untuk melihat adanya tenaga kerja yang memiliki
potensi maupun yang tidak lagi mampu bekerja sesuai dengan standart operasional
perusahaan. Dari beberapa jenis tenaga kerja tersebut, perusahaan akan
melakukan upaya untuk memanfaatkan potensi dari Sumber Daya Manusia yang ada di
dalam perusahaan. Berikut ini adalah beberapa kegiatan pemanfaat Sumber Daya
Manusia:
·
Promosi
Bagi tenaga kerja yang
memiliki potensi untuk lebih dikembangkan, maka perusahaan akan
mempromosikannya untuk memiliki jabatan yang lebih tinggi. Misalnya dari
seorang karyawan biasa dari bagian produksi yang memiliki kemampuan lebih dalam
memanajemen dan memenuhi persyaratan-persyaratan untuk dipromosikan, maka dia
dapat dipromosikan menjadi wakil manajer produksi dan sebagainya sesuai dengan
potensi yang dimilikinya. Tindakan ini hanya berlaku ketika terdapat tenaga
kerja yang berprestasi dan memiliki potensi yang nyata. Sehingga mereka dapat
saling berkompetisi dan terpacu untuk menjadi lebih baik.
·
Transfer
Tahap ini berlaku
ketika perusahaan Doraemon ini akan membuka cabang di suatu wilayah tertentu
dan membutuhkan tenaga kerja yang telah berpengalaman. Maka perusahaan akan
mentransfer tenaga kerja tersebut ke cabang perusahaan. Tenaga kerja yang
ditransfer adalah tenaga kerja yang dipercaya dapat lebih produktif setelah
ditransfer ke cabang perusahaan. Selain itu, perusahaan Doraemon ini akan
melakukan transfer tenaga kerja secara berkala dalam periode tertentu. Hal ini
dilakukan agar setiap tenaga kerja memiliki pengalaman yang sama dan merata.
Jadi, setiap tenaga kerja tidak hanya merasakan pengalaman ketika bekerja di
cabang perusahaan dengan produksi dan hasil penjualan tinggi, tetapi juga
merasakan ketika bekerja di cabang perusahaan dengan produksi dan penjualan
yang rendah, dan juga pernah merasakan bekerja di perusahaan pusat. Selain itu,
tindakan ini juga dapat meminimalkan adanya penyimpangan yang terjadi dalam
perusahaan, karena suatu bagian tidak hanya dipegang dan dimonopoli oleh satu
orang saja. Sehingga setiap tenaga kerja akan terpacu untuk tidak melakukan
tindakan penyelewengan.
·
Demosi
Demosi
hanya berlaku ketika terdapat tenaga kerja yang kualitas dan produktifitasnya telah
menurun atau diketahui telah melakukan tindakan penyelewengan yang dapat
merugikan perusahaan namun masih dalam taraf yang ringan. Untuk itu, perlu
adanya demosi untuk menurunkan posisinya ke bagian yang lebih rendah. Sehingga
tenaga kerja lain yang berpotensi akan mendapatkan kesempatan untuk
dipromosikan atau ditransfer ke posisi tersebut. Dengan tindakan tersebut
setiap tenaga kerja akan lebih terpacu untuk selalu meningkatkan kualitas dan
produktifitasnya dan setiap kegiatan operasional perusahaan tetap dapat
berjalan dengan efektif dan efisien.
·
PHK
Tindakan
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini hanya terjadi ketika ada tenaga kerja yang
sudah tidak dapat lagi bekerja sesuai dengan standar operasional perusahaan
atau diketahui telah melakukan penyelewengan berat yang dapat merugikan
perusahaan. Maka perlu adanya tindakan untuk memutuskan hubungan kerja dengan
perusahaan. Namun, tenaga kerja yang telah di-PHK juga akan mendapatkan
pesangon dari perusahaan sebagai balas jasa untuk menghormati setiap tenaga dan
kemampuan yang pernah diberikannya untuk kelangsungan perusahaan selama ini.
2.3. Teori Motivasi Maslow
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan
bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya
dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan
terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan
Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang
lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi.
Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum
kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa
haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan
rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan
orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan
aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan,
dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya)
2.4.
Struktur Organisasi dan
Departementalisasi
Struktur
organisasi menunjukkan suatu susunan orang-orang yang memiliki kedudukan,
tugas, wewenang, dan tanggungjawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi, atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
besaran satuan kerja.
Bagan
organisasi menggambarkanlima aspek utama suatu struktur organissasi yang
secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
·
Pembagian
kerja.Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan organisasi mana yang
bertanggung jawab untuk kegiatan organisasi tertentu dan tingkat spesialisasi
yang digunakan.
·
Manajer
dan bawahan atau rantai perintah. Rantai perintah menunjukkan hubungan
wewenang-tanggung jawab yangf menghubungkan atasan dan bawahan dalam
keseluruhan organisasi. aliran dimulai dari jenjang organisasi yang tertinggi
sampai karyawan rendah dalam organisasi. Oleh karena itu, setiap anggota
organisasi mempunyai suatu kaitan dengan manajer puncak organisasi. Dalam hal
ini prinsip kesatuan perintah harus jelas,dimana setiap karyawan menerima tugas
dan pelimpahan wewenang hanya dari seorang manajer dan melaporkan
pertanggungjawaban juga hanya kepada seorang manajer.
·
Tipe
pekerjaan Label dan deskripsi pada tiap kotak menunjukkan
pekerjaanorganisasional atau bidang tanggung jawab yang berbeda.
·
Tingkatan
manajemen.Suatu bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan tetapi juga keseluruhan
hirarki manajemen.
Departementalisasi
dapat diartikan perusahaan melakukan pembagian pada permasalahan yang khusus
sehingga lebih teroganisir. Departementalisasi dapat dibagi menjadi beberapa
bagian, diantaranya:
a. Departementalisasi Produk
Maksudnya perusahaan
akan mengelompokan departemen sesuai dengan kelompok produk yang dihasilkan
misalkannya pembagian departeman barang untuk mengurusi produksi produk berupa
barang dan departemen jasa untuk menangani produk yang berupa jasa.
b. Departementalisasi
Berdasarkan Proses
Maksudnya pembagian
departemen berdasrkan proses pengkerjaannya, misalnya pada perusahaan meubel
dibagi atas divisi untuk pengolahan kayu mentah, divisi pembuatan kursi atau
meubel kemudian divisi pengecatan.
c. Departementalisasi Berdasarkan Geografis
Maksudnya pembagian
departeman berdasarkan lokasi penjualan produk misalnya departemen yang
mengawasi penjualan produk lokal dan antar lokal.
d. Departementalisasi Berdasarkan Fungsi
Maksudnya pembagian
departemann berdasarkan aktifitas perusahaan dalam menjalankan bisnisnya,
misalnya departemen produksi, departemen penjualan, departemen pemasaran dan
lain-lain.
BAB
III
PENUTUP
1.1.Kesimpulan
Manajemen
sumber daya manusia ialah fungsi manajemen yang berhubungan dengan rekrutmen,
penempatan, pelatihan dan pengembangan anggota organisasi. Manajemen sumber
daya manusia bisa didefinisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut,
mengembangkan, memotivasi dan mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang
diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Pengertian ini mencakup dari
mulai memilih siapa saja yang memiliki kualifikasi dan pantas untuk menempati
posisi dalam perusahaan seperti yang disyaratkan perusahaan hingga bagaimana
agar kualifikasi ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan serta dikembangkan
dari waktu ke waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, H. Malayu S.P..2009.Manajemen Sumber Daya
Manusia Edisi Revisi.Jakarta:PT. Bumi Aksara.
Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi
Kedua. Bandung: Alfabeta.
P.Siagian, Sondang, Prof. Dr. MPA.(1988). Teori dan
Praktek Kepemimpinan. Jakarta : Rineka Citra.
0 komentar:
Posting Komentar