PENDAPATAN NASIONAL
Tolak ukur yang paling baik untuk
menunjukkan keberhasilan ekonomi suatu negara adalah pendapatan nasional
(produksi nasional), tingkat kesempatan kerja, tingkat harga barang, dan posisi
neraca pembayaran luar negeri, serta pendapatan per kapitanya. Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima
oleh masyarakat/pemilik faktor produksi suatu negara selama kurun waktu
tertentu (biasanya digunakan ukuran waktu 1 tahun). Bila kita lihat kembali
pada materi pokok tentang arus lingkaran kegiatan ekonomi, rumah tangga
konsumsi menyerahkan jasa faktor produksi kepada perusahaan dan mereka akan
menerima pendapatan berupa sewa sebagai balas jasa tanah, upah dan gaji sebagai
balas jasa tenaga, bunga sebagai balas jasa modal, dan laba usaha atau
keuntungan sebagai balas jasa pengusaha. Jadi semua pendapatan sebagai balas
jasa atas penyerahan faktor produksi disebut pendapatan nasional.
Kegiatan
ekonomi suatu negara dimulai saat perusahaan melakukan kegiatan produksi yang
menghasilkan output berupa barang dan jasa. Jumlah seluruh barang dan jasa yang
diproduksi perusahaan di suatu negara dalam jangka waktu satu tahun disebut
output nasional atau produk nasional.
Selanjutnya
perusahaan akan menjual barang dan jasa kepada rumah tangga. Untuk membeli
barang dan jasa tersebut, rumah tangga harus melakukan pengeluaran. Jumlah
seluruh pengeluaran yang dilakukan rumah tangga suatu negara untuk membeli
barang dan jasa dalam jangka waktu satu tahun disebut pengeluaran nasional.
Dari
hasil penjualan barang dan jasa perusahaan harus membayar pada rumah tangga
sebagai balas jas terhadap faktor-faktor produksi yang sudah digunakan dalam
proses produksi. Dengan demikian rumah tangga akan menerima pendapatan. Jumlah
seluruh pendapatan yang diterima rumah tangga sebagai balas jasa faktor-faktor
produksi dalam jangka waktu satu tahun inilah yang disebut pendapatan nasional.
§ KONSEP-KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
a) Produk Domestik Bruto
(PDB) atan Gross Domestic Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross
Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan
termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Rumusnya adalah
PDB = C + G + I + ( X - M )
atau
Produk Domestik bruto = pengeluaran
rumah tangga + pengeluaran pemerintah + pengeluaran investasi + ( ekspor -
impor )
b)
Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross Nationan Product (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross
National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;
termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang
berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing
yang beroperasi di wilayah negara tersebut
Rumusnya :
Produk nasional bruto (PNB)= PDB +
hasil faktor produksi milik domestik yang ada diluar negeri - hasil output
faktor produksi milik luar negeri yang ada di dalam negeri
c)
Produk
Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP)
Pengertian
Produk Nasional Netto adalah produk nasioanl yang memperhitungkan pengeluaran
investasi neto dengan mengurangi investasi bruto dengan depresiasi. Jadi PNN
merupakan jumlah nilai barang dan jasa yang diperoleh dengan cara mengurangi
GNP dengan penyusutan. .
Rumusnya
:
Produk Nasional Neto = Produk
Nasional Bruto - Depresiasi
d) Net National Income
(NNI) atau Pendapatan Nasional Netto
Pendapatan Nasional Neto
(Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah
balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya
NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak
tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya
dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah,
dll.
Rumusnya :
NNI = NNP - Pajak tidak langsung
e)
Pendapatan Perseorangan atau Personal Income (PI)
Pendapatan perseorangan
(Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap
orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan
kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer
payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan
yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari
sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan,
tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah,
dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus
dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha
kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di
dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan
perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja
dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga
kerja tersebut tidak lagi bekerja).
Rumusnya :
PI
= NNI - (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak
perseorangan )
f)
Pendapatan yang siap dibelanjakan atau Disposable
Income (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable
Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang
dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi
investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal
income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct
tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain,
artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Rumusnya :
DI = PI – Pajak Langsung
METODE PENDEKATAN
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
1. Pendekatan pengeluaran
Ditinjau
dari pendekatan pengeluaran, penghitungan pendapatan nasional dengan
menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat dalam
perekonomian, sektor konsumen, perusahaan (investasi), pemerintah dan sektor
perdagangan luar negeri. Atau dengan cara menjumlahkan seluruh
pengeluaran/belanja masyarakat dalam kurun waktu satu tahun.
Komponen –
komponen penghitungan pendapatan dengan metode pengeluaran ini adalah :
·
Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)
Pengeluaran sektor rumah
tangga dipakai untuk konsumsi akhir, baik barang dan jasa yang habis dalam
tempo setahun atau kurang (durable goods) maupun barang yang dapat dipakai
lebih dari setahun/barang tahan lama (non-durable goods).
·
Konsumsi Pemerintah (Government Consumption)
Yang masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah
adalah pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membeli barang
dan jasa akhir (government expenditure). Sedangkan pengeluaran-pengeluaran
untuk tunjangan-tunjangan sosial tidak masuk dalam perhitungan konsumsi
pemerintah.
·
Pembentukan Modal Tetal Domestik Bruto (Investment Expenditure)
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
(PMTDB) merupakan pengeluaran sektor dunia
usaha. Yang termasuk dalam PMTDB adalah perubahan stok, baik berupa
barang jadi maupun barang setengah jadi.
·
Ekspor Neto (Net Export)
Yang dimaksud dengan ekspor bersih adalah
selisih antara nilai ekspor dengan impor. Ekspor neto yang positif menunjukkan
bahwa ekspor lebih besar daipada impor. Perhitungan ekspor neto dilakukan bila
perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian lain (dunia).
Apabila kita Rumuskan pendekatan pengeluaran sebagai berikut
:
Dimana :
Contoh soal :
Suatu
negara mempunyai data pendapatan nasional sebagai berikut :
§ Konsumsi
masyarakat Rp. 90.000.000
§ Pendapatan
laba usaha Rp. 20.000.000
§ Pengeluaran
Negara Rp.130.000.000
§ Pendapatan
sewa Rp. 40.000.000
§ Pengeluaran
investasi Rp. 50.000.000
§ Ekspor
Rp. 15.000.000
§ Impor
Rp. 20.000.000
Dari
diatas hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran
Jawab :
Rumus
Pendapatan nasional dengan pendekatan nasional :
Y = 90.000.000 +
50.000.000 + 130.000.000 + (15.000.000 – 20.000.000)
Y = 270.000.000 –
5.000.000.
Y = 265.000.000
Jadi
jumlah pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran adalah Rp.
265 Juta.
2.
Pendekatan
Produksi
Menurut metode ini, PDB adalah total
output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian. Cara penghitungan
dalam praktik adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor
produksi (industrial origin). Jumlah output masing-masing sektor merupakan
jumlah output seluruh perekonomian. Hanya saja, ada kemungkinan bahwa output
yang dihasilkan suatu sektor perekonomian berasal dari output sektor lain. Atau
bisa juga merupakan input bagi sektor ekonomi yang lain lagi. Dengan kata lain,
jika tidak berhati-hati akan terjadi penghitungan ganda (double counting) atau
bahkan multiple counting. Akibatnya angka PDB bisa menggelembung beberapa kali
lipat dari angka yang sebenarnya. Untuk menghindari hal tersebut, maka dalam
perhitungan PDB dengan metode produksi, yang dijumlahkan adalah nilai tambah
(value added) masing-masing sektor.Aktivitas produksi yang baik adalah aktivitas
yang menghasilkan NT > 0.
Pendekatan produksi, dengan cara
menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai
produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang
jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi)
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
Keterangan :
Y :
Pendapatan Nasional (GDP)
Q1:Jumlah
barang ke 1
P1: Harga
barang ke 1
Q2:Jumlah
barang ke 2
P2: Harga
barang ke 2
Qn:Jumlah
barang ke n
Pn: Harga
barang ke n
3.
Pendekatan Pendapatan
Metode pendapatan memandang nilai
output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan
dalam proses produksi.Kemampuan entrepreneur ialah kemampuan dan keberanian
mengombinasikan tenaga kerja, barang modal, dan uang untuk menghasilkan barang
dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Balas jasa untuk tenaga kerja adalah
upah atau gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik
uang/aset finansial adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk pengusaha adalah
keuntungan. Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan
Nasional (PN).
Menghitung dengan pendekatan
pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan
laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu
periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan
kepada perusahaan.
Y = r + w + i + p
Y :
Pendapatan Nasional (NI)
r :sewa
tanah/alam
i : bunga
modal
w :upah TK
p : laba
pengusaha/skill
Perhitungganya
disebut National Income (NI)
§ PENDAPATAN PRIBADI DAN PENDAPATAN
DIPOSIBLE
1.
Pendapatan pribadi (personal income)
Merupakan pendapatan yang diterima semua rumah tangga
dalam perekonomian (atau yang diterima satu keluarga) dari penggunaan faktor-
faktor produksi yang dimilikinya dan dari pembayaran pindahan. pembayaran
pindahan merupakan sebuah proses pemberian yang dilakukan oleh pemerintah
kepada kelompok masyarakat dimana dalam
kelompok masyarakt yang diberi tidak
dituntut untuk melakukan sebuah imbalan
jasa atau melakukan usaha sebagai balasan atas pemberian
Ada juga yang menyebutkan pendapatan personal
merupakan adalah jumlah pendapatan
yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang
diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga
menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang
bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian
pendapatan nasional tahun lalu.
Contoh pembayaran pindahan adalah
pemberian pemerintah yang diberikan oleh para pensiunan yang sudah tidak lagi
bekerja. Kemudian pemberian beasiswa bagi beberapa instansi pendidikan dan
pemberian bantuan bagi penyandang cacat.atau hhjuga dapat dberikan kepada
badang hukum atau perusahaan berupa
subsidi yang sering kali diberikan kepada perusahaan yang penting bagi sistem
perekonomian nasional. Ataupun langsung kepada petani untuk memberikan subsidi
pupuk. Dan subsidi ini juga dapat dimasukkan dalam pendapatan nasional.
Namun ada juga yang tidak masuk dalam
pedapatan pribadi dari pendapatan nasional,diantaranya:
a. Keuntungan
perusahaan yang tidak dibagikan
b. Pajak
yang dikenakan pemerintah ke atas keuntungan perusahaan.
c. Kontribusi
yang dilkuakn oleh perusahaan dan para pekerja kepada dana pensiunan
Rumus
pendapatan pribadi adalah:
PI
= (NNI + TP) - (IJS + IA + LD +PP)
TP = Transfer Payment
IJS = Iurang Jaminan Sosial
IA =
Iurang Asuransi
LD = Laba ditahan
PP = Pajak Perseorangan
2.
Pendapatan disponsible
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable
Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang
dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi
investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.
Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat
dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib
pajak, contohnya pajak pendapatan. Jadi pada intinya pendapatan disponsible
dapat digunakan untuk membeli barang- barang yang ingin ia miliki anamun ada
juga yang mengalokasikannya sebagai dana konsumsi dan untuk tabungan masa
depan. Jika dirumuskan sebagai berikut:
Yd = YP – T
Yd = C + S
Yd = Pendapatan disponsible
Yp = Pendapatan rill
T = Pajak
C = konsumsi
S = tabungan
§ MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN
EKONOMI
Salah satu alasan
adanya perhitungan pendapatan nasional suatu negara adalah untuk mengetahui
bagaimana pertumbuhan ekonomi dari suatu negara tersebut, untuk itu dapat
dilakukan tidakan lebih menguntungkan untuk mengubahnya menjadi lebih baik dan
menguntungkan untuk kesejahteraan perekonomian suatu negara. penentuan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh
suatu negara perlulah dihitung pendapatan nasional riil, yaitu PDB riil. adapun
cara menghitung diantaranya:
g = x 100%
contoh
soal:
PDB
Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp.
420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika
diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g
= {(467-420)/420}x100% = 11,19%
Namun jika suatu negara tidak melakukan
perhitungan mengenai pendapatan nasional dengan harga yang tidak tetap
maka untuk mengetahui pertambahan
ekonomi dapat dilakukan dengan 2 tahap yaitu:
a. Menghitung
pertumbuhan riil dengan mendeflasikan pendapatan nasional pad harga masa ini
b. Menghitung
tingkat pertumbuhan ekonomi.
Rumusnya:
x PN masa ini
C. PERTUMBUHAN
EKONOMI DIINDONESIA
Gambaran produk indonesia dilihat dari segi
ekonomi adalah:
- Tahun
’86- 96 dimana pertumbuahn ekonomi mulai berkembang cepat dan tetap.
- Krisis
moneter menimbulkan efek buruk bagi peekonomian indonesia yang mana
penurunannya output negara sebesar 13,1 persen. Hingga tahun 2003 pertumbuhan
rata- ratahanya mencapai 4 persen.
D. MASALAH
PERHITUNGAN DAN KEGUNAAN DATA
Setelah
dijelaskan mengenai cara perhitungan pendapatan nasional yang apabila dilakukan
pada suatu negara yang menggunkan banyak data maka tidak menutup kemungkinan
adanya masalah- masalah yang timbul diantaranya:
a. Masalah
perhitungan
1. Masalah
pengumpulan data dan informasi
Kegiatan perekonomian yang ada dalam suatu negara
tidak semuanya dicatat dengan baik kemudian informasi mengenai harga sustu
barang kadang juga dilakukan taksiran. Oleh karena itu data dan informasi
mengenai pertumbuhan ekonomi belum dapat didapatkan data pasti hanya sebuah
taksiran.
2. Memilih
kegiatan yang nilai produksinya dihitung
Barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu rumah
tangga ada yang mempunyai nilai untuk dijual (untuk keperluan pasar) dan
adapula yang diproduksi bukan masuk pedapatan nasional. Diantaranya:
a. Hasil
pertanian tradisional
b. Kegiatan
menyalahi hukum
c. Kegiatan
disetar rumah
d. Ganjaran
bukan berupa uang
3. Mesalah
perhiungan dua kali
Karena penjualan suatu barang yang beranekaragam
dari barag jadi dan setengah jadi. Dimana ketika baang setengah jadi dijual
berarti sudah masuk perhitungan pendapatan nasional kemudian barang tersebut
diolah kembali menjadi barang jadi dan dijual kembali maka akan masuk juga pada
pendapatan nasional. Dari keterkaitan perubahan bentuk barang maka terjadinya
perhitungan 2 kali pada satu barang ketika sudah mengalam beberapa proses.
4. Menentukan
harga barang- barang
Perbedaan kawasan dari suatu daerah mengakibakan
adanya perbedaaan harga yang menonjol. Selain itu tergantung bahan yang
dipasarkan juga demikian maka akan timbul perbedaan harga akibat sifat dari
produk pertanian yang selalui fruktuatif.
5. Investasi
bruto dan investasi neto
Simpulan dari investasi bruto dan neto adalah
depresiasi. Nilai ini dapat dihitungg dengan mudah pada perusahaan yang memliki
catatan lengkap amun jika pada suatu negara yang datanya masih belum lengkap
maka untuk menghitung nilai depresiasi investasi sulit dilakukan.
6. Masalah
kenaikan haraga dan perubahan kualitas barang
Kenaikan harga dari suatu prodak yang mengacu pada
kualitas yang diterima dipengaruhi oleh tehnologi yang digunkan untuk
memproduksi barang tersebut. jika dilakukan dengan tehnologi yang canggih maka akan didapatkan hasil yang lebih baik
dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
D. KEGUNAAN DATA PENDAPATAN
NASIONAL
a. Menilai
prestasi kegiatan ekonomi
Dengan mengetahui data pertumbuhan
informasi maka dapat diketahui sejauh mana
suatu negara beroperasi dan menggunakan dana perekonomiannya. Selain itu
dapat pula diketahui nilai PDB potensial dengan PDB sebenarnyayanag nantinya akan
menggambarkan tentang PNB yang dapat dicapai oleh satu negara.
b. Menentukan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapa
Pembandingan yang
dilakukan pada data tahun sekarang dengan tahun yang lalu dapat dijadikan
acuhan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi pada suatu negara. jika pertumbuhan
ekonomi meningkat maka akan meningkatkan kesempatan kerja penuh bagi
masyarakatnya.
c. Memberi
informasi mengenai struktur kegiatan ekonomi
Struktur kegiatan
ekonomi yang dapat diketahuimenggunakan perhitungan jumlah pembelanjaan agregat
dan dan penghitungan prouk neto dapat memberikan gambaran presentasi nilai
output dan kegiatan ekonomi yang dilakuakan oleh suatu negara untuk menciptakan
nilai barang yang dapat meningkatkan sektor pendapatan nasional.
d. Memberi
gamabaran mengenai tarif kemakmuran
Pendapatan perkapitapenduduk
berbagai negara selalu digunkan sebagai ukuran kasar untuk menentukan tingkat
kemakmuran penduduknya. Jika dalam jangka panjang perndapatan perkapita
menggunkan nilai tetap maka dapat diketahui seberapa besar tingat peningkatan
taraf kemakmuran yang telah dicapai penduduk.
e. Data
asas untuk membuat ramalan dan perencanaan
Pemberian infomasi
mengenai ciri kegiatan ekonomi akan dapat dijadikan acuhan perencaan
peningkatan taraf kemakmuran ekonomi dari suatu negara serta dapat meramalkan
kemungkinan yang akan terjadi sehingga dapat dilakuakan antisipasi dari
kegiatan pertumbuhan perekonomian suatu negara.
CONTOH SOAL
Diketahui data-data keuangan suatu negara sebagai berikut:
- GDP Rp.
100 Triliun
- Penyusutan Rp.
5 Triliun
-
NNP Rp. 95 Triliun
- Pajak tidak langsung Rp.
10 Triliun
- Pajak perseroan Rp. 8 Triliun
- laba yang tidak dibagi Rp. 2
triliun
- iuran pensiun Rp. 5 Triliun
- dana pensiun Rp. 5 Trilliun
- subsidi penganggur Rp.
2 Triliun
- tunjangan veteran Rp. 3 Triliun
- bunga utang Rp. 3 Triliun
- pajak langsung Rp. 8
Triliun
dari data diatas hitunglah :
a. NNP
b. NNI
c. PI
d. DI
Jawab :
berikut adalah pembahasan soal diatas secara keseluruhan :
GNP Rp.100
Triliun
Penyusutan
Rp. 5 Triliun
-------------- (-)
NNP
Rp. 95 Triliun
Pajak tidak
langsung Rp.
10 Triliun
--------------- (-)
NNI
Rp. 85 Triliun
pajak perseroan Rp. 8 Triliun
Laba tidak dibagi Rp. 2 Triliun
iuran pensiun
Rp. 5 Triliun
----------------
(+)
Rp. 15 Triliun
---------------- (-)
Rp. 70 Triliun
dana pensiun Rp.
5 Triliun
subsidi penganggur Rp. 2 Triliun
tunjangan veteran Rp. 3 Triliun
bunga utang Rp.
3 Triliun
--------------
(+)
Rp.
13 Triliun
----------------(+)
PI Rp.
83 Triliun
Pajak
langsung Rp.
8 Triliun
----------------
(-)
DI Rp. 75 Triliun
============
DAFTAR PUSTAKA
Anonymousb.2012. Pendapatan.http://smapeunaron.pas.sch.id/pendapatan.html.
diakses pada 1 Maret 2013