RANCANGAN
USAHA AGRIBISNIS
RUANG
LINGKUP RANCANGAN USAHA AGRIBIBNIS
Kelompok 2 :
Tarina Elsanti : 115040100111013
Vivit Andrianingsih : 115040101111095
Susi Susanti : 115040100111024
Soni Laksono : 115040100111047
Suaibatul Miskiyah : 115040101111179
PROGAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alam telah memperlihatkan bahwa
segala sesuatu dalam kehidupan ini berbentuk sistem, dari sistem yang
paling sederhana hingga sistem yang paling kompleks.Berbagai bentuk sistem ini
membentuk suatu jaring, yang merupakan suatu jaringkehidupan. Suatu sistem yang
berada dalam jaring kehidupan akan saling mempengaruhidan saling tergantung
satu sama lain sehingga kondisi setiap sistem akan selalu salingterkait.
Sifat-sifat tersebut membuat suatu sistem kehidupan akan selalu berusaha membentuk
dan menjaga keseimbangan hubungan antara beragam sistem yang ada,keseimbangan
hubungan yang terjadi dan terbentuk secara otomatis karena jaringan kehidupan
telah memiliki caranya sendiri untuk menyeimbangkan hubungan antara satu sistem
dengan sistem lainnya.Manusia dengan didasari oleh perasaan ingin tahu akan
selalu berusaha untuk memahami sistem dengan mempelajari dan mengamati
sistem itu sendiri.
Ada beragam fakta yang
membuktikan peranan agribisnis dalam pembangunanIndonesia. Data perjalanan
sejarah Indonesia memperlihatkan bahwa agribisnis telahdilakukan pada zaman
nenek moyang dan menjadi penggerak ekonomi kerajaan-kerajaandahulu. Banyak
pelabuhan-pelabuhan besar berdiri dan menjadi makmur berkatkeunggulan hasil
bumi Indonesia.Seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk, pangsa pasar
produk agribisnis juga tumbuh dengan berkembangnya kebutuhan manusia akan
produk-produk agribisnisyang alami dan ramah lingkungan. Kebutuhan dan
kesadaran manusia akan bioenergi, biofarmaka, makanan organik, bio produk
lainnya akan membuat permintaan akan produk-produk agribisnis semakin
meningkat tetapi disisi lain volume sumberdaya alam(SDA) tetap bahkan ada
kecenderungan menurunnya kualitas sumberdaya alam
sehingga produktifitasnya juga menurun.
Adanya peningkatan
produk agribisnis tetapi disisi lain produktifitas sumberdaya alam menurun
memerlukan pendekatan agribisnis untuk mengoptimalkan sumberdaya yang ada
untuk memenuhi kebutuhan manusia.Agribisnis melibatkan multi sektor kehidupan
manusia, berbagai hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,
perikanan, berperan dalam memenuhi kebutuhanmanusia. Agribisnis terkait dengan
pengelolaan keanekaragaman hayati dan kekayaan biodiversity Indonesia,
berperan dalam degradasi Sumber Daya Alam dan Lingkungansekaligus berperan
dalam upaya menjaga ketahanan Sumber Daya Alam Indonesia.Agribisnis terlibat
dalam pemenuhan berbagai kebutuhan manusia baik fisik dan nonfisik, menjadi
pembuka lapangan kerja dan penghidupan bagi masyarakat. Agribisnisterlibat
dengan pemanfaatan dan pengembangan IPTEK dalam rentang yang lebar mulaidari
yang sederhana, tepat guna, madya hingga teknologi tinggi. Agribisnis
berperandalam pengembangan pasar berbagai jenis, tipe dan fungsi untuk memenuhi
danmemuaskan kebutuhan konsumen dan memuaskan produsen. Adanya pasar
agribisnis juga mengembangkan aliran distribusi barang, jasa maupun uang.
Peran lain agribisnisadalah mendorong pengembangan sektor industri keuangan dan
sektor pendukungnya.
1.2 Tujuan
·
Mengetahui pengertian pertanian sebagai sector dan
agribinis adalah sebuah system
·
Mengetahui fungsi dan peranan lembaga penunjang dalam bagan system
agribisnis
·
Mengetahui hubungan antara agrobisnis dan
agroindustri
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pertanian adalah sebuah sector dan agribisnis adalah
sebuah system
Pertanian
adalah sebuah sector, dimana dalam pertanian skala luas merupakan kegiatan
usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh
kegiatan pertanian.
Sector
pertanian merupakan bagian dari system agribisnis, karena hanya bergerak
dalam budidaya pertanian dan manajemen pertanian yang baik untuk menghasilkan
produksi yang optimal saja. Pada dasarnya sistem dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan unsur-unsur (subsistem-subsistem) yang saling berhubungan melalui
berbagai bentuk interaksi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang
tertentu.
Pengertian
agribisnis sebagai suatu sistem dikemukakan oleh pencetus agribisnis,
yaitu Davis dan Goldberg (1957) sebagai berikut : “Agribusiness is the sum
total of all operations involved in the manufacture and distribution of farm
supplies; production activities on the farm; and the storage, processing and
distribution of farm comodities and items made form them” (Agribisnis adalah
jumlah total dari seluruh kegiatan yang melibatkan pembuatan dan penyaluran
sarana usahatani; kegiatan produksi di unit usahatani; penyimpanan, pengolahan
dan distribusi komoditas usahatani dan berbagai produk yang dibuat darinya).
Agribisnis sebagai suatu sistem
adalah agribisnis merupakan seperangkat unsur yang secara teratur saling
berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Disini dapat diartikan bahwa
agribisnis terdiri dari dari berbagai sub sistem yang tergabung dalam rangkaian
interaksi dan interpedensi secara reguler, serta terorganisir sebagai suatu
totalitas.
Adapun
kelima mata rantai atau subsistem tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Subsistem Penyediaan Sarana Produksi
Sub sistem
penyediaan sarana produksi menyangkut kegiatan pengadaan dan penyaluran.
Kegiatan ini mencakup Perencanaan, pengelolaan dari sarana produksi, teknologi
dan sumberdaya agar penyediaan sarana produksi atau input usahatani memenuhi
kriteria tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu dan tepat produk.
b) Subsistem Usahatani atau proses
produksi
Sub sistem
ini mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka
meningkatkan produksi primer pertanian. Termasuk kedalam kegiatan ini adalah
perencanaan pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan pola usahatani dalam
rangka meningkatkan produksi primer.
Disini
ditekankan pada usahatani yang intensif dan sustainable (lestari), artinya
meningkatkan produktivitas lahan semaksimal mungkin dengan cara intensifikasi
tanpa meninggalkan kaidah-kaidah pelestarian sumber daya alam yaitu tanah dan
air.
Disamping
itu juga ditekankan usahatani yang berbentuk komersial bukan usahatani yang
subsistem, artinya produksi primer yang akan dihasilkan diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan pasar dalam artian ekonomi terbuka
c) Subsistem Agroindustri/pengolahan
hasil
Lingkup
kegiatan ini tidak hanya aktivitas pengolahan sederhana di tingkat petani,
tetapi menyangkut keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca panen produk
pertanian sampai pada tingkat pengolahan lanjutan dengan maksud untuk menambah
value added (nilai tambah) dari produksi primer tersebut. Dengan demikian
proses pengupasan, pembersihan, pengekstraksian, penggilingan, pembekuan,
pengeringan, dan peningkatan mutu
d) Subsistem Pemasaran
Sub sistem
pemasaran mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani dan agroindustri baik untuk
pasar domestik maupun ekspor. Kegiatan utama subsistem ini adalah pemantauan
dan pengembangan informasi pasar dan market intelligence pada pasar domestik
dan pasar luar negeri.
e) Subsistem Penunjang
Subsistem
ini merupakan penunjang kegiatan pra panen dan pasca panen yang meliputi :
·
Sarana
Tataniaga
·
Perbankan/perkreditan
·
Penyuluhan
Agribisnis
·
Kelompok
tani
·
Infrastruktur
agribisnis
·
Koperasi
Agribisnis
·
BUMN
·
Swasta
·
Penelitian
dan Pengembangan
·
Pendidikan
dan Pelatihan
·
Transportasi
·
Kebijakan
Pemerintah
(Hermawan,2008)
2.2
Fungsi dan peranan lembaga penunjang dalam bagan system agribisnis.
Keberdaan
kelembagaan pendukung pengembangan agribisnis nasional sangat penting untuk
menciptakan agribisnis Indonesia yang tangguh dan kompetitif. Lembaga-lembaga
pendukung tersebut sangat menentukan dalam upaya menjamin terciptanya integrasi
agribisnis dalam mewujudkan tujuan pengembangan agribisnis.
a)
Lembaga Keuangan
Lembaga
pembiayaan memegang peranan yang sangat penting dalam penyediaan modal
investasi dan modal kerja, mulai dari sektor hulu sampai hilir. Penataan
lembaga ini segera dilakukan, terutama dalam membuka akses yang seluas-luasnya
bagi pelaku agribisnis kecil dan menengah yang tidak memilki aset yang cukup
untuk digunkan guna memperoleh pembiayaan usaha.
Ø Fungsi
Lembaga Keuangan :
·
Member bantuan permodalan.
·
Member janinam keamanan keuangan
(asuransi).
·
Tempat penyimpanan uang dari hasil
pertanian.
Ø Peranan
lembaga keuangan :
·
Member kredit usaha untuk pertanian.
·
Memberi pinjaman dalam bentuk sabprodi.
·
Mengurangi resiko yang ditanggung petani
dengan membayar premi asuransi.
·
Dengan menyimpan uang dilembaga keuangan
petani mendapat bunga atau besarnya uang yang disimpan.
b)
Lembaga
Penelitian
Semua
lembaga riset yang terkait dengan agribinis harus diperdayakan dan menjadikan
ujung tombak untuk mengahasilkan komoditas yang unggul dan daya saing tinggi.
Misalnya Meksiko dapat memproduksi buah avokad yang warna daging buahnya kuning
kehijau-hijauan, kulit buah bersih dan halus, dan bentuk buah yang besar dengan
biji yang kecil.
Ø Fungsi
Lembaga Penelitian :
·
Melakukan penelitian tentang
permasalahan-permasalahan yang dihadapi petani.
·
Memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
petani.
·
Menemukan penemuan-penemuan atau
inovasi-inovasi baru dibidang pertanian.
Ø Peranan
lembaga penelitian :
·
Melalui BPPT melakukan penelitian
terhadap tanaman budidaya ( penyakit tanaman dan pertumbuhan tanaman, survey
tanah dan evaluasi lahan) yang memungkinkan terjadinya permasalahan disana.
·
Apabilah dari hasil penelitian terhadap
masalah-masalah maka penelitian bersama dengan penyuluhan pertanian membantu
petani untuk menyelesaikan masalah tersebut.
·
Penelitian memberikan informasi kepada
penyuluh tentang inovasi dan teknologi baru dibidang pertanian untuk
diinformasikan petani.
(Anonymous a ,
2013)
c)
Lembaga
Penyuluhan
Fungsi utama dari kelembagaan penyuluhan pertanian adalah
sebagai wadah dan organisasi pengembangan sumberdaya manusia pertanian serta
menyelenggarakan penyuluhan. Adanya kelembagaan penyuluhan pertanian berdiri
sendiri diharapkan dapat menjamin terselengaranya
·
Fungsi penedian dan
penyebaran informasi teknologi, model usaha agrobisnis dan pasar bagi petani di
pedesaan.
·
Fungsi pengembangan SDM pertanian untuk
meningkatkan produksi, produktivitas dan pendapatan.
·
Penataan administrasi
dan piningkatan kinerja penyuluh pertanian yang berdasarkan kompetensi dan
profesionalisme.
·
Kegiatan partisipasi
petani-penyuluh dan peneliti.
·
Fungsi supervise,
monitoring, evaluasi serta umpan balik yang positif bagi perencanaan penyuluhan
kedepan.
Peran kelembagaan
penyuluhan petani antara lain:
·
Sebagai Sentra
pelayanan pendidikan non-formal dan pembelajaran petani dan kelompoknya dalam
usaha agrobisnis.
·
Sebagai sentra komunikasi, informasi dan
promosi teknologi, sarana produksi, pengolahan hasil peralatan danmodel-model
agobisnis.
·
Sebagai sentral
pengembangan SDM pertanian dan poenyuluhan berbasis kerakyatan, sesuai
kebutuhan petani dan profesionalisme penyuluhan pertanian.
·
Sebagai sentral pengembangan kelembagaan
social ekonomi petani.
·
Sebagai sentra
pengembangan kompetensi dan profesionalisme penyuluh pertanian.
·
Sebagai sentra
pengembangan kemitraan dengan dunia usaha agribisnis dan lainnya.
(Anonymous
b , 2013)
2.3 Hubungan Agribisnis dengan Agroindustri
Agroindustri
merupakan suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku
utamanya atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan
sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian. Definisi agroindustri
dapat dijabarkan sebagai kegiatan industri yang memanfaatkan hasil
pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan serta
jasa untuk kegiatan tersebut.
Dengan
demikian agroindustri meliputi industri pengolahan hasil pertanian,
industri yang memproduksi peralatan dan mesin pertanian, industri input
pertanian (pupuk, pestisida, herbisida dan lain-lain) dan industri jasa
sektor pertanian.
Apabila
dilihat dari sistem agribisnis, agroindustri merupakan bagian (subsistem)
agribisnis yang memproses dan mentranformasikan bahan-bahan hasil
pertanian (bahan makanan, kayu dan serat) menjadi barang-barang setengah jadi
yang langsung dapat dikonsumsi dan barang atau bahan hasil
produksi industri yang digunakan dalam proses produksi seperti traktor,
pupuk, pestisida, mesin pertanian dan lain-lain.
Dari
batasan diatas, agroindustri merupakan sub sektor yang luas yangmeliputi
industri hulu sektor pertanian sampai dengan industri hilir. Industri
hulu adalah industri yang memproduksi alat-alat dan mesin pertanian serta
industri sarana produksi yang digunakan dalam proses budidaya pertanian.
Sedangkan industri hilir merupakan industri yang mengolah hasil pertanian
menjadi bahan baku atau barang yang siap dikonsumsi atau merupakan
industri pascapanen dan pengolahan hasil pertanian.
Sehingga
dapat di simpulkan antara agribisnis dan agroindustri hubungannya sangat erat dan saling ketergantungan karena
agribisnis mencakup seluruh kegiatan disektor pertaniaan dan sebagian dari
sector industry yang menghasilkan sarana produksi pertanian dan mengolah
hasil-hasil pertanian ( agroindustri).
(Anonymous c 2013)
Rancangan
usaha agribisnis adalah suatu rancangan atau perencanaan yang dapat dikatakan dalam
ruang lingkup usaha untuk membuat konsep wirausaha mulai dari tingkat usaha
kecil hingga ketingkat usaha skala besar dan direncanakan untuk masa yang
panjang atau berskala lanjutan. Dalam rancangan usaha ini terdapat dalam aspek
jenis usaha ,gambaran usaha modal,letak usaha,kedudukan karyawan,teknik
produksi,sampai pada tahap kegiatan pemasaran produk. Sehingga dapat digunakan
untuk usaha yang bermanfaat bagi kelangsungan system pemasaran dan
kewirausahaan.
Fungsi
rancangan usaha agribisnis yaitu:
·
Untuk mengarahkan seluruh anggota
karyawan dalam perusahaan tentang rencana-rencana yang akan dicapai.
·
Untuk memudahkan pengelolaan usaha
karena sudah direncanakan dengan tahap yang baik dan pertimbangan yang matang.
·
Untuk memberikan gambaran kemasa depan
tentang usaha yang diinginkan.
·
Untuk membuat rencana usaha yang dapat
menjadi mascot dari sebuah usaha agribisnis yang bertaraf nasional maupun
internasional.
Berikut ini merupakan contoh kasus dari Rancangan
Usaha Agribisnis
Membuat
Dorayaki “ Doraemon “ (Dorayaki Kacang Emoticon)
Langkah
Awal yang di lakukan adalah menentukan tempat usaha yang akan dipilih untuk
memulai bisnis dorayaki.Pemilihan lokasi diharpakan ramai dengan anak-anak
,remaja atau mahasiswa karena mereka merupakan target konsumen bagi produk kita. Setelah mendapatkan tempat usahanyang
strategis kemudian menyiapkan bahan baku serta perlengkapan usaha. Kemudian
mencari teman untuk partner kerja dalam membuat kue dorayaki. Setelah itu kita dapat melakukan promosi
untuk mengenalkan produk kita “DORAEMON”(Dorayaki Kacang Emoticon) yaitu kue
dorayaki dengan isi kacang di dalamnya dan disertani hiasa bergabai emoticon di
atasnya.Memasang promosi bias dilakukan dengan memasang spanduk yang mudah
terbaca di sekitar tempat usaha kami. Kemudian kita
dapat menentukan harga jual yang terjangkau namun tetap menguntungkan bagi kita.
2.4 Wirausaha Agroindustri dalam Sistem Agribisnis
Agroindustri
adalah kegiatan industri berupa pengolahan hasil pertanian yang melibatkan
faktor penyediaan alat dan jasa dalam proses kegiatan tersebut untuk
menghasilkan produk pertanian yang mempunyai nilai tambah dan berdaya saing
tinggi. Produk hasil agroindustri
tidak harus berupa produk jadi dan siap pakai, termasuk juga produk setengah
jadi yang dimanfaatkan oleh sektor industri lain sebagai bahan baku.
Agroindustri merupakan bagian dari sistem agribisnis yang menempati posisi
sebagai subsistem pengolahan hasil pertanian. Pengertian Agroindustri di
bagi 2, yaitu :
- Agroindustri hulu
yakni subsektor industri yang menghasilkan sarana produksi pertanian
- Agroindustri hilir
yaitu subsektor industri yang mengolah hasil-hasil pertanian
Agroindustri
hilir termasuk didalamnya kegiatan pengolahan hasil pertanian dan kegiatan
melakukan nilai tambah produk seperti melakukan pemasaran. Share yang
didapatkan pelaku usaha agroindustri hilir lebih besar karena membeli bahan
baku dengan harga murah lalu menjual produk olahan siap pakai dengan harga yang
jauh lebih mahal dengan kemasan yang bagus dan strategi pemasaran yang tepat. Gambaran
rancangan produknya yaitu melakukan perencanaan usaha, menentukan jenis produk,
melakukan pengolahan bahan baku dan proses produksi, proses pengemasan produk
dan pemberian atribut lain, dan melakukan strategi pemasaran (Keijino,
2012)
2.5 Pengaruh Faktor Lingkungan dalam
Sistem Agribisnis
- Undang-Undang dan Legalitas
Pengaruh
Undang-Undang dan legalitas adalah memudahkan penetrasi pasar, meninggkatkaan
image usaha sehingga memperbaiki kepercayaan konsumen dan melindungi serta
memperkuat posisi produsen.
2.
Lingkungan
bisnis dan Strategi Bisnis
Pengaruh
lingkungan bisnis dan strategi bisnis adalah mengetahui tingkat persaingan
pasar antara penjual bahan baku pudding jeruk satu dengan yang lainnya.
3.
Kebijakan
Ekonomi Mikro Pemerintah
Pengaruh
Kebijakan Ekonomi Mikro Pemerintah adalah untuk mengalokasikan sumber daya yang
ada secara efisien untuk konsumen pada tingkat rumah tangga, perusahaan dan
industri.
4.
kebijakan
Ekonomi Makro Pemerintah
Pengaruh
kebijakan Ekonomi Makro Pemerintah adalah memperhatikan alokasi sumber daya pada tingkat
kumpulan rumah tangga, perusahaan dan industry. Dalam ekonomi makro terdapat dua
kebijakan yaitu kebijakan fiskal, kebijakan ini mendorong pertumbuhan produksi,
menaikkan pendapatan masyarakat, menurunkan impor, dan mengurangi produksi
dalam negeri. Sedangkan kebijakan yang kedua adalaah kebijakan moneter,
kebijakan ini mendorong kenaikan investasi, menaikkan penerimaan masyarakat,
mendorong kenaikan impor, mendorong arus keluar (outflow) modal
jangka pendekakibat penurunan suku bunga, menurunkan arus masuk (inflow)
modal jangka pendek akibat penurunan suku bunga.
5.
Situasi Ekonomi
Internasional
Penggaruh
globalisasi ekonomi membuat ekonomi menjadi bagian dari ekonomi. Kebijakan
perdangan internasional mempengaruhi system agribisnis antara lain :
- Kebijakan ekspor di dalam negeri
- Kebijakan ekspor di luar negeeri
- Kebijakan impor
- Kebijakan lain
- Kebijakan kurs
- Kebijakan pengawasan langsung
6.
Faktor
Lingkungan
Merupakan faktor yang secara
tidak langsung mempengaruhi system agribisnis, seperti kestabilan
politik, kondisi sosial budaya dan kondisi keamanan.
(Siti Mursiyam. 2012)
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ruang
lingkup agribisnis mencakup semua kegiatan pertanian yang dimulai dengan
pengadaan penyaluran sarana produksi (the
manufacture and distribution of farm supplies), produksi usaha tani (Production
on the farm) dan pemasaran (marketing)
produk usaha tani ataupun olahannya. Ketiga kegiatan ini mempunyai hubungan
yang erat, sehingga gangguan pada salah satu kegiatan akan berpengaruh terhadap
kelancaran seluruh kegiatan dalam bisnis.
Karenanya
agribisnis digambarkan sebagai satu sistem yang terdiri dari tiga subsistem. Secara konsepsional
sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua aktivitas, mulai dari pengadaan
dan penyaluran sarana produksi (input) sampai dengan pemasaran produk-produk
yang dihasilkan oleh usaha tani serta agroindustri, yang saling terkait satu sama
lain.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar