Dahulu
|
Penyebab
|
Masa depan
|
Fokus lokal
atau nasional
|
Biaya rendah,
komunikasi global yang andal dan jaringan transportasi
|
Fokus global
|
Jumlah
pengiriman yang besar
|
Siklus produk
yang singkat dan perlunya modal memberikan tekanan untuk mengurangi
persediaan
|
Pengiriman yang
just in time
|
Pembelian
dengan penawaran yang terendah
|
Penekanan
kualitas, membutuhkan pemasok yang terlibat dalam peningkatan produk.
|
Kemitraan
rantai pasokan, perencanaan sumberdaya perusahaan, e-commerce
|
Pengembangan
produk yang lama
|
Siklus hidup
yang lebih pendek, internet, komunikasi internasional yang cepat, desain
dengan bantuan komputer dan kerja sama internasional
|
Pengembangan
produk yang cepat, aliansi, desain yang bekerja sama.
|
Produk yang
distandarisasi
|
Pasar global
yang berlimpah, bertambahnya proses produksi yang fleksbel
|
Customisation
massal dengan penekanan pada mutu
|
Spesialisasi
pekerjaan
|
Berubahnya
sosial budaya pergaulan, meningkatnya masyarakat yang syarat informasi dan
pengetahuan
|
Pemberdayaan
pekerjaan, tim dan perampingan produksi
|
Fokus pada
biaya rendah
|
Permasalahan
lingkungan, ISO 14000, meningkatnya biaya pembuangan limbah
|
Produksi yang
peka terhadap lingkungan, ramah lingkungan, bahan yang dapat didaur ulang,
manufaktur kembali
|
Selasa, 25 Februari 2014
Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Operasi dan Produksi
TUGAS KULIAH MODUL 1
MANAJEMEN PRODUKSI DAN
OPERASI
“Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Operasi
dan Produksi”
Oleh :
Kelompok 3 Kelas I
Susi Susanti (115040100111024)
Iwan Haryono (115040100111116)
Wiwik Fitriani (115040101111060)
Yani Misrotin (115040101111177)
Abednego Abrian P. (115040107111013)
YuliAlfiatulI’sadah (115040113111005)
PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur
maupun jasatentulah menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting
daripadasekedar laba yang besar. Sekalipun untuk dapat terus bertahan (Going
Concern),perusahaan memerlukan keuntungan yang cukup. Selanjutnya untuk
mendapatkankeuntungan tersebut, produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan serta kepuasan konsumen (harga, kualitas, pelayanan, dsb.). Salah
satu ujung darimasalah ini adalah proses produksi yang harus baik dalam arti
yang luas, agar outputyang dihasilkan baik berupa barang atau jasa, dapat
mendukung kelangsungan hidupperusahaan.
Di satu sisi setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan
berjalan yang dengan baik,perusahaan perlu menjaganya dengan baik, mengingat
menjaga lebih sulit dari pada saatmendirikannya. Dengan demikian proses dan
kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan perlu dipelajari dengan seksama
dan sungguh-sungguh sehingga sebuahperusahaan memiliki devisi produksi yang
solid dan dapat dipercaya sebagai tulangpunggung kelangsungan hidup perusahaan.
Seperti di ketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian
pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Sejalan dengan itu maka manajemen produksi dan operasi merupakan proses
pengambilan keputusan didalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa
sehingga dapat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan
biaya yang efisien, oleh karena itu manajemen produksi dan operasi mengkaji pengambilan
keputusan dalam fungsi produksi dan operasi.
Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang
manajer diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada
apa yang dia dapat lakukan sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain
dalam mencapai tujuan organisasi, sedangkan manajer produksi dan operasilah
yang akan menentukan keberhasilan organisasi perusahaan sebagai produsen yang
baik, selanjutnya keberhasilan usaha suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dan
sasarannya ditentukan oleh kemampuan manajer produksi dan operasi, serta
kemampuan manajer pemasaran dan manajer keuangan disamping kemampuan manajemen
puncak atau direksi untuk menciptakan hasil sinergi dari seluruh kegiatan
bersama perusahaan.
A.
Pengertian
Manajemen Operasi dan Produksi
Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan suatu
manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya
pengaturan dan pengkoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi
yang dikenal sebagai manajemen produksi atau manajemen operasional. Berikut ini
adalah definisi manajemen operasi dan produksi yang dikemukakan oleh beberapa
ahli, antara lain :
a)
Menurut
Jay Heizer dan Berry Rander (2009:4), manajemen operasional adalah serangkaian
aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah
input menjadi output.
b)
Menurut
Eddy Herjanto (2007:2), manajemen operasional adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan pembuatan barang, jasa dan kombinasinya, melalui proses transformasi
dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan.
c)
Menurut
William J. Stevenson (2009:4), manajemen operasional adalah sistem manajemen
atau serangkaian proses dalam pembuatan produk atau penyediaan jasa.
d)
Menurut
Richard L. Daft (2006:216), manajemen operasional adalah bidang manajemen yang
mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat dan teknik khusus
untuk memecahkan masalah produksi.
e)
Menurut
James Evans dan David Collier (2007:5), manajemen operasional adalah ilmu dan seni
untuk memastikan bahwa barang dan jasa diciptakan dan berhasil dikirim ke
pelanggan.
Jadi, manajemen operasional adalah ilmu yang mempelajari
serangkaian proses aktivitas managerial yang diperlukan dalam seleksi, design,
operasi, kontrol dan memperbaharui sistem produktif, pengubahan input menjadi
output yang bernilai untuk mencapai kinerja operasional perusahaan yang optimal
secara efisien dan efektif, sehingga kebutuhan konsumen terpenuhi.
Aktivitas-aktivitas tersebut adalah sebagai berikut: 1. Seleksi :
Suatu proses pemilihan keputusan strategis yang mana barang dan jasa yang harus
dibuat atau ditingkatkan, 2. Design :Keputusan-keputusan taktis yang dilibatkan
didalam menciptakan suatu metode dalam menyelesaikan suatu operasi produktif.
3. Operasi : Perencanaan keputusan keluaran jangka panjang yang diukur dari
sudut pandang peramalan permintaan dan keputusan penjadwalan pekerjaan dalam
jangka pendek dan penempatan para pekerja, 4. Controlling : Prosedur yang
melibatkan pengambilan tindakan korektif tentang produk atau jasa yang
dihasilkan, dan 5. updating : Implementasi dari revisi utama dari sistem
produksi, perubahan didalam permintaan , tujuan organisasi, teknologi dan
management.
(Sofjan, 2008)
B.
Tokoh
– Tokoh Teknik Manajemen Operasi dan Produksi
I.
Aliran
Klasik
1.
Robert
Owen (1771 – 1858)
Robert Owen (lahir di Newton, Powys, Montgomeryshire, Wales, 14 Mei
1771 –meninggal 17 November 1858 pada umur 87 tahun) adalah pemikir utama
sosialisme utopis, dia adalah seorang pelaku bisnis yang sukses yang
menyumbangkan banyak laba dari bisnisnya demi peningkatan hidup karyawannya.
Dia dianggap sebagai "Bapak" gerakan koperasi.
Pada awal tahun 1800-an, Robert Owen memperkenalkan teori tentang
manajemen personalia. Robert Owen menitikberatkan pentingnya penggunaan faktor
produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Teorinya menyatakan bahwa
bilamana diadakan perawatan pada mesin akan memberikan keuntungan pada
perusahaan, demikian pula pada tenaga kerja bila diberikan perhatian berupa
kompensasi, asuransi kesehatan, tunjangan dan lainnya oleh pimpinan perusahaan
akan memberikan keuntungan pada perusahaan.
Owen meningkatkan kondisi kerja di pabrik, menaikkan usia minimum
kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi
karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan
dengan harga layak dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan
tinggal.Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan
dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan.
2.
Charles
Babbage (1792 – 1871)
Kelahiran Babbage masih diperdebatkan, tetapi dia kemungkinan besar
lahir di 44 Row Crosby, Walworth Road, London, Inggris. Sebuah plakat
biru di persimpangan Larcom Street dan Jalan Walworth. Tanggal
lahir diberikan dalam obituari di The Times 26 Desember 1792. Namun setelah
muncul berita kematian, keponakan menulis untuk mengatakan bahwa Charles
Babbage lahir satu tahun sebelumnnya.
Charles Babbage mengemukakan bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah
pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja dan menurunkan
biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien.
Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja (division of labour)
yang memiliki beberapa keunggulan, yaitu : waktu yang diperlukan untuk belajar
dari pengalaman-pengalaman yang baru, harus ada spesialisasi dalam pekerjaan
(karena banyak waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan
ke pekerjaan lain dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan
barunya sehingga menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja), kecakapan dan
keahlian seseorang bertambah karena seseorang pekerja bekerja terus-menerus
dalam tugasnya, adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi
alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas
dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus
memakai fasilitas, bahan dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang
sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia
menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan
pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik,
apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas.
3.
Frederick
Winslow Taylor (1856 - 1915)
Frederick Winslow Taylor
(lahir 20 Maret 1856 – meninggal 21 Maret 1915) adalah seorang insinyur mekanik asal Amerika
Serikat yang terkenal atas usahanya meningkatkan efesiensi industri. Ia dikenal
sebagai "bapak manajemen ilmiah" dan pemimpin intelektual dari
Gerakan Efesiensi.
Frederick Winslow Taylor memperkenalkan teori scientific
management, teori manajemen yang menganalisis dan mensintesis alur kerja
dengan tujuan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Taylor percaya bahwa
keputusan berdasarkan tradisi dan aturan-aturan praktis harus diganti dengan
prosedur yang tepat, yang dikembangkan setelah mempelajari kinerja individu
ditempat kerja. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management,
yaitu :
a.
Menghilangkan
sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan di setiap
unsur-unsur kegiatan.
b.
Memilih
pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan
dan pendidikan kepada pekerja.
c.
Setiap
petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan
tugas
d.
Harus
menjalin kerja sama yang baik antara pemimpin dengan pekerja.
Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya
revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar
menurut Taylor mendekati ilmiah adalah :
a.
Adanya
ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
b.
Adanya
hubungan waktu dan gerak kelompok.
c.
Adanya
kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
d.
Bekerja
untuk hasil yang maksimal.
e.
Mengembangkan
seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat
kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan.
Taylor mengatakan bahwa scientific management merupakan
tugas setiap manajer untuk mengetahui hal yang terbaik (best of the best)
melalui penganalisaan, observasi dan percobaan-percobaan. Observasi yang
dilakukannya antara lain : time and motion study, organisasi fungsional
dan the taylor differential rate system.
4.
Henry
Laurance Gantt (1861 - 1919)
Henry Laurence Gantt (1861-23 November 1919 di Calvert Country,
Amerika) adalah seorang konsultan manajemen berlatarbelakang insinyur mekanik
yang menciptakan peta Gantt (Gantt Chart) terkena. Sumbangan Henry L.
Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para
mandor. Beliau juga memperkenalkan sistem Charting yang terkenal dengan Gant
Chart.
Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik
antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry
beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi
pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak
karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala masalah
manajemen. Metodenya yang terkenal
adalah rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan
adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya
waktu maupun biaya dalam merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini
yang menghasilkan terciptanya Gantt Chart yang terkenal tersebut. Teknik
ini pelopor teknik-teknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review
Techique).
5.
Harrington
Emerson (1853 – 1931)
Harrington Emerson Columbus (26 Maret 1864 - 15 Desember 1945)
adalah ke-48 Gubernur Maryland di Amerika Serikat 1916-1920. Menjabat sebagai
Pengawas Keuangan Maryland 1912-1916. Jangkanya sebagai gubernur berakhir 14
Januari 1920 dan dia kembali ke praktik hukumnya. Dia tetap aktif di politik,
tetapi tidak berhasil dalam pemilihan hakim Circuit Yudisial tahun 1926 dan
gagal dalam pemilihan untuk Distrik Kongres Pertama Maryland.
Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, dimana dari hasil
penelitiannya menunjukkan kebenaran prinsip yaitu bahwa uang akan lebih
berhasil bila mengetahui tujuan penggunaannya. Bukti dari pendapat Emerson
yaitu adanya istilah Management by Objective (MBO). Dikemukakan 12
prinsip efisiensi untuk mengatasi pemborosan dan ketidak-efisienan, yaitu :
a.
Clearly
defined ideals
b.
Common
sense
c.
Competent
causal
d.
Dicipline
e.
The
fair deal
f.
Reliable
g.
Give
an order, planning and schedulling
h.
Schedule,
standard working and time
i.
Standard
condition
j.
Standard
operation
k.
Written
standard practice instruction
l.
Efficiency
rewar
6.
Frank
Bunker Gilbreth dan Lilian Gilbreth (1868-1924 dan 1878-1972)
Frank Bunker Gilbreth (7 Juli 1868-14 Juni 1924) adalah penganjur
manajemen ilmiah dan perintis studi gerak dan waktu. Ia juga terkenal sebagai
bapak dan tokoh sentral dalam novel Cheaper by the DozenLillian Moller
Gilbreth, BA, MA, PhD (24 Mei 1878–2 Januari 1972) adalah salah seorang
wanita ilmuwan Amerika Serikat yang pertama kali menyandang gelar doktor
(Ph.D).
Suami istri ini selain rnempelajari masalah gerak dan kelelahan,
juga tertarik dengan usaha membantu pekerja menampilkan potensinya secara penuh sebagai makhluk manusia. Setiap langkah yang
dapat rnenghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan. Mereka juga terkenal
dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku, pelajar dan
pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru atau terkenal dengan konsep
"three position plan of promotion". Banyak manfaat dan jasa
yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan oleh
manajemen ini, yaitu kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok, karena terlalu
mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan
pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia
biasa.
Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan
perhatian suamianya pada efisiensi yaitu usaha untuk menemukan cara
satu-satunya yang terbaik dalam
melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah,
harus memandang para pekerja dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka.
Ketidakpuasan di antara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak
manajemen terhadap pekerja.
II. Aliran Neo Klasik
1.
Hugo
Munsterberg (1863 – 1916)
Hugo Münsterberg dilahirkan dalam sebuah keluarga Yahudi di Danzig
(sekarang Gdansk, Polandia) di bagian sebelah timur kota pelabuhan Prusia
adalah seorang Jerman-Amerika psikolog. Dia adalah salah satu pelopor dalam
psikologi terapan, memperluas penelitian dan teori-teori untuk Industri/Organisasi,
hukum, medis, klinis, pengaturan pendidikan dan bisnis.
Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai
bapak psikologi industri. Bukunya Psychology and Indutrial Efficiency,
ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas:
a.
Menempatkan
seorang pekerja terbaik (best possible person) yang paling sesuai dengan
bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya.
b.
Menciptakan
kondisi kerja yang terbaik (best possible work) yang memenuhi
syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas.
c.
Menggunakan
pengaruh psikologis (best possible effect) agar memperoleh dampak yang
paling tepat dalam mendorong karyawan.
2.
Elton
Mayo (1880 – 1949)
George Elton Mayo (1880-1949), ahli teori sosial dan psikolog
industri, lahir pada tanggal 26 Desember 1880 di Adelaide, putra sulung dari
George Gibbes Mayo, juru dan insinyur sipil kemudian, dan istrinya Maria
Henrietta, Donaldson née.Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana
hubungan manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan
bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam
organisasi juga buruk. Hasil percobaan Howthorne menyatakan bahwa kenaikan
produktivitas bukan diakibatkan oleh insentif keuangan.Rantai reaksi emosional
antar pekerja berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas, perhatian khusus
dan simpatik sangat berpengaruh.
Dalam pendidikan dan pelatihan bagi para manajer dirasa semakin
pentingnya people management skills daripada engineering atau
technicall skills, sehingga konsep dinamika kelompok dalam praktek
manajemen lebih penting daripada manajemen atas dasar kemampuan perseorangan
(individu). Walaupun demikian ada beberapa kelemahan temuan Mayo yang
dinyatakan oleh orang-orang yang beranggapan kepuasan karyawan bersifat
kompleks, karena selain ditentukan oleh lingkungan sosial, juga oleh
faktor-faktor lainnya yaitu tingkat gaji, jenis pekerjaan, struktur dan kultur
organisasi, hubungan karyawan manajemen dan lain-lain. Gerakan hubungan manusia
terus berkembang dengan munculnya pemikiran-pemikiran lain yang juga tergolong
dalam aliran perilaku yang lebih maju.
3.
William
Ouchi (1981)
William G. Ouchi (lahir 1943) adalah seorang profesor Amerika dan
penulis dalam bidang manajemen bisnis. Bill Ouchi lahir dan dibesarkan di
Honolulu, Hawaii. Dia adalah seorang profesor sekolah bisnis Stanford selama 8
tahun dan telah menjadi anggota fakultas dari Sekolah Anderson of Management
di University of California, Los Angeles selama bertahun-tahun.
William Ouchi, dalam bukunya "theory Z -How America
Business Can Meet The Japanese Challen ge (1981)", memperkenalkan
teori Z pada tahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku
Organisasi Jepang. Teori beliau didasarkan pada perbandingan manajemen dalam
organisasi.
Teori Z : Bagaimana American Management Bisa Temui Tantangan
Jepang dan New York Times best seller selama lebih dari lima bulan. Saat
ini peringkat sebagai buku yang paling banyak memegang ketujuh dari 12 juta
judul yang diselenggarakan di perpustakaan 4000 AS. Buku keduanya, Formulir
Society M: Bagaimana Amerika Teamwork dapat menangkap kembali Competitive Edge,
meneliti berbagai teknik menerapkan pendekatan itu.
Ouchi juga datang dengan tiga pendekatan untuk kontrol dalam
manajemen organisasi:
a.
Pasar
kontrol
b.
Birokrasi
kontrol
c.
Clan
kontrol
III.
Aliran
Manajemen Modern
1.
Abraham
Maslow (1908-1970)
Abraham Harold Maslow (1 April 1908 - 8 Juni 1970) adalah seorang
Amerika profesor psikologi di Brandeis University, Brooklyn College,
Sekolah Baru untuk Penelitian Sosial dan Columbia University yang menciptakan
hierarki kebutuhan Maslow. Beliau seorang psikolog humanistis, dari USA
memperkenalkan teori aktualisasi diri dengan menandaskan bahwa tujuan utama
psikoterapi adalah membangun integritas seseorang.
Mengemukakan adanya hierarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang
perilaku manusia dan dinamika proses motivasi. Tingkatan Kebutuhan manusia
menurut Maslow sebagai berikut :
a. Kebutuhan Fisologis, hampir semua kebutuhan dasar manusia
kebutuhan akan pemelioharaan biologis, makan, minum dan kesejahteraan fisik.
b. Kebutuhan Keamanan, kebutuhan akan perlidungan dan kepastian
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Kebutuhan Sosial, kebutuhan akan kasih sayang, rasa memiliki
dalam hubungan dengan orang lain.
d. Kebutuhan Harga Diri secara Penuh, kebutuhan akan harga diri
dimata orang lain, penghormatan, prestise, harga diri, kemampuan diri dan
dianggap ahli.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri, tingkat kebutuhan yang paling
tinggi, kebutuhan akan self fulfilment berkembang dan menggunakan kemampuannya.
2. Robert Blak dan Jane Mouton (1930 – 1987)
Blake lahir pada tahun 1918 dan belajar psikologi di Berea College,
University of Virginia, di mana ia mengambil MA pada tahun 1941,
kemudian di University of Texas di Austin, di mana ia mengambil gelar
Ph.D. pada tahun 1947. Dia tinggal di University of Texas sebagai
profesor hingga tahun 1964, menerima LL.D pada tahun 1992.
Jane Mouton belajar matematika murni dan fisika di University of
Texas dan diterima MA dalam psikologi dari Florida State University pada
tahun 1951 dan Ph.D. dari University of Texas pada tahun 1957. Blake dan
Mouton mengembangkan konsep Grid manajerial saat bekerja bersama-sama di University
of Texas dan ide-ide mereka diuji dan dikembangkan melalui pelaksanaan
program pengembangan organisasi di perusahaan minyak Amerika Exxon.
Robert R. Blake Dan Jane Srygley Mouton bekerja bersama di
departemen psikologi dari University of Texas selama tahun 1950-an dan 1960-an.
Mereka dikenal terutama untuk pengembangan dari "Grid manajerial"
sebagai kerangka kerja untuk memahami
perilaku manajerial. Mengemukakan lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi
manajerial (managerial grid).
Blake dan Mouton mengidentifikasi dua driver fundamental dari
perilaku manajerial sebagai kepedulian untuk mendapatkan pekerjaan, dan
kepedulian terhadap orang yang melakukan pekerjaan. Mereka berpendapat bahwa,
di satu sisi, perhatian eksklusif untuk produksi dengan mengorbankan kebutuhan
mereka yang terlibat dalam produksi menyebabkan ketidakpuasan dan konflik,
sehingga dapat mempengaruhi kinerja, tetapi bahwa, di sisi lain kekhawatiran
yang berlebihan untuk menghindari konflik dan memelihara hubungan baik juga
merugikan pencapaian tujuan dan sasaran.
3.Fred Feidler
(1967)
Fred Fiedler
Edward (lahir 1922) adalah salah satu peneliti terkemuka di bidang psikologi
Industri dan organisasi abad ke-20. Dia adalah bisnis dan manajemen psikolog di
University of Washington .Dia menerapkan pendekatan kontingensi pada studi
kepemimpinan.
4.
Rensis
Likert (1903–1981)
Rensis Likert (5 Agustus
1903-3 September 1981) adalah seorang pendidik Amerika dan psikolog organisasi
paling dikenal untuk penelitian tentang manajemen gaya. Dia mengembangkan nya
Skala Likert dan model yang menghubungkan pin.
Pada tahun 1960-an Likert mengembangkan empat sistem manajemen yang
menggambarkan hubungan, keterlibatan, dan peran antara manajemen dan bawahan
dalam pengaturan industri, antara lain : sistem (1) explotatif otoritatif,
sistem (2) kebajikan otoritatif, sistem (3) konsultatif dan sistem (4)
Partisipatif kelomPOK.
(Firmanila, 2012)
C.
Tantangan
Masa Depan Bagi Bidang Manajemen Operasi Dan Produksi
Manajemen operasi merupakan ilmu yang menarik untuk dipelajari
karena dihadapkan pada kondisi yang selalu berubah. Kedinamisan ini terjadi
karena adanya berbagai macam tekanan dari globalisasi perdagangan dunia, juga
perpindahan ide, produk dan uang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Panduan
yang sekarang diambil oleh manajemen operasi-di mana dulu berada dan hendak
menuju kemana.
Maka proses manajemen operasional harus konsisten dengan fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan kegiatan
operasional. Berkaitan dengan hal tersebut, maka akan diperkenalkan beberapa
tantangan dinamis yang ditunjukkan dalam tabel berikut.
(Prasetya
H, Fitri Lukiastuti, 2009)
D.
Ruang
Lingkup Manajenem Operasi dan Produksi
Ruang lingkup manajemen produksi dan operasi akan mencakup
perencanaan atau penyiapan sistem produksi dan operasi, pengendalian dari
sistem produksi dan operasi, serta sistem informasi produksi. Peranan
perencanaan dan pengendalian produksi adalah semata-mata dimaksudkan untuk
mengkoordinasikan kegiatan bagian langsung atau tidak langsung dalam
berproduksi, sehingga perusahaan itu betul-betul dapat menghasilkan
barang-barang atau jasa dengan efektif dan efisien serta memenuhi
sasaran-sasaran lainnya.
·
Perencanaan
Sistem Produksi
Proses
untuk merencanakan system produksi sehingga permintaan pasar dapat
dipenuhidengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat dan biaya
produksi minimum.
a.
Perencanaan
Produk
Kegiatan produksi dan operasi harus dapat menghasilkan produk,
berupa barang atau jasa, secara efektif dan efisien, serta dengan mutu atau
kualitas yang baik.
b.
Perencanaan
Lokasi Pabrik
Kelancaran produksi dan operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh
kelancaran mendapatkan sumber-sumber bahan dan masukan (inputs), serta
ditentukan pula oleh kelancaran dan biaya penyampaian atau supply produk yang
dihasilkan berupa barang jadi atau jasa ke pasar.
c.
Perencanaan
Fasilitas Produksi
Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah
mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk
produksi aman, dan nyaman; Dalam merencanakan tata letak suatu pabrik perlu
mempertimbangkan semua proses dan prosedur yang kan dijalani pabrik, kuantitas
dan kualitas yang diperlukan dan setiap jenis perubahan, jenis, mutu atau permintaan
produk di masa mendatang.
Menurut Subagyo (2000), tata letak (layout) pabrik
adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas yang digunakan di dalam
pabrik.
Fasilitas itu misalnya : mesin, alat produksi, alat pengangkutan
barang, tempat pembuangan sampah dan lain-lain. Letak dari fasilitas-fasilitas
itu harus diatur sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat berjalan
sedemiakian rupa dengan lancar dan efisien. Sedang menurut Assauri (2008),
layout yang baik dapat diartikan sebagia penyusunan yang teratur dan efisien
semua fasilitas pabrik dan buruh (personel) yang ada di dalam pabrik.
d.
Perencanaan
Lingkungan Kerja
Untuk memperoleh kinerja yang optimal dari karyawan maka perlu
diperhatikan kebutuhan dari karyawan tersebut. Maka dari itu perlu dilakukan
perencanaan lingkungan kerja yang baik sehingga karyawan dapat bekerja dengan
baik dan menghasilkan kinerja yang baik
bagi perusahaan karena produktivitas dan mutu kerja karyawan dipengaruhi
faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan kerja.
Perencanaan Lingkungan kerja seperti memperlakukan karyawan secara
baik dengan memberikan gaji yang layak , atau tidak memperkerjakan karyawan
secara overtime atau juga dapat dengan memberikan beberapa fasilitas di dalam
perusahaan yang dapat di manfaaat kan oleh karyawan seperti mushola,toilet
kantin.
e.
Perencanaan
Standart Produksi
Salah satu faktor yang terpenting dalam menunjang keberhasilan
perusahaan adalah penggunaan standar produksi dalam suatu perusahaan, dengan
adanya standar produksi maka pelaksanaan proses produksi pada sebuah perusahaan
akan berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh
perusahaan, Standar produksi umumnya digunakan oleh perusahaan yaitu untuk
menetapkan kualitas produksi.
·
Sistem
Pengendalian Produksi
Pengendalian dan pengawasan
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan
operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, dan
apabila terjadi penyimpangan, maka dapat dievaluasi sehingga apa yang
diharapkan dapat tercapai.
a. Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi adalah aktivitas yang menetapkan kemampuan
sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi
berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana. Tujuan utamanya adalah
memaksimumkan pelayanan bagi konsumen, meminimumkan investasi pada persediaan,
perencanaan kapasitas, pengesahan produksi dan pengesahan pengendalian
produksi, persediaan dan kapasitas, penyimpanan dan pergerakan material,
peralatan, routing dan proses planning, dan sebagainya.menetapkan produk yang
diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan
sumber-sumber yang dibutuhkan
b. Pengendalian Bahan Baku
Persediaan dalam sebuah perusahaan merupakan suatu hal yang sangat
penting. Persediaan memilki berbagai fungsi karena jika perusahaan mengalami
kekurangan barang persediaan, maka akan berakibat pada hal-hal sepeti tertundanya
proses produksi, penjualan sehingga akan menghambat dalam perolehan laba atau
pendapatan.
c. Pengendalian Tenaga Kerja
Pelaksanaan pengoperasian sistem produksi dan operasi ditentukan
oleh kemampuasn dan keterampilan para tenaga kerja atau sumber daya manusianya.
d. Pengendalian Biaya
Perusahaan harus mampu untuk memanjemen dan mengawasi system
keuanganya yang dikeluarkan selama proses produksi agar biaya yang dikeluarkan
dalam kegiatan bisnis dapat digunakan secara efektif dan efisien.
e. Pengendalian Kualitas atau Mutu
Pengembangan sistem untuk memastikan bahwa produk dan jasa
dirancang dan diproduksi telah mampu
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan standart yang di miliki perusahaan
f. Pemeliharaan
Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan
operasi harus selalu terjamin tetap tersedia untuk dapat digunakan, sehingga
dibutuhkan adanya kegiatan pemeliharaan atau perawatan.
·
Sistem
Informasi Produksi
Sistem yang di gunakan untuk mendukung fungsi produksi, yang
mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian
proses untuk memproduksi barang atas jasa.
a. Struktur Organisasi
Salah satu perangkat yang paling penting dari sistem informasi
adalah manusia sebagai pengelola informasi. Oleh karena itu hubungan antara
sistem informasi dengan pengelolanya sangat erat. Sistem informasi yang
dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan pengelolanya. Oleh karena itu
bentuk atau jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai dengan level
manajemennya.
-
Manajemen
Level Atas: untuk perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan keputusan.
-
Manejemen
Level Menengah: untuk perencanaan taktis dan pengambilan keputusan.
-
Manejemen
Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan operasi dan pengambilan keputusan.
-
Operator:
untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan.
b. Strategi Berdasarkan Pesanan
Sistem informasi produksi atas dasar pesanan merupakan suatu
strategi yang reaktif, Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan
melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak
luar. Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksi dengan menggunakan harga pokok
pesanan.
c. Produksi untuk Persediaan
Sistem informasi produksi untuk persediaan adalah suatu strategi
material proaktif yaitu mengidentifikasikan material, jumlah dan tanggal yang
dibutuhkan. Sistem informasi produksi untuk persediaan memiliki 4 ( empat )
komponen yakni : a) Sistem penjadwalan produksi, b) Sistem material requirement
planning, c) Sistem capacity requrement planning dan d) Sistem pelepasan
pesanan.
Manfaat
sistem informasi produksi untuk persediaan adalah :
1.
Perusahaan
dapat mengelola materialnya secara lebih efisien
2.
Perusahaan
dapat menghindari kehabisan persediaan barang
3.
Perusahaan
mengetahui kebutuhan material dimasa depan
4.
Pembeli
dapat merundingkan perjanjian pembeli dengan
pemasok
Ketiga aspek dan komponen-komponennya tersebut agar dapat berjalan
dengan baik perlu Proses Manajemen (POACC) yaitu:
1.
Planning yaitu merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif-alternatif,
kebijaksanaan- kebijaksanaan, prosedur-rosedur, dan program-program sebagai
bentuk usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
2.
Organizing merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh
potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok orang atau badan atau
organisasi untuk bekerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan bersama.
3.
Actuating merupakan implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian,
dimana seluruh komponen yang berada dalam satu sistem dan satu organisasi
tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang masing-masing untuk
dapat mewujudkan tujuan.
4.
Coordinating
dalam operasionalnya mengerjakan
unit- unit, orang-orang,lalu lintas informasi, dan pengawasan seefektif
mungkin, semuanya harus seimbang dengan tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
5.
Controlling merupakan pengendalian semua kegiatan dari proses perencanaan,
pengorganisasian dan pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut memberikan
hasil yang efektif dan efisien serta bernilai guna dan berhasil guna.
(Prasetya H, 2009)
E.
Peranan
Manajer Operasi dan Produksi
Kegiatan manajemen operasi memerlukan pengetahuan yang luas yang
mencakup berbagai fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian. Maka dari itu manajemen operasi itu sendiri harus
diperlukan seorang manajer yang mengatur kegiatan tersebut secara efektif dan
efisien. Dan manajer operasi dituntut juga harus menghasilkan sebuah
produk.
Zulian Yamit (2003) menyatakan bahwa peranan manajer operasi adalah
sebagai berikut:
1. Menentukan dan mengatur
letak gudang persediaan dan mesin yang efisien agar tidak menyita waktu dalam
pergerakan.
2. Melakukan pemeliharaan
agar menjamin keandalan dan kontinuitas operasi.
3. Mengurangi bagian produk
yang rusak atau memperbaiki proses produksi untuk menghasilkan produk yang
berkualitas dengan biaya yang rendah.
4. Menentukan komponen yang
akan dibuat atau dibeli dari suplier.
5. Menentukan atau
memperbaiki skedul kerja.
6. Mengevaluasi biaya tenaga
kerja jika ada penambahan jam kerja.
7. Memperbaiki sistem
informasi produk dengan para suplier.
8. Memperbaiki manajemen
persediaan.
9. Memperbaiki produktivitas.
10. Mengurangi jika
memungkinkan menghapuskan pemborosan.
11. Memperpendek waktu
persiapan untuk mengurangi waktu proses, dan sebagainya.
Dari banyaknya peranan manajer operasi, maka peranan manajer
operasi itu sangatlah penting dalam kegiatan manajemen operasi untuk
menghasilkan barang atau jasa.
(Yamit, 2003)
F.
Proses
Produksi
Proses produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau
menambah guna suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada.
· Jenis proses produksi menurut wujud proses produksi :
1.
Proses
kimia adalah proses produksi yang menggunakan sifat kimia
2.
Proses
perubahan bentuk adalah proses produksi dengan merubah bentuk
3.
Proses
asembling adalah proses produksi menggabungkan komponen-komponen menjadi produk
akhir.
4.
Proses
transportasi adalah proses produksi menciptakan perpindahan barang
5.
Proses
penciptaan jasa-jasa administrasi adalah proses produksi berupa penyiapan data
informasi yang di perlukan.
· Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi :
1.
Proses
Produksi Terus-menerus (Continuous Processes)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai
pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam
perusahaan.
Ciri-ciri
:
a.
Produksi
dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir.
b.
Menggunakan
product lay out atau departmentation by product.
c.
Mesin
bersifat khusus.
d.
Operator
tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
e.
Salah
satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
f.
Tenaga
kerja sedikit.
g.
Persediaan
bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
h.
Dibutuhkan
maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.
Kebaikan:
a.
Biaya
per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
b.
Pemborosan
dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
c.
Biaya
tenaga kerja rendah.
d.
Biaya
pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
Kekurangan:
a.
Terdapat
kesulitan dalam perubahan produk.
b.
Proses
produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.
c.
Terdapat
kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.
2.
Proses
Produksi Terputus-putus (Intermitten Processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana
arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
Ciri-ciri:
a.
Produk
yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
b.
Menggunakan
mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
c.
Operator
mempunyai keahlian yang tinggi.
d.
Proses
produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
e.
Menimbulkan
pengawasan yang lebih sukar.
f.
Persediaan
bahan mentah tinggi.
g.
Membutuhkan
tempat yang besar.
Kelebihan:
Fleksibilitas
yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan mesin
bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh
penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi
tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.
Kekurangan:
a.
Dibutuhkan
scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesanan.
b.
Pengawasan
produksi sangat sukar dilakukan.
c.
Persediaan
bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
d.
Biaya
tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak
tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.
3.
Proses
Produksi Campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi
terus- menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan
kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara
penuh.
· Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi :
Pada umumnya
manajemen perusahaan akan mengadakan pemisahan jenis proses produksi dalam
perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan yaitu proses produksi utama dan proses produksi bukan utama.
1. Adapun
proses produksi utama meliputi:
a.
Proses
produksi terus-menerus merupakan proses
produksi yang mempunyai pola atau urutan
yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
b.
Proses
produksi terputus-putus ialah suatu
proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
c.
Proses
produksi proses yaitu suatu proses produksi yang terjadi saat produksi itu
terjadi.
d.
Proses
produksi proses yang sama merupakan sebuah proses produksi yang dilakukan
secara bersamaan dalam sebuah perusahaan.
e.
Proses
produksi proyek khusus merupakan suatu proses
produksi yang dilakukan perusahaan dalam sebuah proyek tertentu yang
sedang ditangani oleh perusahaan tersebut.
f.
Proses
produksi industri berat merupakan proses produksi yang dilakukan oleh sebuah
industri yang menggunakan tenaga mesin-mesin besar dalam proses produksi
seperti pabrik baja dan pabrik besi.
2.
Proses
produksi bukan utama meliputi:
a.
Penelitian
yaitu metode produksi yang dilakukan melalui sebuah pencarian sumber
pengetahuan terlebih dahulu sebelum melakukan produksi.
b.
Model
ialah proses produksi untuk memberikan gambaran produksi yang dilakukan oleh
perusahaan.
c.
Prototipe
yaitu bentuk awal produksi atau standar dari entitas yang memiliki perbedaan
yang unik namun belum tentu berbentuk fisik.
d.
Percobaan
merupakan proses produksi awal sebagai permulaan dalam pembentukan produk, biasanya dalam uji
coba produk baru.
e.
Demonstrasi
ialah pola produksi yang dilakukan untuk memaparkan hasil dari produksi sebuah
perusahaan yang telah terjadi.
3.
Jenis
proses produksi ditinjau dari segi penyelesaian proses produksi
Tujuan pemisahan proses produksi menurut segi penyelesaian proses
ini pada umumnya untuk mengadakan pengendalian kualitas dari proses produksi di
dalam perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu:
- Proses Produksi Tipe A
Proses produksi ini merupakan suatu tipe dari proses produksi
dimana dalam setiap tahap proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan
dapat diperiksa secara mudah. Dengan demikian pengendalian proses dapat
dilaksanakan pada setiap tahap proses, sesuai dengan yang dikehendaki oleh
manajemen perusahaan yang bersangkutan.
- Proses Produksi Tipe B
Proses produksi tipe ini merupakan suatu proses produksi dimana di
dalam penyelesaian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan akan
terdapat beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap proses produksi,
pemeriksaan hanya dapat dilaksanakan pada beberapa tahap tertentu saja. Dengan
demikian pengendalian proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan akan
terbatas kepada beberapa tahap proses yang dapat diperiksa secara mudah.
- Proses Produksi Tipe C
Perusahaan yang penyelesaian produksinya termasuk di dalam kategori
proses produksi tipe C ini adalah perusahaan yang melaksanakan proses
penggabungan atau pemasangan (assembling). Pelaksana proses produksi dalam
perusahaan tersebut dilakukan dengan pemasangan atau penggabungan
komponen-komponen produk.
- Proses Produksi Tipe D
Proses produksi tipe ini merupakan proses produksi yang
dilaksanakan dalam perusahaan dengan menggunakan mesin dan peralatan produksi
otomatis. Mesin dan peralatan produksi yang dipergunakan dalam perusahaan
tersebut dilengkapi dengan beberapa peralatan khusus untuk melaksanakan
pengendalian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.
- Proses Produksi Tipe E
Proses produksi ini merupakan proses produksi dari
perusahaan-perusahaan dagang dan jasa. Pelaksanaan proses produksi yang agak
berbeda dengan perusahaan-perusahaan semacam ini menjadi agak berbeda dengan
beberapa perusahaan yang melaksanakan processing dalam proses produksi yang
dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan.
(Subagyo,2000)
DAFTAR
PUSTAKA
Anonymous.2014.Pengantar
Manajemen Operasi.Online.
http://taufikep.blogspot.com/20/13/06/pengantar-manajemen-operasi-dan.html. Diakses 21 Februari 2014
Anonymous.2014.Pengantar
Manajemen Operasi.Online.
http://taufikep.blogspot.com/20/13/06/pengantar-manajemen-operasi-dan.html. Diakses 22 Februari 2014
Apple,
James M. 1990. Tataletak
Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung : Penerbit ITB.
Firmanila,
Fira.2012.Tokoh-tokoh Manajemen Operasi dan Produksi.(online). http://catatanfhiera.blogspot.com/2012/03/profile-tokoh-tokoh-manajemen.html.
Diakses 19 Februari 2014
Musdalifah.2014.Manajemen
Operasional.online.http://www.slideshare.net/musdalifah/ringkasan-pengajaran-manajemen-operasional.Diakses 22 Februari 2014
Pangestu
Subagyo,2000. ManajemenOperasi.BPFE. Yogyakarta
Prasetya H,
Fitri Lukiastuti. 2009. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Penerbit MedPress
Sofjan Assauri.
2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Jakarta
Yamit, Zulian. (2003). Manajemen Produksi dan Operasi. Second
edition. EkonosiaFakultas Ekonomi UII, Yogyakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar