Kamis, 20 Juni 2013
UNSUR HARA MAKRO & MIKRO YANG DI BUTUHKAN TANAMAN
PAPER
EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN
UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO YANG DI
BUTUHKAN TANAMAN
Oleh
Susi Susanti : 115040100111024
PROGAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
Unsur
hara merupakan komponen penting dalam pertumbuhan tanaman, unsur hara banyak
tersedia dialam, sehingga tumbuhan bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan
metabolismenya. Tetapi ketersediaan unsur hara di beberapa tempat tidak sama,
ada yang berkecukupan sehingga pertumbuhan tanaman menjadi baik namun ada juga
yang kekurangan, sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat. Khusus untuk
tanaman budidaya kebutuhan unsur haranya sangat tinggi, hal ini dikarenakan
pada lahan atau tempat yang sama ditanami tanaman tertentu yang membutuhkan
jumlah unsur yang sama setiap waktunya.
A.
JENIS
– JENIS UNSUR HARA
Berdasarkan
jumlah kebutuhannya bagi tanaman, dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1.
Unsur
Hara Makro
Unsur hara
yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar.Unsur hara makro meliputi: (N,P,K,Ca,Mg,S)
. Fungsi unsur hara makro dan mikro dan pengambilan hara dari dalam tanah
Adapun
jenis-jenis unsur hara makro adalah :
a) Nitrogen
(N)
·
Merangsang pertumbuhan tanaman secara
keseluruhan
·
Merupakan bagian dari sel ( organ )
tanaman itu sendiri
·
Berfungsi untuk sintesa asam amino dan
protein dalam tanaman
·
Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna
hijau ) seperti daun
·
Tanaman yang kekurangan unsur N
gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit,
pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati
b) Fosfor
(P)
·
Berfungsi untuk pengangkutan energi
hasil metabolisme dalam tanaman
·
Merangsang pembungaan dan pembuahan
·
Merangsang pertumbuhan akar
·
Merangsang pembentukan biji
·
Merangsang pembelahan sel tanaman dan
memperbesar jaringan sel
·
Tanaman yang kekurangan unsur P
gejaalanya : pembentukan buah dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna
keunguan atau kemerahan ( kurang sehat )
c) Kalsium
(Ca)
Air yang dibutuhkan tanaman untuk hidup
penyerapannya sangat dibantu oleh kalsium.
d) Kalium
(K)
-
Diambil/diserap tanaman dalam bentuk :
K+
-
Fungsi Kalium bagi tanaman adalah :
·
Membantu pembentukan protein dan
karbohidrat.
·
Berperan memperkuat tubuh tanaman,
mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman, agar daun, bunga dan buah tidak
mudah gugur.
·
Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
kekeringan dan penyakit.
·
Meningkatkan mutu dari biji/buah.
e) Belerang
(Sulfur / S)
-
Diambil/diserap oleh tanaman dalam
bentuk: SO4-
-
Fungsi belerang bagi tanaman ialah:
·
Berperan dalam pembentukan bintil-bintil
akar
·
Merupakan unsur yang penting dalam
beberapa jenis protein dalam bentuk cystein,methionin serta thiamine
·
Membantu pertumbuhan anakan produktif
·
Merupakan bagian penting pada
tanaman-tanaman penghasil minyak, sayuran seperti cabai, kubis dan lain-lain
·
Membantu pembentukan butir hijau daun
f) Magnesium
(Mg)
-
Diambil/diserap oleh tanaman dalam
bentuk: Mg++
-
Fungsi magnesium bagi tanaman ialah:
·
Magnesium merupakan bagian tanaman dari
klorofil
·
Merupakan salah satu bagian enzim yang
disebut Organic pyrophosphatse dan Carboxy peptisida
·
Berperan dalam pembentukan buah
2. Unsur
Hara Mikro
Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah
kecil tapi sangat penting.Unsur hara mikro meliputi :(Fe, Mn, B,Mo,Cu,Z)
Adapun jenis-jenis unsur hara mikro adalah :
a) Mangan
(Mn)
-
Diambil/diserap oleh tanaman dalam
bentuk: Mn++
-
Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi
tanaman ialah:
·
Diperlukan oleh tanaman untuk
pembentukan protein dan vitamin
·
Berperan penting dalam mempertahankan
kondisi hijau daun pada daun yang tua
·
Berperan sebagai enzim feroksidase dan
sebagai aktifator macam-macam enzim
·
Berperan sebagai komponen penting untuk
lancarnya proses asimilasi
·
b) Boron
(B)
-
Diambil/diserap oleh tanaman dalam
bentuk: Bo O3-
-
Fungsi unsur hara Boron (Bo) bagi
tanaman ialah:
·
Bertugas sebagai transportasi
karbohidrat dalam tubuh tanaman
·
Meningkatkan mutu tanaman sayuran dan
buah-buahan
·
Berperan dalam pembentukan/pembiakan sel
terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga
dan akar
·
Boron berhubungan erat dengan
metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca)
·
Unsur hara Bo dapat memperbanyak
cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri
parasit
c) Tembaga
(Cu)
-
Diambil/diserap oleh tanaman dalam
bentuk: Cu++
-
Fungsi unsur hara Tembaga (Cu) bagi
tanaman ialah:
·
Diperlukan dalam pembentukan enzim
seperti: Ascorbic acid oxydase, Lacosa, Butirid Coenzim A. dehidrosenam
·
Berperan penting dalam pembentukan hijau
daun (khlorofil)
d) Khlor
(Cl)
-
Diambil/diserap oleh tanaman dalam
bentuk: Cl -
-
Fungsi unsur hara Khlor (Cl) bagi
tanaman ialah:
·
Memperbaiki dan meninggikan hasil kering
dari tanaman seperti: tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran
·
Banyak ditemukan dalam air sel semua
bagian tanaman
·
Banyak terdapat pada tanaman yang
mengandung serat seperti kapas
e) Molibdenum
(Mo)
-
Diambil/diserap oleh tanaman dalam
bentuk: Mo O4-
-
Fungsi unsur hara Molibdenum (Mo) bagi
tanaman ialah:
·
Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh
mikroba pada leguminosa
·
Sebagai katalisator dalam mereduksi N
·
Berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran
-
Molibdenum dalam tanah terdapat dalam
bentuk Mo S2
f) Seng
(Zinc = Zn)
-
Diambil/diserap oleh tanaman dalam
bentuk: Zn++
-
Fungsi unsur hara Seng (Zn) bagi tanaman
ialah:
·
Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat
berperan dalam mendorong perkembangan pertumbuhan
·
Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi
dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan
fisiologis
·
Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan
pertumbuhan biji/buah
g) Besi
(Fe)
Besi
(Fe) merupakan unsur mikro yang diserap dalam bentuk ion feri (Fe3+). Fe dalam
tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma. Penyerapan
Fe lewat daun dianggap lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan lewat akar,
terutama pada tanaman yang mengalami defisiensi Fe.
Dengan demikian
pemupukan lewat daun sering diduga lebih ekonomis dan efisien. Fungsi Fe antara
lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam
perkembangan kloroplas. Sitokrom merupakan enzim yang mengandung Fe porfirin.
Kerja katalase dan peroksidase digambarkan secara ringkas sebagai berikut:
I. Catalase : H2O
+ H2O O2 + 2H2O
II. Peroksidase : AH2 +
H2O A + H2O
B.
GEJALA
KEKURANGAN UNSUR HARA
Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan
mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan
atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda yang
sebelumnya tampak layu dan mengering. Keadaan yang demikian akan merugikan
petani dan tentu saja sangat tidak diharapkan oleh petani.
a) Gejala
Kekurangan Unsur Hara Makro
·
Kekurangan Unsur Nitrogen ( N )
Gejala
sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini dapat terlihat dimulai dari
daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning
. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi
kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang
terhambat ini akan berpengaruh pada pertumbuhan, yang dalam hal ini
perkembangan buah tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang.
Kandungan
unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini
dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran
kecil-kecil.
·
Kekurangan unsur fosfor ( P )
Sebagaimana
telah dijelaskan bahwa fungsi fosfat dalam tanaman adalah: dapat mempercepat
pertumbuhan akar semai, mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa
pada umumnya, meningkatkan produk biji-bijian dan memperkuat tubuh tanaman
padi-padian sehingga tidak mudah rebah.
Karena
itu defisiensi unsur hara ini akan menimbulkan hambatan pada pertumbuhan sistem
perakaran, daun, batang seperti misalnya pada tanaman serealia (padi-padian,
rumput-rumputan, jewawut, gandum, jagung) daunnya berwarna hijau tua/
keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian
bawah, selanjutnya mati. Tangkai daun kelihatan lancip. Pertumbuhan buah jelek,
merugikan hasil biji.
·
Kekurangan Unsur Kalium ( K )
Defisiensi
Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang
ditampakkan ketika tanaman masih muda, jadi agak berlainan dengan gejala-gejala
karena difisiensi N dan P.
Gejala
yang terdapat pada daun terjadi secara setempat-setempat. Padapermulaannya
tampak agak mengkerut dan kadang-kadang mengkilap dan selanjutnya sejak ujung
dan tepi daun tampakmenguning, warna seperti ini tampak pula di antara
tulang-tulang daun, pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor, berwarna
coklat, sering pula bagian yang bercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi
dan kemudian mati.
Pada
tanaman kentang gejala yang dapat dilihat pada daun yang mana terjadi
pengkerutan dan peng-gulungan, warna daun hijau tua berubah menjadi kuning
bertitik-titik coklat. Gejala yang terdapat pada batang yaitu batangnya lemah
dan pendek-pendek sehinga tanaman tampak kerdil.
Gejala
yang tampak pada buah misalnya buah kelapa dan jeruk banyak yang berjatuhan
sebelum masak, sedang masaknya buahpun berlangsung sangat lambat. Bagi tanaman
yang berumbi menderita defisiensi K hasil umbinya sangat kurang dan kadar
hidrat arangnya demikian rendah.
·
Kekurangan Unsur Kalsium (Ca)
Defisiensi
unsur Ca meyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem perakara, selain akar
kurang sekali fungsinyapun demikian terhambat, gejala-gejalanya yang timbul
tampak pada daun, dimana daun-daun muda selain berkeriput mengalami per-ubahan
warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis ( berubah menjadi kuning) dan warna
ini menjalar diantara ujung tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada
beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mati.
Defisiensi
unsur Ca menyebabkan pula pertumbuhan tanaman demi-kian lemah dan menderita.
Hal ini dikarenakan pengaruh terkumpulnya zat-zat lain yang banyak pada
sebagian dari jaringan-jaringannya. Keadaan yang tidak seimbang inilah yang
menyebabkan lemah dan menderitanya tanaman tersebut atau dapat dikatakan karena
distribusi zat-zat yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain terhambat (
tidak lancar).
·
Kekurangan Unsur Magnesium ( Mg )
Unsur
Mg merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh karena itu kekurangan Mg yang
tersedia bagi tanaman akan menimbulkan gejala – gejala yang tampak pada bagian
daun, terutama pada daun tua. Klorosis tampak pada diantara tulang-tulang daun,
sedangkan tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian diantara
tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak
kecoklatan. Daun-daun ini mudah terbakar oleh terik matahari karena tidak
mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat
tua/kehitaman dan mengkerut.
Defisiensi
Mg menimbulkan pengaruh pula pada pertumbuhan biji, bagi tanaman yang banyak
menghasilakn biji hendaknya diperhatikan pemupukannya dengan Mg SO4, MgCO3 dan
Mg(OH)2.
·
Kekurangan Unsur Belerang ( S )
Defisiensi
unsur S gejalanya klorosis terutama pada daun-daun muda, perubahan warna tidak
berlangsung setempat-tempat, melainkan pada bagian daun selengkapnya, warna
hijau makin pudar berubah menjadi hijau yang sangat muda, kadang mengkilap
keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung
pada bagian daun selengkapnya.
Perubahan
warna ini dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak
berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun
tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan ” Tea
Yellows” atau ” Yellow Disease”
b) Gejala
Kekurangan Unsur Hara Mikro
·
Kekurangan Unsur Besi ( Fe )
Defisiensi
zat besi sesungguh-nya jarang sekali terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada
bagian tanaman terutama daun yang kemudian dinyatakan sebagai kekurangan
tersedia-nya zat Fe ( besi ) adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe
dengan zat kapur pada tanah yang berkelebihan kapur dan yang bersifat alkalis.
Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah – daerah yang tanahnya banyak
mengandung kapur.
Gejala-gejala
yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-tempat berwarna hijau
pucat atau hijau kekuningan-kuningan, sedang tulang-tulang daun tetap berwarna
hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulang-tulang
daun terjadi klorosis yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi warna kuning
dan ada pula yang menjadi putih.
Gejala
selanjutnya yang paling hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda yang
banyak yang menjadi kering dan berjatuhan. Tanaman kopi yang ditanam
didaerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur, sering tampak
gejala-gejala demikian.
·
Kekurangan Unsur Mangan (Mn)
Gejala-gejala
dari defisiensi Mn pada tanaman adalah hampir sama dengan gejala defisiensi Fe
pada tanaman. Pada daun-daun muda diantara tulang -tulang daun secara setempat-setempat
terjadi klorosis, dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya
menjadi putih.
Akan
tetapi tulang-tualng daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai ke bagian
sisi-sisi dari tulang. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati
sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering ada kalanya yang terus
mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi. Defisiensi
ter-sedianya Mn akibatnya pada pembentukan biji-bijian kurang baik.
·
Kekurangan Unsur Borium ( B )
Walaupun
unsur Borium sedikit saja diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya tetapi kalau
unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius, seperti:
- Pada
bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara
setempat-setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang selanjutnya menjalar
ke bagian tepi-tepinya. Jaringan-jaringan daun mati.Daun-daun baru yang masih
kecil-kecil tidak dapat berkembang, sehingga pertumbuhan selanjutnya kerdil.
Kuncup-kuncup yang matiberwarnahitam/coklat.
- Pada
bagian buah terjadi penggabusan, sedang pada tanaman yang menghasilkan umbi,
umbinya kecil – kecil yang kadang-kadang penuh dengan lubang-lubang kecil
berwarna hitam, demikian pula pada bagian akar-akarnya.
·
Kekurangan Unsur Tembaga ( Cu )
Defisiensi
unsur tembaga akan menimbulkan gejala-gejala sebagai berikut:
-
Pada bagian daun, terutama daun-daun
yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang
ranting-rantingnya berubah warna menjadi coklat dan ahkirnya mati.
-
Pada bagian buah, buah-buah tanaman
umumnya kecil-kecil berwarna coklat pada bagian dalamnya sering didapatkan
sejenis perekat ( gum ).Gejala-gejala seperti terdapat pada tanaman penghasil
buah-buahan ( yang kekurangan zat Cu ), seperti tanaman jeruk, apel, peer dan
lain-lain.
·
Kekurangan Unsur Seng/Zinkum ( Zn)
Tidak
tersediannya unsur Zn bagi pertumbuhan tanaman meyebabkan tanaman tersebut
mengalami beberapa pen-yimpangan dalam per-tumbuhannya. Penyimpangan ini
menimbulkan gejala-gejala yang dapat kita lihat pada bagian daun-daun yang tua:
-
Bentuk lebih kecil dan sempit dari pada
bentuk umumnya.
-
Klorosis terjadi diantara tulang-tulang
daun.
-
Daun mati sebelum waktunya, kemudian
berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.
·
Kekurangan Unsur Molibdenum (Mo)
Molibdenum
atau sering pula disebut Molibdin tersedianya dalam tanah dalam bentuk MoS2 dan
sangat dipengaruhi oleh pH, biasanya pada pH rendah tersedianya bagi tanaman
akan kurang
Defisiensi
unsur ini menyebab-kan beberapa gejala pada tanaman, antara lain
per-tumbuhannya tidak normal, terutama pada sayur-sayuran. Secara umum
daun-daunnya mengalami perubahan warna, kadang-kadang mengalami pengkerutan
terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk ( die back ) bisa pula
terjadi pada tanaman yang mengalami kekurangan unsur hara ini.
·
Kekurangan Unsur Si, Cl Dan Na
Unsur
Si atau Silisium hanya diperlukan oleh tanaman Serelia misalnya padi-padian,
akan tetapi kekurangan unsur ini belum diketahui dengan jelas akibatnya bagi tanaman.
Defisiensi
unsur Cl atau Klorida dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang
abnormal ( terutama pada tanaman sayur-sayuran), daun tampak kurang sehat dan
berwarna tembaga. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan
gejala seperti itu.
Defisiensi
unsur Na atau Natrium bagi pertumbuhan tanaman yang baru diketahui pengaruhnya
yaitu meng-akibatkan resistensi tanaman akan merosot terutama pada musim
kering. Tanpa Na tanaman dalam pertumbuhan-nya tidak dapat meningkatkan
kandungan air ( banyak air yang dapat dipegang per unit berat kering ) pada
jaringan daun. Gejala-gejal lainnya belum diketahui secara jelas.
·
Unsur Fungsional / Beneficial Element
Unsur
fungsional adalah unsur -unsur yang belum memenuhi kriteria unsur essensial
seperti yang dikemukakan oleh ARNON & STOKT sehingga unsur-unsur ini tidak
dapat digolongkan dalam unsur essensial, namun untuk penting untuk
tanaman-tanaman tertentu.
Dengan
adanya unsur fungsional ini dapat lebih memperbaiki pertumbuhan dan kualitas
hasil atau dengan kata lain, tanpa unsur fungsional ini tanaman tetap dapat
men-yelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna dan normal tetapi dengan adanya
unsur ini maka pertumbuhan dan kualitas akan lebih baik pada hasil tanaman
tertentu, misalnya mentimun dapat mengantikan sebagaimana peranan K pada
tanaman kelapa.
Contoh
lain dengan pemberian Na pada tanaman bit gula ( Beta vulgaris ) akan
memperbesar umbi dua sampai tiga kali. Dari hasil -hasil percobaan, ternyata
pada tanaman kenaf dan Rosela ( tanaman serat ) didapatkan bahwa kalau tanaman
diberikan NaCl 100 ppm maka pertumbuhan lebih baik dan berat kering meningkat
jika dibandingkan dengan tanpa pemberian NaCl.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2013.
Unsur Hara Makro Dan Mikro,Pengambilan Hara Dari
Dalam Tanah, Gejala Kelebihan Dankekurangan Unsur Hara Makro Dan Mikro Bagi
Tanaman.
http://endrymesuji.blogspot.com/2012/11/unsur-hara-makro-dan-mikropengambilan_4188.html
diakses pada 12 Juni 2013.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Jackpot City Hotel and Casino - Mapyro
Directions to Jackpot City Hotel and Casino 남원 출장마사지 (Paradise) 양주 출장안마 with Mapyro. Realtime driving 공주 출장마사지 directions to Jackpot City 전라북도 출장마사지 Hotel and Casino, 4075 제주도 출장샵 West Flamingo Road, Paradise,
Posting Komentar