LAPORAN
FIELTRIP
EKONOMI
PRODUKSI PERTANIAN
Oleh
:
Susi
Susanti : 115040100111024
Kelas : K
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kegiatan Ekonomi Produksi dalam Melakukan Usahatani Petani
Sampel
3.1.1 Karakteristik Responden
Kegiatan wawancara di lakukan pada 8 Mei
2013 di rumah seorang petani yang bernama Ibu Tarmini . Beliau tinggal di Dusun
Maduran Desa Asrikaton , Kecamatan Pakis Kota Malang. Beliau termasuk orang
yang bisa dikatakan cukup dalam segi ekonomi di desa tersebut. Beliau berumur sekitar
50 tahuN dan beliau mengatkan untuk pendidikan beliau tidak tamat sekolah dasar
(SD). Dalam rumahnya beliau hanya tinggal bersama 1 anaknya yang telah dewasa
dan bekerja.Beliau. Beliau mempunyai lahan persawahan sekitar 0,2 Ha. Beliau
melakukan pekerjaannya dengan senang dan penuh tanggung jawab.
3.1.2 Pendahuluan Ekonomi Produksi
Dalam kegiatan bertaninya ,Ibu Tarmini
hanya menanam komoditas padi saja namun ketika di tanya jenis atau varietas
dari padinya beliau mengatakan kurang tahu .
. Dalam aspek ekonomi beliau memenuhi
kebutuhan keluarganya dan dalam usahatani tersebut juga beliau mendapat subsidi pupuk dari pemerintah
sehingga dapat meminimalisasi harga input. Dalam aspek sosial/budaya, sebagian
besar petani di di lingkur=ngan desa asri keton memang sekitar menanam komoditas padi. Dalam aspek politik,
jika ada impor beras yang banyak maka pendapatan para petani akan turun karena
banyak yang lebih membeli harga impor. Sedangkan dalam segi ekologi, ,kondisi tanah
persawahan milik Ibu Tarmini dan petani sekitar sangat cocok jika ditanami padi
sehingga di daerah tersebut sudah berbudaya menanam padi.
Cara
budidaya komoditas padi di lahan milik Ibu Tarmini h sebagai berikut :
a. Dari pengolahan tanah
Sebelum
bercocok tanam padi, beliau harus mengolah lahan terlebih dahulu.Pengolahan lahan
sawah milik Ibu
Tarmini ini
menggunakan
mesin traktor yang
disewanya dan juga
dicangkul.Pembajakan sawah dilakukan sebanyak
dua kali sampai tanah siap untukdi tanami.
Pembajakan yang kedua ini dilakukan saat menjelang tanam.
Setelahpembajakankeduaselesai,segera
dilakukan penanaman padi.Namun sebelum
di tanam , lahan di ratakan dulu dan di bersihkan sampai bersih dan tanah
merata.
Selanjutnya
tanah di beri pupuk sesuai dosis. Dalam pengolahan lahan sawah ini ,sostem irigasi harus
mencukupi supaya lebih mudah dalam pengolahan tanah tersebut. Dari pengolahan
tanah ini Ibu Tarmini melakukannya sendiri dan dibantu oleh beberapa pekerja
yang tidak menentu.
b. Penanaman
Sebelum penanaman padi, Ibu Tarmini juha mempersiapkan benih pdi atau dahulu yaitu dengan merendam biji padi
pada air hangat untuk merangsang perkecambahan. . Setelah perendaman selasai, biji padi
ditiriskan dan siapditabur di tempat persemian.
Biji
padi yang sudah direndam dan di taburkan di tempat persemian juga di taburi
pupuk urea sedikit. Setelah biji padi ditaburkan, ditutup dengan buse dikit supaya
waktu pencabutan (proses daut) akar benih padi tidak rusak.Biasanyaumurpersemiannya
minimal 17 hari dan paling lama 20 hari.Jika umur persemian lebih dari itu anak
padi dan kwalita sbenih pdi berkurang.
Setelah benih padi tersebut dicabut, maka siap untuk
ditanam di lahan persawahan. Jarak tanam untuk padi yaitu 25 cm x 25 cm. Alat
yang digunakan biasanya dengan kerekan.Untuk menanam padi yang paling bagus itu air yang ada di
lahan harus cukup, supaya mudah dalam menancapkan benih padi di lahan. Jika airnya tidak cukup, bahkan kalau tidak ada airnya, petani
akan kesusahan menancapkan benih padi ke lahan karena tanahnya keras.
Setelah
umur padi 1 bulan harus diberi air setiap hari.Setelahberumur 1 bulan lebih pemberian
air harusdikurangi gunanyauntuk proses perbaikan tanaman pdi.
Tenaga kerja untuk penanaman padi ini menggunakan tenaga
kerja luar keluarga sebanyak 15 orang yang terdiri dari 2 orang tenaga kerja laki-laki dan 13 orang tenaga kerja perempuan. Yang mana upah tenaga
kerja antara laki-laki dan perempuan berbeda. Upah untuk tenaga kerja laki-laki
sekitar Rp 20.000 – Rp 25.000, sedangkan upah tenaga kerja perempuan sebesar Rp
10.000 – Rp 15.000. Selain upah tersebut petani juga mendapatkan jatah makan
dari pemilik .
c. Perawatan
·
Penyiangan
Ibu
Tarmini melakukan penyiangan pertama pada saat tanaman berumur 35 hari setelah tanam dan
penyiangan atau pembersihan kedua dilakukan pada saat tanaman berumur 50 hari, tujuanya
adalah untuk membersihkan tanah dari rumput-rumput liar
sekaligus menggemburkan tanah dan juga pencegahan terhadap serangan hama,
penyiangan dilakukan menggunakan parang/gasrok dan harus ada airnya sedikit.Tenaga
Kerja yang digunakan dalam penyiangan sebanyak 3 orang (pak Thohir dan 2
tenaga kerja).
· Pemupukan
Ibu
Tarmini menggunakan pupuk kimia
(Urea dan ZA).
Dosis pupuk urea 200 kg/Ha.. Menurut
pendapat Ibu Tarmini jika
mereka sekarang menggunakan pupuk organik tidak mempan, selain itu
penghasilannya turun hampir setengah dari penghasilan menggunakan pupuk kimia.
Sehingga penduduk Asri keton sulit sekali diajak untuk menggunakan pupuk organik.
Pemberian pupuk yang baik yaitu pada tanaman padi berumur
15, 30 dan 45 hari setelah penanaman. Cara pemupukan yang dilakukan tidak
menggunakan alat, melainkan menggunakan tangan dengan menabur-naburkan pupuk ke
lahan secara merata. Pemupukan padi harus tepat waktu supaya tanaman
padi menjadi baik, warnanya kuning karena randemennya naik pada waktunya, dan
berasnya putih bersih. Jika proses pemupukan lebih dari 45 hari, hasil padinya
nanti akan jelek, warnanya hitam, dan tanamannya bisa rubuh. Selain menggunakan
pupuk, Ibu
Tarmini biasanya
menggunakan obat perangsang pertumbuhan padi. Pemupukan ini biasanya dilakukan
oleh Ibu
Tarmini dan di bantu oleh sebanyak
2 tenaga
kerja.
·
Pengendalian
Hama dan Penyakit
Hama yang ditemukan pada lahan padi Ibu
Tarmini adalah tikus, walang
sangit. Sedangkan penyakit yang sering petani temukan adalah penyakit bercak
coklat.
Pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan oleh Ibu
Tarmini adalah dengan
menggunakan pestisida. Pestisida yang digunakan seperti furadan,
dan curacron. Dalam satu tangki
menggunakan pestisida dengan takaran 1,5 sendok makan dan air yang digunakan
sebanyak 14 liter air.
Pengobatan bagi tanaman yang terserang hama paling
sedikit dua kali dalam sebulan.
d.
Panen
Tanda-tanda padi
yang siap untuk dipanen adalah 85% malai menguning, sudah mekar (jebul),
sari-sarinya (randemen) naik.Pemotongan tanaman padi (waktu panen) para petani
menggunakan sabit, setelah itu padi dirontokan dengan digebyok. Bagi para
penebar biasanya menggunakan dores.Gabah basah tersebut dimasukkan dalam karung
ukuran sedikit besar, namun sebelumnya sudah dibersihkan dari kotoran (rumput
dan kerikil).
Rata-rata umur padi yang siap dipanen sekitar 110 hari.Dalam proses pemanenan ini Ibu Tarmini juga ikut andil, selain itu juga dibantu oleh tenaga
kerja laki-laki yang tidak banyak karena sudah banyak petani sekitar yang
mencari rumput sehingga pemanenan tersebut dibantu oleh pencari rumput
tersebut.
e.
Pasca
Panen
Setelah pemanenan padi selesai maka langkah selanjutnya
adalah proses pasca panennya. Padi yang sudah dipanen kemudian dijemur selama 2
hari jika cuaca pada waktu itu panas sekali. Biasanya Ibu
Tarmini mengeringkan gabah padi nitip di rumah
warga yang mempunyai lahan pekarangan rumah yang luas. Untuk membalas kebaikan
pemilik rumah tersebut, maka pak Thohir memberikan imbalan berupa beras dan
gula. Setelah gabah beras benar-benar kering, maka gabah tersebut dimasukkan
lagi ke dalam karung yang kering dan bersih, serta disimpan ditempat yang
kering dan bersih pula.
Hasil panen milik Ibu Tarmini ini ada yang dijual dan ada juga yang
dikonsumsi sendiri. Biasanya Ibu Tarmini menjual hasil panen berupa gabah dan sudah
berupa beras.
Komoditas padi menggunakan faktor produksi dengan data di
bawah ini.
Input Tetap
|
Biaya
|
Input variabel
|
Biaya
|
Penyusutan Alat-alat
|
|
Benih Padi (kg)
|
Rp 40.000
|
a.
Traktor
|
Rp 33.750
|
Pupuk :
|
|
b.
Cangkul
|
Rp 2.186
|
a.
Urea (kw)
|
Rp 200.000
|
c.
Sabit
|
Rp 1.397
|
b.
ZA (kg)
|
Rp 150.000
|
d.
Caplak
|
Rp 4.464
|
Pestisida :
|
|
e.
Sekop
|
Rp 7.000
|
a.
Decis (80 ml)
|
Rp 22.000
|
f.
Timba
|
Rp 1.520
|
b.
Curacron (100 ml)
|
Rp 25.000
|
|
|
Tenaga Kerja
|
|
|
|
a.
Pengolahan Lahan
|
Rp 40.000
|
|
|
b.
Penanaman
|
Rp 235.000
|
|
|
c.
Pemupukan
|
Rp 40.000
|
|
|
d.
Pengendalian Hama dan Penyakit
|
Rp 20.000
|
|
|
e.
Pemanenan
|
Rp 40.000
|
|
|
|
|
Total
|
Rp
50.317
|
|
Rp
812.000
|
|
|
|
|
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa :
Total biaya tetap yang dikeluarkan oleh Ibu
Tarmini dalam usahatani
padi sebesar Rp 50.317. Sedangkan total biaya variabel yang yang dikeluarkan
sebesar Rp 752.000.
Maka total biayanya sebesar Rp50.317 + Rp 852.000 = Rp 882.317
Ibu
Tarmini menjual beras
sebesar Rp 5.000/kg
beras. Ibu
Tarmini menjual hasil panennya
berupa beras sebesar2.500 kg beras. Sehingga jika dijual Ibu
Tarmini akan mendapatkan
penerimaan sebesar Rp 5.000 x Rp 2.500 =
Rp 12.500.000
.
3.1.3 Produksi dengan Satu Input Variabel
No
|
Perincian
|
Satuan
|
Harga Satuan (Rp)
|
Nilai (Rp)
|
|
Modal :
|
|
|
Rp 1.000.000
|
|
Jumlah Pengeluaran :
|
|
|
|
1.
|
Benih Padi (kg)
|
10
|
Rp 4.000
|
Rp 40.000
|
2.
|
Pupuk :
|
|
|
|
|
a. Urea (kg)
|
100
|
Rp 2.000
|
Rp 200.000
|
|
b.ZA (kg)
|
60
|
Rp 2.500
|
Rp 150.000
|
3
|
Pestisida :
|
|
|
|
|
c.
Decis (80 ml)
|
1
|
Rp 22.000
|
Rp 22.000
|
|
d.
Curacron (100 ml)
|
1
|
Rp 25.000
|
Rp 25.000
|
4
|
Peralatan :
|
Umur Ekonomis (tahun)
|
Nilai Awal (Rp)
|
Nilai Penyusutan (Rp)
|
|
a.
Traktor
|
5
|
Rp 450.000
|
Rp 33.750
|
|
b.
Cangkul
|
5
|
Rp 32.800
|
Rp 2.186
|
|
c.
Sabit
|
5
|
Rp 20.950
|
Rp 1.397
|
|
d.
Caplak
|
3
|
Rp 56.000
|
Rp 4.464
|
|
e.
Sekop
|
5
|
Rp 150.000
|
Rp 7.000
|
|
f.
Timba
|
2
|
Rp 22.800
|
Rp 1.520
|
5.
|
Tenaga Kerja
|
Satuan
|
Harga Satuan (Rp)
|
Nilai (Rp)
|
|
a.
Pengolahan Lahan
|
3 orang
|
Rp 20.000
|
Rp 60.000
|
|
b.
Penanaman
|
15 orang (13 wanita dan 2 pria)
|
13 x Rp 15.000
2
x Rp 20.000
|
Rp 195.000
Rp 40.000
|
|
c.
Pemupukan
|
2 orang
|
Rp 20.000
|
Rp 40.000
|
|
d.
Pengendalian Hama dan Penyakit
|
1 orang
|
Rp 20.000
|
Rp 20.000
|
|
e.
f.
Pemanenan
|
2 orang
|
Rp 20.000
|
Rp 40.000
|
|
|
|
Jumlah
|
Rp 862.317
|
Produksi dan Nilai Produksi
No
|
Komoditi
|
Jumlah Produksi
|
Nilai Produksi (Rp)
|
Dijual
|
Dikonsumsi
|
Keterangan
|
Jumlah (Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
1
|
Padi
|
2.500 kg
|
Rp 12.500.000
|
Rp .10.000.000
|
Rp 2500.000
|
Hasil panen yang dijual sebanyak 2000 kg beras dan yang dikonsumsi sendiri sebanyak Rp 500 kg beras dengan harga Rp 5.000/kg nya.
|
3.1.4 Maksimasi Profit Satu Input dan Satu Output
Kuantitas produksi yang dihasilkan usahatani padi oleh Ibu
Tarmini sebanyak 2.500 kg beras namun yang di jual hanya 2000 kg
saja dan selebihnya di konsumsi sendiri. Beras tersebut dijual dengan harga Rp 5.000/kg nya. Input yang digunakan dalam usahatani padi
adalah sebagai berikut.
Input
|
Biaya
|
Benih Padi (kg)
|
Rp 40.000
|
Pupuk :
|
|
a.
Urea (kg)
|
Rp 200.000
|
b.
ZA (kg)
|
Rp 150.000
|
Pestisida :
|
|
a.
Decis (80 ml)
|
Rp 22.000
|
b.
Curacron (100 ml)
|
Rp 25.000
|
Peralatan
|
Rp
50.317
|
Tenaga
Kerja
|
Rp
395.000
|
Total
|
Rp 862.317
|
Keuntungan
|
Rp 10.000.000 – Rp 862.317
= Rp 9.137.683
|
. Luas lahan
persawahan yang dimiliki oleh Ibu Tarmini adalah 0,25 Ha. Lahan yang seluas 0,25 Ha tersebut ditanami
komoditas padi semua, karena tanah persawahan Ibu Tarmini cocok jika ditanami padi.
Jenis Tanaman
|
Luas Tanam (Ha)
|
Jumlah Produksi
|
Padi
|
0,25
|
2.500 kg
|
2. Pengeluaran
Biaya Tetap
Jenis Pengeluaran
|
Biaya
|
Penyusutan
alat :
|
|
Traktor
|
Rp 33.750
|
Cangkul
|
Rp 2.186
|
Sabit
|
Rp 1.397
|
Caplak
|
Rp 4.464
|
Sekop
|
Rp 7.000
|
Timba
|
Rp 1.520
|
Total
|
50.317
|
Kebutuhan bibit/benih
Kebutuhan bibit
atau benih padi yang di kelurakan oleh Ibu Tarmini adalah 10 kg dengan harga bibit per kilonya
sebesar 4p 4.000.Sehingga total pengeluran untuk bebih adalah Rp 40.000.
Sedangkan rata total pengeluraan bibit adalah sebesar Rp 4.000 / kg .
3. Kebutuhan
Pupuk
Pupuk yang
digunakan Ibu Tarmini dalam usahatani padi adalah pupuk urea, dan ZA.Harga
pupuk urea per kg adalah Rp2000 dan beliau membutuhkan sekitar 100 kg pupuk
urea sehingga pengeluran untuk pupuk urea adalah Rp 200.000
Sedangkan Harga
pupuk ZA per kg adalah Rp 2.500 dan beliau membutuhkan sekitar 60 kg sehingga
pengeluran untuk pupuk ZA adalah Rp.150.000.Jadi total pupuk yang di gunakan
oleh Ibu Tarmini dala 1 periode usahatani padi nya adalah sekitar 260 kh dan bila jumlah pengeluran kedua pupuk di
akumulasikan maka total pengeluran untuk
kebutuhan pupuk adalah Rp.350.000.
Sedangkan
rata-rata (total pengeluaran/jumlah pupuk) =
= Rp 1.346,15/kg.
4. Kebutuhan
Pestisida
Untuk mengatasi
hama penyakit yang menyerang padi pada lahan miliknya, Ibu Tarmini menggunakan
pestisida kimia merk Desis (80 ml) dengan harga Rp 22.000 dan Ciracron (100 ml)
dngan harga Rp 25.000.Sehingga total pestisida yang digunakan beliau adalah 180
ml dengan total pengeluran Rp 47.000 sedangkan rata-rata =
= Rp 261 / liter.
5. Kebutuhan Tenaga Kerja
Dalam kegiatan
pengolahan lahan menggunakan tenaga kerja sebanyak 3 orang pria dengan upah Rp
20.000/orang maka total biayanya sebesar Rp 60.000. Dalam kegiatan penanaman
menggunakan tenaga kerja sebanyak 15 orang yang terdiri dari 13 orang wanita
dan 2 orang pria, dengan upah untuk pria sebesar Rp 20.000 sedangkan upah untuk
wanita sebesar Rp 15.000, maka total biayanya sebesar Rp 195.000 + Rp 40.000 =
Rp 235.000. Dalam kegiatan pemupukan menggunakan tenaga kerja pria sebanyak 2
orang dengan upah Rp 20.000/orang maka total biayanya Rp 40.000. Dalam kegiatan
pengendalian hama dan penyakit menggunakan tenaga kerja sebanyak 1 orang dengan
upah Rp 20.000/orang maka total biayanya sebesar Rp 20.000. Dalam kegiatan
Pemanenan menggunakan tenaga kerja sebanyak 2 orang dengan upah Rp 20.000/orang
maka total pengeluarannya sebesar Rp 40.000.
Total
pengeluaran untuk tenaga kerja seluruh lahan sebesar Rp 395.000. Total tenaga
kerja yang digunakan sebanyak 22 orang. Sedangkan rata-rata (total
pengeluaran/jumlah tenaga kerja) =
= Rp 17.174,/orang.
Berdasarkan hasil uraian di atas maka persamaan
biaya produksi budidaya padi pada lahan Ibu Tarmini adalah sebagai berikut:
TC
= TFC + TVC
= TFC + ( biaya benih + biaya pupuk +
biaya insektisida + biaya tenaga kerja)
= Rp 50.317 + ( Rp 40.000 + Rp 350.000 +
Rp 47.000 + Rp 395.000 )
= Rp 862.317
Adapun persamaan
penerimaan dan keuntungan dari hasil budidaya padi di lahan Ibu Tarmini adalah
sebagai berikut:
TR = P x Q
= Rp 5.000 x 2.000 kg
= Rp 10.000.000
∏ = TR – TC
= Rp. 10.000.000 - Rp.
862.317
= Rp 9.137.683
Analisa
usahatani petani responden :
·
Dalam usahatani padi yang dilakukan oleh Ibu Tarmini besarnya penerimaan (TR) lebih besar dibandingkan dengan total biaya (TC)
yang dikeluarkan. Penerimaan sebesar Rp 10.000.000 dan total biaya sebesar Rp 826.317
·
Dari hasil perbandingan tersebut maka usahatani yang
dilakukan mendapatkan keuntungan sebesar Rp
9.137.683
3.1.5
Petani Gurem dan Kecenderungan Menghindari Resiko
Komoditas yang dibudidayakan oleh Ibu Tarmini adalah
padi yang ditanam di lahan sawahnya, beliau tidak memiliki lahan tegal yang
bisa ditanami dengan komoditas lainnya. Faktor produksi yang digunakan oleh Ibu
Tarmini dalam kegiatan usahatani budidaya padi yang dijalankan meliputi lahan,
benih, pupuk, pestisida, serta tenaga kerja.
Kondisi ketidakpastian yang dihadapi oleh petani
dalam budidaya padi adalah terkait dengan musim. Hal tersebut dikarenakan salah
satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil produksi adalah kondisi alam /
musim. Apabila hasil produksi padi tidak terlalu bagus maka harga jual padi
kepada tengkulak juga rendah sehingga penerimaan petani menurun. Dan sebaliknya
apabila hasil produksi padi bagus maka harga jual padi kepada tengkulak tinggi
sehingga penerimaan petani akan meningkat.
3.2
Kegiatan Ekonomi Produksi Usahatani Petani Sampel Dibandingkan dengan Literatur
Menurut Soeharno (2007), teori produksi yang sederhana
menggambarkan hubungan antara tingkat produksi suatu komoditas dengan satu
faktor produksi yang variabel. Dalam hal ini perlu diingat bahwa ditekankan
pada hubungan antara satu faktor produksi yang variabel dengan output. Dalam
hungungan tersebut terdapat satu faktor tetap yang tidak berubah jumlahnya.
Karena faktor produksi yang digunakan tidak berubah jumlahnya, maka perhatian
lebih ditekankan pada hubungan faktor produksi tersebut dengan output yang
dihasilkan.
Kegiatan Ekonomi produksi yang dilakukan oleh Ibu Tarmini adalah
budidaya pada komoditas padi. Dalam
membudidayakan komoditas padi Pak Warsin membutuhkan input variabel seperti
benih padi sebanyak 10 kg. pupuk yang terdiri dari 1 kw urea, 60 kg ZA, dan
pestisida decis sebanyak 80 ml dan Curacron sebanyak 100 ml. Sedangkan input
tetapnya seperti traktor untuk membajak sawah,cangkul,sabit,caplak,sekop dan
timba. Sehingga input yang paling utama digunakan atau mempengaruhi output
yaitu benih. Karena dengan bertambahnya atau berkurangnya input, akan mempengaruhi
output. (Imroatul, K., 2013)
Ekonomi produksi adalah mengacu pada kegiatan yang
berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu
barang dan jasa dengan memanfaatkan beberapa input (faktor produksi). Dalam
ekonomi produksi produsen dalam upaya memaksimalkan profit juga menghadapi
sejumlah pilihan yang kompleks. Produsen sebagaimana halnya konsumen juga
menghadapi probem alokasi sumberdaya. Petani misalnya, harus memutuskan untuk
mengalokasikan sejumlah sumberdaya lahan, tenaga kerja, beberapa macam input
variabel dan peralatan yang dimilikinya untuk mengusahakan suatu komoditi
(Debertin, 1986).
Menurut Soeharno (2007), fungsi profit atau fungsi
keuntungan dapat dengan mudah digambarkan sebab gambar tersebut merupakan jarak
vertikal antara TVP dan TFC. BilaTFC lebih besar daripada TVP, keuntungan akan
bernilai negatif dan fungsi produksi berada di bawah aksis horisontal. Kondisi
ini terjadi pada tahap awal dan akhir penggunaan input. Keuntungan sama dengan
nol bila TVP=TFC.
Maksimalisasi keuntungan dalam kegiatan ekonomi produksi
pertanian dapat kita lakukan dengan mengelola faktor input dan mengalokasikan
secara efektif dan efisien. Dalam usahatani Ibu Tarmini dengan benih 10 kg
dapat menghasilkan 2500 kg per periode.Namun yang beliau jual hanya 2000 kg dan
selebihnya untuk di konsumsi sendiri . Dari hasil penjualan beliu mendapat
penerimaan sebesar Rp 10.000.000
Total Biaya yang dikeluarkan selama satu kali produksi pada
faktor produksi dengan input benih
sebesar Rp 40.000,pupuk sebesar Rp 350.000,pestisida sebesar Rp 47.000,
penyusutan alat sebesar Rp 50.317 dan tenaga kerja sebesar Rp 395.000 dan bila
di akumulasikan total pengeluaranya sebesar Rp 862.317,- .
Menurut Catur (2002), untuk memperoleh keuntungan, produsen
selalu membandingkan biaya produksi dengan penerimaan yang diperoleh dari hasil
penjualan outputnya. Penerimaan yang diterima diperoleh dari jumlah output yang
dihasilkan dikalikan dengan harga jual output.
Sehingga keuntungan yang didapat oleh Ibu Tarmini sebesar Rp 9.137.683
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan wawancara dengan petani responden,
dapat disimpulkan bahwa Ibu Tarmini adalah salah satu petani di Dusun Maduran
Desa Asrikaton Kec. Pakis Kota Malang yang mengembangkan usahatani pada
komoditas padi dengan lahan seluas 0.25 ha.Dalam kegiatan usahataninya Ibu
Tarmini menggunakan benih sebanya10 kg
dan mendapat hasil 2.500 kg. Hasil produksi tersebut , hanya 2000 kg saja yang
di jual dan 500 kg untuk di konsumsi sendiri. Beliau menjual padi nya dengan
harga kurang lebih Rp. 5.000/kg dan beliu mendapa keuntungan sebesar . Pak
Warsin hanya menjual dalam bentuk beras. Dan yang dikonsumsi sebanyak 25 kg.
Maka Pak Warsin mendapat penerimaan sebesar Rp 10.000.000
Berdasarkan rincian kegiatan produksi Ibu Tarmini memperoleh
keuntungan sebab Total Revenue yang diterima lebih besar daripada biaya total
yang dikeluarkan. Yakni dengan total biaya sebesar Rp 862.317 dan penerimaan
sebesar Rp 10.000.000 maka dalam satu kali produksi Ibu Tarmini mampu
memperoleh keuntungan sebesar Rp
9.137.683
4.2 Saran
Sebaiknya Ibu dalam mengembangkan usahatani nya dapat melakukan
alokasi faktor input seefisien mungkin agar keuntungan dapat ditingkatkan.
Petani di Desa Asrikaton masih perlu adanya perhatian dari
pemerintah agar potensi yang ada di desa tersebut bisa lebih dikembangkan lagi,
sehingga perekonomian petani semakin baik.
Dokumentasi :
Bersama Ibu Tarmini