Pages


Senin, 07 Oktober 2013

Sendang Biru 's Story

Jadi ini tuh ceritanya aku mau nemenin umu jalan-jalan ke Pantai Bajul Mati sama temen-2 sekelasnya dia.Sebenernya cuma modal nekat aja naik motor.. karena waktu itu juga pengen cari acara jalan jalan.Meskipun saya tahu perjalanan dari Kota Malang ke Pantai itu butuh waktu 3 jam -___-





Sebelum berangakt juga pake ada acara sesi tunggu menunggu antar personil rombongan segala..
Alhasill..rencana brangkat jam 7 pagi pun berujung pada keberangkatan jam 9 pagi..




Nah tepat jam 9 pagi berangkatlah kita-kita menuju ke pantai..
Di tengah jalan..datanglah musibah, motor saya ngadat..ga bisa di gas kenceng  dan gag ada yg tau -__- .
Alhasil dari rombongan motor ,saya terpisah dan ketinggalan jauuuuhh sekaliii
Sempet kecewa..takut nyasar..mau balik juga udah terlanjur jalan jauuuhh..
Modal nekat ++ lagi lah kita berdua..





Sepanjang perjalanan berkali-kali nanya ke orang-2 sekitar dan mengikuti palang jalan menuju pantai bajul mati..
Tak disangka perjalanannya harus menempuh jarak 70 km :(..bayangin coba aku nyentir motor sendiri dg jarang yg hampir sama kaya Malang-Lamongan .. Kalo di bikin perjalanan pulang juga pasti udah nyampe rumah hisk..hisk..




Kita melewati jalan di pegunungan yang jalanya kaya obat nyamuk tak berujung sampai perut mual ...
Hingga sampailah kita di persimpangan jalan ,dimana disana ada petunjuk arah pilihan pantai..hahaha ada yg mengarah ke Pantai Bajul mati,pantai balai kambang, Pantai Goa cina, dan Pantai Sendang biruu..
Mulai mikir lah kita enaknya kemana... udah ga ngurusin sama rombomgan yg ninggalin kita..masa bodo sama mereka



Mulai mikirrr enaknya ke pantai yang mana... setelah di pertimbangkan berdasarkan literatur dari foto-foto di google..kayanya pantai sendang biru lebih oke daripada yg lain..saya tertarik dg pemangan biru-birunya yg yg ada di foto temen2 yg pernah kesana..jadilah kita memutuskan untuk ke Sendang Biru beach...lalala..yeeyyey



Lagian waktu itu menurut petunjuk arah jalan..kalo mau ke Pantai Bajul mati masih 5 km lagi, tp kalo ke Sendang biru cukup 1 km lagii...
Dan tepat pukul 12 siang sampailah kita di Pantai Sendang Biruuu..woooww..



Petama kali masuk Sendang Biru memang tampak eksotis,warna air laut birunya itu lhoo..lebaii..tapi sayangg banyak org disana..hahahha namanya juga tempat wisata..selain itu yg disayangnya lagi disana banyak banget perahu2 tidak teratur yg siap mengantar wisatawan ke pulau sempu (pulau seberang pantai)
Jadi kalo kita ke sendang biru itu,pemandanganya kita gag akan liat laut lepas tp ada pulau kecil di serangnya yg jg jd tujuan wisatawan..tp kita gag kesana..mahaall cin tiket perahunya..cekidot fotonya




Apa yang aku lakukan sama si umu di pantai sendang biru ??? Apalagi kalo bukan foto-foto..hahaha
Menuntaskan hasrat narsis dari si ratu narsis umu badriyahh..



Dengan perjalanan yg super melelahkan ,Pokonya harus dapat foto-foto yang baguss..buat ganti foto PP pesbuk..jiiaaahhh..alay kumat



Intinya perjalanya kita yang melelahkan dan agak sedikit melenceng dari rencana awal ini .. cukup terbayar dengan keindahan pantai sendang biru..
Dan tentunnyaa..saya KAPOK perjalananya ke pantai ini lagi dengan menggunakan motor..

Ini Ceritaku..apa ceritamu ???





Pertania Berlanjut : GIS (Geographic Information System)

1     ini bukan hasil garapan saya..cuma post ulang dari sebuah link biar bisa berbagi....... Kalau mau copas jangan lupan cantumkan daftar pustaka sesuai yg ada di artikel ini . Trimaksih


Contoh Aplikasi GIS untuk Kegiatan :
·         Pemantauan Produksi di Bidang Pertanian
            Modeling produksi tanaman merupakan salah satu contoh aplikasi SIG di bidang pertanian . Permodelan dengan menggunakan SIG menawarkan suatu mekanisme yang mengintegrasikan berbagai jenis data (biofisik) yang dikembangkan atau digunakan dalam penelitian pertanian. Monitoring kondisi tanaman pertanian sepanjang musim tanaman serta prediksi potensi hasil panen berperan penting dalam menganalisis produksi musiman. Informasi hasil panen yang akurat dan terkini sangat dibutuhkan oleh departemen pertanian berbagai negara 


·         Penilaian Resiko Usahatani
Dalam teknologi pangan, GIS dapat digunakan untuk memetakan keberadaan tanaman pangan. Aplikasi GIS yang digunakan dalam teknologi pangan diantaranya adalah foodtrace dan quality trace. Aplikasi ini telah dikembangkan oleh THailand. Dengan aplikasi ini kita dapat memperoleh informasi mengenai bahan baku suatu produk baik itu dari segi mutu dan asal bahan baku. Di Thailand, salah satu perusahaan pengalengan jagung menggunakan aplikasi ini untuk mencantumkan informasi bahan baku dan ada kode-kode yang dapat dicek oleh konsumen untuk mengetahui asal bahan baku. Selain itu, GIS juga dapat dipergunakan untuk memetakan ketahanan pangan suatu wilayah berdasarkan data-data yang dimasukkan dalam GIS.

·         Pengendalian Hama Penyakit

Contohnya adalah pemetaan penyebaran penyakit di beberapa wilayah baik itu penyakit lama atau merupakan penyakit baru sehingga dengan pemanfaatan GIS dapat dilakukan pencegahan. Dalam bidang Hama dan Penyakit Tumbuhan, penerapan GIS dilakukan untuk melaksanakan pengendalian secara dini yang bersifat kewilayahan. Dengan pemenfaatan GIS serangan akan adanya penyakit dapat lebih diantisipasi.
  

·         Pemantauan Budidaya Pertanian

Sebagai contoh dengan penggunaan aplikasi GIS kita dapat mengetahui keadaan tanaman, parameter tanah, informasi mengenai lingkungan tumbuh di lapang, mendeteksi pertumbuhan tanaman, kadar air tanah dan tanaman, hama dan penyakit tanaman, pemetaan sumber daya, irigasi, mengetahui kebutuhan pupuk, menentukan posisi lahan, monitoring lingkungan, dan lain sebagainya. GIS juga dapat digunakan untuk membuat peta persebaran tanaman pangan dalam suatu wilayah, peta persebaran komoditi hortikultura, jenis tanah, dan lain sebagainya 




·         Presisi Pertanian

Pertanian Presisi (precision farming/PF) merupakan informasi dan teknologi pada sistem pengelolaan pertanian untuk mengidentifikasi, menganalisa, dan mengelola informasi keragaman spasial dan temporal di dalam lahan untuk mendapatkan keuntungan optimum, berkelanjutan, dan menjaga lingkungan. Tujuan dari PF adalah mencocokkan aplikasi sumber daya dan kegiatan budidaya pertanian dengan kondisi tanah dan keperluan tanaman berdasarkan karakteristik spesifik lokasi di dalam lahan.
Pada saat ini banyak produsen tanaman menerapkan site-specific crop management (SSCM). Pemantauan hasil secara elektronis (electronic yield monitoring) seringkali menjadi tahap pertama dalam mengembangkan SSCM atau program PF. Data hasil tanaman yang presisi dapat digabungkan dengan data tanah dan lingkungan untuk memulai pelaksanaan pengembangan sistem pengelolaan tanaman secara presisi (precision crop management system). PF diprediksi pada geo-referencing, yaitu penandaan koordinat geografi untuk titik-titik pada permukaan bumi.
Dengan global postioning system (GPS) dimungkinkan menandai koordinat geografi untuk beberapa objek atau titik dalam 5 cm, walaupun keakuratan dari aplikasi pertanian kisaran umumnya adalah 1 sampai 3 meter. GPS adalah sistem navigasi berdasarkan satelit yang dibuat dan dioperasikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. GPS telah terbukti menjadi pilihan dalam postioning system untuk PF. Metode untuk meningkatkan keakuratan pengukuran posisi disebut koreksi diferensial atau DGPS (differential global postiong system). Perangkat keras yang diperlukan adalah GPS receiver, differential correction signal receiver, GPS antenna, differential correction antenna, dan computer/monitor interface.


·         Pengelolaan Sumberdaya Air
Rice Irrigation Management System (RIMS) di Tanjung Karang, Malaysia Sistem ini dikembangkan oleh Eltaeb Saeed, Rowshon, M.K., Amin, M.S.M. Tujuan pembangunan RIMS yang didukung teknologi GIS (Geographic Information System) adalah untuk melakukan efisiensi penggunaan air dan meningkatkan produktifitas lahan pertanian. Teknologi GIS berfungsi untuk menyimpan data ke dalam basis data
komputer sehingga memungkinkan untuk melakukan analisa wilayah geografi dalam hal ini wilayah yang dilalui saluran irigasi.
Kemampuan sistem RIMS yang menggunakan teknologi GIS dapat mengembangkan manajemen air dengan baik. Sistem RIMS diterapkan di wilayah irigasi Tanjung Karang, Malaysia.

·         Kajian Biodiversitas Bentang Lahan untuk Kegiaan Pertanian Berlanjut

Dalam aspek konservasi hutan dan keragaman hayati, menentukan area prioritas dan hotspot dari keragaman hayati adalah hal paling mendasar. Aplikasi SIG untuk ini, baik di negara maju maupun di negara berkembang, sudah cukup banyak. Hutan tropis mempunyai peranan yang signifikan dalam perubahan iklim global. SIG merupakan alat yang sangat berguna dalam penelitian perubahan iklim, yaitu dalam hal pengorganisasian data, dalam bentuk basisdata global, dan kemampuan analisa spasial untuk pemodelan.
Aplikasi SIG untuk penelitian perubahan iklim berkembang pesat, tetapi untuk negara berkembang masih sangat terbatas. Basisdata spasial akan semakin penting dalam hal mendukung pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan hutan. Beberapa basisdata global yang mencakup area hutan tropis sudah tersedia, yaitu meliputi basisdata topografi, hutan tropis basah, iklim global, perubahan iklim global, citra satelit, konservasi dan tanah.


2.      Penjelasan aplikasi terkait dengan dimana kegiatan tersebut dilakukan pada system pertanian yang bagaimana penerapan GIS tersebut dilakukan, macam data spatial apa saja yang dibutuhkan dalam menyusun contoh tersebut, bagaimana manfaat penerapan GIS tersebut dalam menjalankan sistem pertanian !!

·         Konsep SIG
Sumber data untuk keperluan SIG dapat berasal dari data citra, data lapangan, survey kelautan, peta, sosial ekonomi, dan GPS. Selanjutnya diolah di laboratorium atau studio SIG dengan software tertentu sesuai dengan kebutuhannya untuk menghasilkan produk berupa informasi yang berguna, bisa berupa peta konvensional, maupun peta digital sesuai keperluan user, maka harus ada input kebutuhan yang diinginkan user.

·         Komponen SIG
Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi ke dalam lima komponen utama, yaitu:
o Perangkat keras (Hardware)
o Perangkat lunak (Software)
o Pemakai (User)
o Data
o Metode

Untuk mendukung suatu Sistem Informasi Geografis, pada prinsipnya terdapat dua jenis data, yaitu:
a)      Data Spasial
Data yang berkaitan dengan aspek keruangan dan merupakan data yang menyajikan lokasi geografis atau gambaran nyata suatu wilayah di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, atau pun gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.
b)      Data Non Spasial
Data non-spasial disebut juga data atribut, yaitu data yang menerangkan keadaan atau informasi-informasi dari suatu objek (lokasi dan posisi) yang ditunjukkan oleh data spasial. Salah satu komponen utama dari Sistem Informasi Geografis adalah perangkat lunak (software). Dalam pendesainan peta digunakan salah satu software SIG yaitu MapInfo Profesional 8.0.
MapInfo merupakan sebuah perengkat lunak Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang dikembangkan oleh MapInfo Co. Perangkat lunak ini berfungsi sebagai alat yang dapat membantu dalam memvisualisasikan, mengeksplorasi, menjawab query, dan menganalisis data secara geografis.

·         Pemanfaatan Aplikasi GIS di Bidang Pertanian

Dalam dunia yang serba digital sekarang ini, ditambah lagi teknologi yang terus berkembang, penerapan aplikasi teknologi dalam berbagai bidang pun terus dilakukan, tidak terkecuali dalam sektor pertanian, sektor perekonomian utama di Indonesia mengingat sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dalam dunia pertanian.
Salah satu contohnya adalah aplikasi GIS atau Geographical Information System, dan jika diterjemahkan secara bebas ke bahasa Indonesia, kita bisa menyebutnya SIG atau Sistem Informasi Geografi. SIG adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja.
GIS ini sudah banyak membantu para ahli dalam mengumpulkan data secara cepat. Misalnya dalam mengetahui seberapa besar kerusakan yang diakibatkan tsunami di Aceh beberapa tahun yang lalu. Pencitraan jarak jauh lewat satelit dapat memberitakan secara cepat perbedaan ujung utara pulau Sumatera itu sebelum dan sesudah terjadinya tsunami.
Secara garis besar, yang dapat dilakukan GIS dalam bidang pertanian adalah mencakup inventarisasi, manajemen, dan kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, perencanaan tata guna lahan, dan sebagainya. Yang dapat dibantu GIS untuk dunia pertanian adalah:

a)      Mengelola Produksi Tanaman
GIS dapat digunakan untuk membantu mengelola sumber daya pertanian dan perkebunan seperti luas kawasan untuk tanaman, pepohonan, atau saluran air. Kita dapat menggunakan GIS untuk menetapkan masa panen, mengembangkan sistem rotasi tanam, dan melakukan perhitungan secara tahunan terhadap kerusakan tanah yang terjadi karena perbedaan pembibitan, penanaman, atau teknik yang digunakan dalam masa panen.
b)      Mengelola Sistem Irigasi
Kita dapat menggunakan GIS untuk membantu memantau dan mengendalikan irigasi dari tanah-tanah pertanian. GIS dapat membantu memantau kapasitas sistem, katup-katup, efisiensi, serta distribusi menyeluruh dari air di dalam sistem.
c)      Perencanaan dan riwayat sumber daya kehutanan
Perencanaan dan riwayat manajemen pertanahan serta integrasinya dengan sistem hukum dan integrasinya dengan manajemen basis data relasional sistem-sistem. ArcView, aplikasi untuk GIS penggunaan GIS ini biasanya dengan aplikasi tertentu. Yang paling umum dipakai adalah ArcView.
Walaupun saat ini penggunaan GIS dalam bidang pertanian belum umum dipakai, karena seringnya GIS diapakai untuk melihat kerusakan lahan akibat bencana alam, tapi bukanya tidak mungkin penerapan GIS dalam dunia pertanian akan makin sering dipakai. Sistem GIS ini bukan semata-mata software atau aplikasi komputer, namun merupakan keseluruhan dari pekerjaan managemen pengelolaan lahan pertanian, pemetaan lahan, pencatatan kegiatan harian di kebun menjadi database, perencanaan system dan lain-lain. Sehingga bisa dikatakan merupakan perencanaan ulang pengelolaan pertanian menjadi sistem yang terintegrasi.

3.      Uraian bagaimana peluang masing-masing contoh tersebut diterapkan di salah satu sistem pertanian di Indonesia menuju penerapan pertanian berlanjut. !!
Teknologi Informasi Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Teknologi informasi mempunyai tiga peranan pokok:
a.       Instrumen dalam mengoptimalkan proses pembangunan, yaitu dengan memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat.
b.      Produk dan jasa teknologi informasi merupakan komoditas yang mampu memberikan peningkatan pendapatan baik bagi perorangan, dunia usaha dan bahkan negara dalam bentuk devisa hasil eksport jasa dan produk industry telematika.
c.       Teknologi informasi bisa menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area seluruh wilayah nusantara.

Kesadaran pentingnya Teknologi Komunikasi dan Informasi yang biasanya disebut ICT (Information and Communication Technologi), bukan hanya monopoli kalangan pengusaha besar saja tetapi juga bertumbuh di kalangan pengusaha kecil dan kekuatan-kekuatan masyarakat lain, seperti Koperasi, Kelompok Tani, dan Masyarakat biasa. ICT diyakini berperan penting dalam pengembangan bisnis, kelembagaan organisasi, dan juga mampu mendorong percepatan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat.
Manfaat yang dapat diperoleh melalui kegiatan aplikasi teknologi informasidan komunikasi khususnya dalam mendukung pembangunanpertanian berkelanjutan di antaranya adalah:
a)      Mendorong terbentuknya jaringan informasi pertanian di tingkat lokal dan nasional.
b)      Membuka akses petani terhadap informasi pertanian untuk:
§  Meningkatkanpeluang potensi peningkatan pendapatan dan cara pencapaiannya
§  Meningkatkan kemampuan petani dalam meningkatkan posisi tawarnya, serta
§  Meningkatkan kemampuan petani dalam melakukan diversifikasi usahatanidan merelasikan komoditas yang diusahakannya dengan input yang tersedia,jumlah produksi yang diperlukan dan kemampuan pasar menyerap output.

c)      Mendorong terlaksananya kegiatan pengembangan, pengelolaan danpemanfaatan informasi pertanian secara langsung maupun tidak langsung untuk mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal.

d)     Memfasilitasi dokumentasi informasi pertanian di tingkat lokal (indigeneousknowledge) yang dapat diakses secara lebih luas untuk mendukungpengembangan pertanian lahan marjinal.
4.      Pembahasan umun dan kesimpulan !!
Pembangunan pertanian dan perdesaan yang berkelanjutan merupakan isupenting strategis yang universal diperbincangkan dewasa ini. Dalam menghadapiera globalisasi pembangunan pertanian berkelanjutan tidak terlepas dari pengaruhpesatnya perkembangan iptek termasuk perkembangan di bidang teknologiinformasi dan komunikasi. Integrasi yang efektif antara TIK dalam sektor pertanianakan menuju pada  pertanian berkelanjutan melalui penyiapan informai pertanian yang tepat waktu relevan, yang dapat memberikan informasi yang tepat kepadapetani dalam proses pengambilan keputusan berusahatani untuk meningkatkanproduktivitasnya.
TIK dapat memperbaiki aksesibilitas petani dengan cepat terhadap informasi pasar, input produksi, tren konsumen, yang secara positif berdampak pada kualitas dan kuantitas produksi mereka. Informasi pemasaran,praktek pengelolaan ternak dan tanaman yang baru, penyakit dan hamatanaman/ternak, ketersediaan transportasi, informasi peluang pasar dan hargapasar input maupun output pertanian sangat penting untuk efisiensi produksi secara ekonomi



























DAFTAR PUSTAKA

Chairunisa, Ivani. 2013. Peran Teknologi Iformasi untuk Bidang Pertanian. http://phaniphanol.blogspot.com/2012/06/peran-teknologi-informatika-untuk.html. diakses tanggal 5 October 2013.
Maruf, Yasin. 2013. Pemanfaatan Teknologi Pertanian GIS dalam Pemanfaatan Penggunaan Lahan. http://a1l109008.blogspot.com/2012/06/pemanfaatan-teknologi-pertanian-gis.html. diakses tanggal 5 oktober 2012.
Sari, Indah Purnama. 2013. Pemanfaatan Aplikasi GIS. http://indahamoyblue.blogspot.com/2012/03/pemanfaatan-aplikasi-gis.html. diakses tanggal 5October 2012.
Yuhardin. 2005. Pemanfaatan Teknologi Informasi Bagi Sektor Pertanian. http://www.scriptintermedia.com/view.php?id=26&jenis=ITKnowledge. Diakses tanggal 5 oktober 2012

Syahputra, Firdaus. 2012. Penggunaan Sistem dan Komputer di Bidang Teknologi Industri Pertanian. Politeknik Indonesia Venezuela (POLIVEN). Aceh Besar