Pages


Kamis, 20 Juni 2013

LAPORAN FIELTRIP EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN

LAPORAN FIELTRIP
EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN






Oleh :
Susi Susanti : 115040100111024
Kelas : K




PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2013






BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kegiatan Ekonomi Produksi dalam Melakukan Usahatani Petani Sampel
3.1.1 Karakteristik Responden
Kegiatan wawancara di lakukan pada 8 Mei 2013 di rumah seorang petani yang bernama Ibu Tarmini . Beliau tinggal di Dusun Maduran Desa Asrikaton , Kecamatan Pakis Kota Malang. Beliau termasuk orang yang bisa dikatakan cukup dalam segi ekonomi di desa tersebut. Beliau berumur sekitar 50 tahuN dan beliau mengatkan untuk pendidikan beliau tidak tamat sekolah dasar (SD). Dalam rumahnya beliau hanya tinggal bersama 1 anaknya yang telah dewasa dan bekerja.Beliau. Beliau mempunyai lahan persawahan sekitar 0,2 Ha. Beliau melakukan pekerjaannya dengan senang dan penuh tanggung jawab.
3.1.2 Pendahuluan Ekonomi Produksi
Dalam kegiatan bertaninya ,Ibu Tarmini hanya menanam komoditas padi saja namun ketika di tanya jenis atau varietas dari padinya beliau mengatakan kurang tahu .
. Dalam aspek ekonomi beliau memenuhi kebutuhan keluarganya dan dalam usahatani tersebut juga  beliau mendapat subsidi pupuk dari pemerintah sehingga dapat meminimalisasi harga input. Dalam aspek sosial/budaya, sebagian besar petani di di lingkur=ngan desa asri keton memang sekitar  menanam komoditas padi. Dalam aspek politik, jika ada impor beras yang banyak maka pendapatan para petani akan turun karena banyak yang lebih membeli harga impor. Sedangkan dalam segi ekologi, ,kondisi tanah persawahan milik Ibu Tarmini dan petani sekitar sangat cocok jika ditanami padi sehingga di daerah tersebut sudah berbudaya menanam padi.
Cara budidaya komoditas padi di lahan milik Ibu Tarmini h sebagai berikut :
a.    Dari pengolahan tanah
Sebelum bercocok tanam padi, beliau harus mengolah lahan terlebih dahulu.Pengolahan lahan sawah milik Ibu Tarmini ini menggunakan mesin traktor yang disewanya dan juga dicangkul.Pembajakan sawah dilakukan sebanyak dua kali sampai tanah siap untukdi tanami.
Pembajakan yang kedua ini dilakukan saat menjelang tanam. Setelahpembajakankeduaselesai,segera dilakukan penanaman padi.Namun sebelum  di tanam , lahan di ratakan dulu dan di bersihkan sampai bersih dan tanah merata.
Selanjutnya tanah di beri pupuk sesuai dosis. Dalam pengolahan  lahan sawah ini ,sostem irigasi harus mencukupi supaya lebih mudah dalam pengolahan tanah tersebut. Dari pengolahan tanah ini Ibu Tarmini melakukannya sendiri dan dibantu oleh beberapa pekerja yang tidak menentu.
b.    Penanaman
Sebelum penanaman padi, Ibu Tarmini  juha mempersiapkan benih pdi atau dahulu yaitu dengan merendam biji padi pada air hangat untuk merangsang perkecambahan. . Setelah perendaman selasai, biji padi ditiriskan dan siapditabur di tempat persemian.
Biji padi yang sudah direndam dan di taburkan di tempat persemian juga di taburi pupuk urea sedikit. Setelah biji padi ditaburkan, ditutup dengan buse dikit supaya waktu pencabutan (proses daut) akar benih padi tidak rusak.Biasanyaumurpersemiannya minimal 17 hari dan paling lama 20 hari.Jika umur persemian lebih dari itu anak padi dan kwalita sbenih pdi berkurang.
Setelah benih padi tersebut dicabut, maka siap untuk ditanam di lahan persawahan. Jarak tanam untuk padi yaitu 25 cm x 25 cm. Alat yang digunakan biasanya dengan kerekan.Untuk menanam  padi yang paling bagus itu air yang ada di lahan harus cukup, supaya mudah dalam menancapkan benih padi di lahan. Jika airnya tidak cukup, bahkan kalau tidak ada airnya, petani akan kesusahan menancapkan benih padi ke lahan karena tanahnya keras.
Setelah umur padi 1 bulan harus diberi air setiap hari.Setelahberumur 1 bulan lebih pemberian air harusdikurangi gunanyauntuk proses perbaikan tanaman pdi.
Tenaga kerja untuk penanaman padi ini menggunakan tenaga kerja luar keluarga sebanyak 15 orang yang terdiri dari 2 orang tenaga kerja laki-laki dan 13 orang tenaga kerja perempuan. Yang mana upah tenaga kerja antara laki-laki dan perempuan berbeda. Upah untuk tenaga kerja laki-laki sekitar Rp 20.000 – Rp 25.000, sedangkan upah tenaga kerja perempuan sebesar Rp 10.000 – Rp 15.000. Selain upah tersebut petani juga mendapatkan jatah makan dari pemilik .
c.    Perawatan
·      Penyiangan
Ibu Tarmini  melakukan penyiangan pertama pada saat tanaman berumur 35 hari setelah tanam dan penyiangan atau pembersihan kedua dilakukan pada saat tanaman berumur 50 hari, tujuanya adalah untuk membersihkan tanah dari rumput-rumput liar sekaligus menggemburkan tanah dan juga pencegahan terhadap serangan hama, penyiangan dilakukan menggunakan parang/gasrok dan harus ada airnya sedikit.Tenaga Kerja yang digunakan dalam penyiangan sebanyak 3 orang (pak Thohir dan 2 tenaga kerja).
·      Pemupukan
Ibu Tarmini menggunakan pupuk kimia (Urea dan ZA). Dosis pupuk urea 200 kg/Ha.. Menurut  pendapat Ibu Tarmini  jika mereka sekarang menggunakan pupuk organik tidak mempan, selain itu penghasilannya turun hampir setengah dari penghasilan menggunakan pupuk kimia. Sehingga penduduk Asri keton sulit sekali diajak untuk menggunakan pupuk organik.
Pemberian pupuk yang baik yaitu pada tanaman padi berumur 15, 30 dan 45 hari setelah penanaman. Cara pemupukan yang dilakukan tidak menggunakan alat, melainkan menggunakan tangan dengan menabur-naburkan pupuk ke lahan secara  merata. Pemupukan padi harus tepat waktu supaya tanaman padi menjadi baik, warnanya kuning karena randemennya naik pada waktunya, dan berasnya putih bersih. Jika proses pemupukan lebih dari 45 hari, hasil padinya nanti akan jelek, warnanya hitam, dan tanamannya bisa rubuh. Selain menggunakan pupuk, Ibu Tarmini biasanya menggunakan obat perangsang pertumbuhan padi. Pemupukan ini biasanya dilakukan oleh Ibu Tarmini dan di bantu oleh sebanyak 2 tenaga kerja.
·      Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang ditemukan pada lahan padi Ibu Tarmini adalah tikus, walang sangit. Sedangkan penyakit yang sering petani temukan adalah penyakit bercak coklat.
Pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan oleh Ibu Tarmini adalah dengan menggunakan pestisida. Pestisida yang digunakan seperti furadan, dan curacron. Dalam satu tangki menggunakan pestisida dengan takaran 1,5 sendok makan dan air yang digunakan sebanyak 14 liter air.
Pengobatan bagi tanaman yang terserang hama paling sedikit dua kali dalam sebulan.

d.   Panen
 Tanda-tanda padi yang siap untuk dipanen adalah 85% malai menguning, sudah mekar (jebul), sari-sarinya (randemen) naik.Pemotongan tanaman padi (waktu panen) para petani menggunakan sabit, setelah itu padi dirontokan dengan digebyok. Bagi para penebar biasanya menggunakan dores.Gabah basah tersebut dimasukkan dalam karung ukuran sedikit besar, namun sebelumnya sudah dibersihkan dari kotoran (rumput dan kerikil).
Rata-rata umur padi yang siap dipanen sekitar 110 hari.Dalam proses pemanenan ini Ibu Tarmini juga ikut andil, selain itu juga dibantu oleh tenaga kerja laki-laki yang tidak banyak karena sudah banyak petani sekitar yang mencari rumput sehingga pemanenan tersebut dibantu oleh pencari rumput tersebut.
e.    Pasca Panen
Setelah pemanenan padi selesai maka langkah selanjutnya adalah proses pasca panennya. Padi yang sudah dipanen kemudian dijemur selama 2 hari jika cuaca pada waktu itu panas sekali. Biasanya Ibu Tarmini mengeringkan gabah padi nitip di rumah warga yang mempunyai lahan pekarangan rumah yang luas. Untuk membalas kebaikan pemilik rumah tersebut, maka pak Thohir memberikan imbalan berupa beras dan gula. Setelah gabah beras benar-benar kering, maka gabah tersebut dimasukkan lagi ke dalam karung yang kering dan bersih, serta disimpan ditempat yang kering dan bersih pula.
Hasil panen milik Ibu Tarmini ini ada yang dijual dan ada juga yang dikonsumsi sendiri. Biasanya Ibu Tarmini menjual hasil panen berupa gabah dan sudah berupa beras.
Komoditas padi menggunakan faktor produksi dengan data di bawah ini.
Input Tetap
Biaya
Input variabel
Biaya
Penyusutan Alat-alat

Benih Padi (kg)
Rp 40.000
a.    Traktor
Rp 33.750
Pupuk :

b.    Cangkul
Rp 2.186
a.    Urea (kw)
Rp 200.000
c.    Sabit
Rp 1.397
b.    ZA (kg)
Rp 150.000
d.   Caplak
Rp 4.464
Pestisida :

e.    Sekop
Rp 7.000
a.    Decis (80 ml)
Rp 22.000
f.     Timba
Rp 1.520
b.    Curacron (100 ml)
Rp 25.000


Tenaga Kerja



a.    Pengolahan Lahan
Rp 40.000


b.     Penanaman
Rp 235.000


c.     Pemupukan
Rp 40.000


d.    Pengendalian Hama dan Penyakit
Rp 20.000


e.     Pemanenan
Rp 40.000




Total
Rp 50.317

Rp 812.000





Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa :
Total biaya tetap yang dikeluarkan oleh Ibu Tarmini dalam usahatani padi sebesar Rp 50.317. Sedangkan total biaya variabel yang yang dikeluarkan sebesar Rp 752.000. Maka total biayanya sebesar Rp50.317 + Rp 852.000 = Rp 882.317
Ibu Tarmini menjual beras sebesar Rp 5.000/kg beras. Ibu Tarmini menjual hasil panennya berupa beras sebesar2.500 kg beras. Sehingga jika dijual Ibu Tarmini akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp 5.000 x Rp 2.500 = Rp 12.500.000

.

3.1.3 Produksi dengan Satu Input Variabel
No
Perincian
Satuan
Harga Satuan (Rp)
Nilai (Rp)

Modal :


Rp 1.000.000

Jumlah Pengeluaran :



1.
Benih Padi (kg)
10
Rp 4.000
Rp 40.000
2.
Pupuk :




a. Urea (kg)
100
Rp 2.000
Rp 200.000

b.ZA (kg)
60
Rp 2.500
Rp 150.000
3
Pestisida :




c.    Decis (80 ml)
1
Rp 22.000
Rp 22.000

d.   Curacron (100 ml)
1
Rp 25.000
Rp 25.000
4
Peralatan :

Umur Ekonomis (tahun)
Nilai Awal (Rp)
Nilai Penyusutan (Rp)

a.    Traktor
5
Rp 450.000
Rp 33.750

b.    Cangkul
5
Rp 32.800
Rp 2.186

c.    Sabit
5
Rp 20.950
Rp 1.397

d.   Caplak
3
Rp 56.000
Rp 4.464

e.    Sekop
5
Rp 150.000
Rp 7.000

f.     Timba
2
Rp 22.800
Rp 1.520
5.
Tenaga Kerja
Satuan
Harga Satuan (Rp)
Nilai (Rp)

a.     Pengolahan Lahan
3 orang
Rp 20.000
Rp 60.000

b.     Penanaman
15 orang (13 wanita dan 2 pria)
13 x Rp 15.000

2 x Rp 20.000
Rp 195.000


Rp  40.000


c.     Pemupukan

2 orang
Rp 20.000
Rp 40.000


d.    Pengendalian Hama dan Penyakit

1 orang
Rp 20.000
Rp 20.000

e.      
f.      Pemanenan

2 orang
Rp 20.000
Rp 40.000



Jumlah
Rp 862.317

Produksi dan Nilai Produksi

No
Komoditi
Jumlah Produksi
Nilai Produksi (Rp)
Dijual
Dikonsumsi
Keterangan
Jumlah (Rp)
Jumlah (Rp)
1
Padi
2.500 kg
Rp 12.500.000
Rp .10.000.000
Rp 2500.000
Hasil panen yang dijual sebanyak 2000 kg beras dan yang dikonsumsi sendiri sebanyak Rp 500 kg beras dengan harga Rp 5.000/kg nya.


3.1.4 Maksimasi Profit Satu Input dan Satu Output
Kuantitas produksi yang dihasilkan usahatani padi oleh Ibu Tarmini sebanyak 2.500 kg beras namun yang di jual hanya 2000 kg saja dan selebihnya di konsumsi sendiri. Beras tersebut dijual dengan harga Rp 5.000/kg nya. Input yang digunakan dalam usahatani padi adalah sebagai berikut.
Input
Biaya
Benih Padi (kg)
Rp 40.000
Pupuk :

a.    Urea (kg)
Rp 200.000
b.    ZA (kg)
Rp 150.000
Pestisida :

a.    Decis (80 ml)
Rp 22.000
b.    Curacron (100 ml)
Rp 25.000
Peralatan
Rp 50.317
Tenaga Kerja
Rp 395.000
Total
Rp 862.317
Keuntungan
Rp 10.000.000 – Rp 862.317
 = Rp 9.137.683

. Luas lahan persawahan yang dimiliki oleh Ibu Tarmini adalah 0,25 Ha. Lahan yang seluas 0,25 Ha tersebut ditanami komoditas padi semua, karena tanah persawahan Ibu Tarmini cocok jika ditanami padi.
Jenis Tanaman
Luas Tanam (Ha)
Jumlah Produksi
Padi
0,25
2.500 kg




2. Pengeluaran Biaya Tetap
Jenis Pengeluaran
Biaya
Penyusutan alat :

Traktor
Rp 33.750
Cangkul
Rp 2.186
Sabit
Rp 1.397
Caplak
Rp 4.464
Sekop
Rp 7.000
Timba
Rp 1.520
Total
50.317

Kebutuhan bibit/benih
Kebutuhan bibit atau benih padi yang di kelurakan oleh Ibu Tarmini  adalah 10 kg dengan harga bibit per kilonya sebesar 4p 4.000.Sehingga total pengeluran untuk bebih adalah Rp 40.000. Sedangkan rata total pengeluraan bibit adalah sebesar Rp 4.000 / kg .
3. Kebutuhan Pupuk
Pupuk yang digunakan Ibu Tarmini dalam usahatani padi adalah pupuk urea, dan ZA.Harga pupuk urea per kg adalah Rp2000 dan beliau membutuhkan sekitar 100 kg pupuk urea sehingga pengeluran untuk pupuk urea adalah Rp 200.000
Sedangkan Harga pupuk ZA per kg adalah Rp 2.500 dan beliau membutuhkan sekitar 60 kg sehingga pengeluran untuk pupuk ZA adalah Rp.150.000.Jadi total pupuk yang di gunakan oleh Ibu Tarmini dala 1 periode usahatani padi nya adalah sekitar 260 kh dan  bila jumlah pengeluran kedua pupuk di akumulasikan  maka total pengeluran untuk kebutuhan pupuk adalah Rp.350.000.
Sedangkan rata-rata (total pengeluaran/jumlah pupuk) =  = Rp 1.346,15/kg.
4. Kebutuhan Pestisida
Untuk mengatasi hama penyakit yang menyerang padi pada lahan miliknya, Ibu Tarmini menggunakan pestisida kimia merk Desis (80 ml) dengan harga Rp 22.000 dan Ciracron (100 ml) dngan harga Rp 25.000.Sehingga total pestisida yang digunakan beliau adalah 180 ml dengan total pengeluran Rp 47.000 sedangkan rata-rata =  =  Rp 261 / liter.
5. Kebutuhan Tenaga Kerja
Dalam kegiatan pengolahan lahan menggunakan tenaga kerja sebanyak 3 orang pria dengan upah Rp 20.000/orang maka total biayanya sebesar Rp 60.000. Dalam kegiatan penanaman menggunakan tenaga kerja sebanyak 15 orang yang terdiri dari 13 orang wanita dan 2 orang pria, dengan upah untuk pria sebesar Rp 20.000 sedangkan upah untuk wanita sebesar Rp 15.000, maka total biayanya sebesar Rp 195.000 + Rp 40.000 = Rp 235.000. Dalam kegiatan pemupukan menggunakan tenaga kerja pria sebanyak 2 orang dengan upah Rp 20.000/orang maka total biayanya Rp 40.000. Dalam kegiatan pengendalian hama dan penyakit menggunakan tenaga kerja sebanyak 1 orang dengan upah Rp 20.000/orang maka total biayanya sebesar Rp 20.000. Dalam kegiatan Pemanenan menggunakan tenaga kerja sebanyak 2 orang dengan upah Rp 20.000/orang maka total pengeluarannya sebesar Rp 40.000.
Total pengeluaran untuk tenaga kerja seluruh lahan sebesar Rp 395.000. Total tenaga kerja yang digunakan sebanyak 22 orang. Sedangkan rata-rata (total pengeluaran/jumlah tenaga kerja) =  = Rp 17.174,/orang.

Berdasarkan hasil uraian di atas maka persamaan biaya produksi budidaya padi pada lahan Ibu Tarmini adalah sebagai berikut:
TC = TFC + TVC
      = TFC + ( biaya benih + biaya pupuk + biaya insektisida + biaya tenaga kerja)
      = Rp 50.317 + ( Rp 40.000 + Rp 350.000 + Rp 47.000 + Rp 395.000 )
      = Rp 862.317

Adapun persamaan penerimaan dan keuntungan dari hasil budidaya padi di lahan Ibu Tarmini adalah sebagai berikut:
TR = P x Q
     = Rp 5.000 x 2.000 kg
     = Rp 10.000.000
∏ = TR – TC
= Rp. 10.000.000 - Rp. 862.317
= Rp 9.137.683


Analisa usahatani petani responden :
·      Dalam usahatani padi yang dilakukan oleh Ibu Tarmini besarnya penerimaan (TR) lebih besar dibandingkan dengan total biaya (TC) yang dikeluarkan. Penerimaan sebesar Rp 10.000.000 dan total biaya sebesar Rp 826.317
·      Dari hasil perbandingan tersebut maka usahatani yang dilakukan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 9.137.683

3.1.5 Petani Gurem dan Kecenderungan Menghindari Resiko
Komoditas yang dibudidayakan oleh Ibu Tarmini adalah padi yang ditanam di lahan sawahnya, beliau tidak memiliki lahan tegal yang bisa ditanami dengan komoditas lainnya. Faktor produksi yang digunakan oleh Ibu Tarmini dalam kegiatan usahatani budidaya padi yang dijalankan meliputi lahan, benih, pupuk, pestisida, serta tenaga kerja.
Kondisi ketidakpastian yang dihadapi oleh petani dalam budidaya padi adalah terkait dengan musim. Hal tersebut dikarenakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil produksi adalah kondisi alam / musim. Apabila hasil produksi padi tidak terlalu bagus maka harga jual padi kepada tengkulak juga rendah sehingga penerimaan petani menurun. Dan sebaliknya apabila hasil produksi padi bagus maka harga jual padi kepada tengkulak tinggi sehingga penerimaan petani akan meningkat.
 3.2 Kegiatan Ekonomi Produksi Usahatani Petani Sampel Dibandingkan dengan Literatur
Menurut Soeharno (2007), teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat produksi suatu komoditas dengan satu faktor produksi yang variabel. Dalam hal ini perlu diingat bahwa ditekankan pada hubungan antara satu faktor produksi yang variabel dengan output. Dalam hungungan tersebut terdapat satu faktor tetap yang tidak berubah jumlahnya. Karena faktor produksi yang digunakan tidak berubah jumlahnya, maka perhatian lebih ditekankan pada hubungan faktor produksi tersebut dengan output yang dihasilkan.
Kegiatan Ekonomi produksi yang dilakukan oleh Ibu Tarmini adalah budidaya  pada komoditas padi. Dalam membudidayakan komoditas padi Pak Warsin membutuhkan input variabel seperti benih padi sebanyak 10 kg. pupuk yang terdiri dari 1 kw urea, 60 kg ZA, dan pestisida decis sebanyak 80 ml dan Curacron sebanyak 100 ml. Sedangkan input tetapnya seperti traktor untuk membajak sawah,cangkul,sabit,caplak,sekop dan timba. Sehingga input yang paling utama digunakan atau mempengaruhi output yaitu benih. Karena dengan bertambahnya atau berkurangnya input, akan mempengaruhi output. (Imroatul, K., 2013)
Ekonomi produksi adalah mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa dengan memanfaatkan beberapa input (faktor produksi). Dalam ekonomi produksi produsen dalam upaya memaksimalkan profit juga menghadapi sejumlah pilihan yang kompleks. Produsen sebagaimana halnya konsumen juga menghadapi probem alokasi sumberdaya. Petani misalnya, harus memutuskan untuk mengalokasikan sejumlah sumberdaya lahan, tenaga kerja, beberapa macam input variabel dan peralatan yang dimilikinya untuk mengusahakan suatu komoditi (Debertin, 1986).
Menurut Soeharno (2007), fungsi profit atau fungsi keuntungan dapat dengan mudah digambarkan sebab gambar tersebut merupakan jarak vertikal antara TVP dan TFC. BilaTFC lebih besar daripada TVP, keuntungan akan bernilai negatif dan fungsi produksi berada di bawah aksis horisontal. Kondisi ini terjadi pada tahap awal dan akhir penggunaan input. Keuntungan sama dengan nol bila TVP=TFC.
Maksimalisasi keuntungan dalam kegiatan ekonomi produksi pertanian dapat kita lakukan dengan mengelola faktor input dan mengalokasikan secara efektif dan efisien. Dalam usahatani Ibu Tarmini dengan benih 10 kg dapat menghasilkan 2500 kg per periode.Namun yang beliau jual hanya 2000 kg dan selebihnya untuk di konsumsi sendiri . Dari hasil penjualan beliu mendapat penerimaan sebesar Rp 10.000.000
Total Biaya yang dikeluarkan selama satu kali produksi pada faktor produksi  dengan input benih sebesar Rp 40.000,pupuk sebesar Rp 350.000,pestisida sebesar Rp 47.000, penyusutan alat sebesar Rp 50.317 dan tenaga kerja sebesar Rp 395.000 dan bila di akumulasikan total pengeluaranya sebesar Rp 862.317,- .
Menurut Catur (2002), untuk memperoleh keuntungan, produsen selalu membandingkan biaya produksi dengan penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan outputnya. Penerimaan yang diterima diperoleh dari jumlah output yang dihasilkan dikalikan dengan harga jual output.
Sehingga keuntungan yang didapat oleh Ibu Tarmini sebesar Rp 9.137.683






BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan wawancara dengan petani responden, dapat disimpulkan bahwa Ibu Tarmini adalah salah satu petani di Dusun Maduran Desa Asrikaton Kec. Pakis Kota Malang yang mengembangkan usahatani pada komoditas padi dengan lahan seluas 0.25 ha.Dalam kegiatan usahataninya Ibu Tarmini  menggunakan benih sebanya10 kg dan mendapat hasil 2.500 kg. Hasil produksi tersebut , hanya 2000 kg saja yang di jual dan 500 kg untuk di konsumsi sendiri. Beliau menjual padi nya dengan harga kurang lebih Rp. 5.000/kg dan beliu mendapa keuntungan sebesar . Pak Warsin hanya menjual dalam bentuk beras. Dan yang dikonsumsi sebanyak 25 kg. Maka Pak Warsin mendapat penerimaan sebesar Rp 10.000.000
Berdasarkan rincian kegiatan produksi Ibu Tarmini memperoleh keuntungan sebab Total Revenue yang diterima lebih besar daripada biaya total yang dikeluarkan. Yakni dengan total biaya sebesar Rp 862.317 dan penerimaan sebesar Rp 10.000.000 maka dalam satu kali produksi Ibu Tarmini mampu memperoleh keuntungan sebesar Rp 9.137.683

4.2 Saran
Sebaiknya Ibu dalam mengembangkan usahatani nya dapat melakukan alokasi faktor input seefisien mungkin agar keuntungan dapat ditingkatkan.
Petani di Desa Asrikaton masih perlu adanya perhatian dari pemerintah agar potensi yang ada di desa tersebut bisa lebih dikembangkan lagi, sehingga perekonomian petani semakin baik.


Dokumentasi :

                                                  
                                                  Bersama Ibu Tarmini