Pages


Sabtu, 23 Februari 2013

MAKALAH : RUANG LINGKUP RANCANGAN USAHA AGRIBIBNIS


RANCANGAN USAHA AGRIBISNIS
RUANG LINGKUP RANCANGAN USAHA AGRIBIBNIS





Kelompok 2 :
Tarina Elsanti              :  115040100111013
Vivit Andrianingsih    :  115040101111095
Susi Susanti                 :  115040100111024
Soni Laksono              :  115040100111047
Suaibatul Miskiyah     :  115040101111179




PROGAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013






BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Alam telah memperlihatkan bahwa segala sesuatu dalam kehidupan ini berbentuk sistem, dari sistem yang paling sederhana hingga sistem yang paling kompleks.Berbagai bentuk sistem ini membentuk suatu jaring, yang merupakan suatu jaringkehidupan. Suatu sistem yang berada dalam jaring kehidupan akan saling mempengaruhidan saling tergantung satu sama lain sehingga kondisi setiap sistem akan selalu salingterkait. Sifat-sifat tersebut membuat suatu sistem kehidupan akan selalu berusaha membentuk dan menjaga keseimbangan hubungan antara beragam sistem yang ada,keseimbangan hubungan yang terjadi dan terbentuk secara otomatis karena jaringan kehidupan telah memiliki caranya sendiri untuk menyeimbangkan hubungan antara satu sistem dengan sistem lainnya.Manusia dengan didasari oleh perasaan ingin tahu akan selalu berusaha untuk memahami sistem dengan mempelajari dan mengamati sistem itu sendiri.
Ada beragam fakta yang membuktikan peranan agribisnis dalam pembangunanIndonesia. Data perjalanan sejarah Indonesia memperlihatkan bahwa agribisnis telahdilakukan pada zaman nenek moyang dan menjadi penggerak ekonomi kerajaan-kerajaandahulu. Banyak pelabuhan-pelabuhan besar berdiri dan menjadi makmur berkatkeunggulan hasil bumi Indonesia.Seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk, pangsa pasar produk agribisnis juga tumbuh dengan berkembangnya kebutuhan manusia akan produk-produk agribisnisyang alami dan ramah lingkungan. Kebutuhan dan kesadaran manusia akan bioenergi, biofarmaka, makanan organik, bio produk lainnya akan membuat permintaan akan produk-produk agribisnis semakin meningkat tetapi disisi lain volume sumberdaya alam(SDA) tetap bahkan ada kecenderungan menurunnya kualitas sumberdaya alam sehingga produktifitasnya juga menurun. 
Adanya peningkatan produk agribisnis tetapi disisi lain produktifitas sumberdaya alam menurun memerlukan pendekatan agribisnis untuk mengoptimalkan sumberdaya yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia.Agribisnis melibatkan multi sektor kehidupan manusia, berbagai hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, berperan dalam memenuhi kebutuhanmanusia. Agribisnis terkait dengan pengelolaan keanekaragaman hayati dan kekayaan biodiversity Indonesia, berperan dalam degradasi Sumber Daya Alam dan Lingkungansekaligus berperan dalam upaya menjaga ketahanan Sumber Daya Alam Indonesia.Agribisnis terlibat dalam pemenuhan berbagai kebutuhan manusia baik fisik dan nonfisik, menjadi pembuka lapangan kerja dan penghidupan bagi masyarakat. Agribisnisterlibat dengan pemanfaatan dan pengembangan IPTEK dalam rentang yang lebar mulaidari yang sederhana, tepat guna, madya hingga teknologi tinggi. Agribisnis berperandalam pengembangan pasar berbagai jenis, tipe dan fungsi untuk memenuhi danmemuaskan kebutuhan konsumen dan memuaskan produsen. Adanya pasar agribisnis juga mengembangkan aliran distribusi barang, jasa maupun uang. Peran lain agribisnisadalah mendorong pengembangan sektor industri keuangan dan sektor pendukungnya.

1.2  Tujuan
·         Mengetahui pengertian pertanian sebagai sector dan agribinis adalah sebuah system
·         Mengetahui fungsi dan peranan lembaga penunjang dalam bagan system agribisnis
·         Mengetahui hubungan antara agrobisnis dan agroindustri


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pertanian adalah sebuah sector dan agribisnis adalah sebuah system

Pertanian adalah sebuah sector, dimana dalam pertanian skala luas merupakan kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.
Sector pertanian merupakan bagian dari system agribisnis, karena hanya bergerak  dalam budidaya pertanian dan manajemen pertanian yang baik untuk menghasilkan produksi yang optimal saja. Pada dasarnya sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan unsur-unsur (subsistem-subsistem) yang saling berhubungan melalui berbagai bentuk interaksi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang tertentu.
Pengertian agribisnis sebagai suatu sistem dikemukakan  oleh pencetus agribisnis, yaitu Davis dan Goldberg (1957) sebagai berikut : “Agribusiness is the sum total of all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies; production activities on the farm; and the storage, processing and distribution of farm comodities and items made form them” (Agribisnis adalah jumlah total dari seluruh kegiatan yang melibatkan pembuatan dan penyaluran sarana usahatani; kegiatan produksi di unit usahatani; penyimpanan, pengolahan dan distribusi komoditas usahatani dan berbagai produk yang dibuat darinya).
Agribisnis sebagai suatu sistem adalah agribisnis merupakan seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Disini dapat diartikan bahwa agribisnis terdiri dari dari berbagai sub sistem yang tergabung dalam rangkaian interaksi dan interpedensi secara reguler, serta terorganisir sebagai suatu totalitas.
Adapun kelima mata rantai atau subsistem tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a)      Subsistem Penyediaan Sarana Produksi
Sub sistem penyediaan sarana produksi menyangkut kegiatan pengadaan dan penyaluran. Kegiatan ini mencakup Perencanaan, pengelolaan dari sarana produksi, teknologi dan sumberdaya agar penyediaan sarana produksi atau input usahatani memenuhi kriteria tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu dan tepat produk.
b)      Subsistem Usahatani atau proses produksi
Sub sistem ini mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer pertanian. Termasuk kedalam kegiatan ini adalah perencanaan pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan pola usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer.
Disini ditekankan pada usahatani yang intensif dan sustainable (lestari), artinya meningkatkan produktivitas lahan semaksimal mungkin dengan cara intensifikasi tanpa meninggalkan kaidah-kaidah pelestarian sumber daya alam yaitu tanah dan air.
Disamping itu juga ditekankan usahatani yang berbentuk komersial bukan usahatani yang subsistem, artinya produksi primer yang akan dihasilkan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam artian ekonomi terbuka
c)      Subsistem Agroindustri/pengolahan hasil
Lingkup kegiatan ini tidak hanya aktivitas pengolahan sederhana di tingkat petani, tetapi menyangkut keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca panen produk pertanian sampai pada tingkat pengolahan lanjutan dengan maksud untuk menambah value added (nilai tambah) dari produksi primer tersebut. Dengan demikian proses pengupasan, pembersihan, pengekstraksian, penggilingan, pembekuan, pengeringan, dan peningkatan mutu
d)     Subsistem Pemasaran
Sub sistem pemasaran mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani dan agroindustri baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Kegiatan utama subsistem ini adalah pemantauan dan pengembangan informasi pasar dan market intelligence pada pasar domestik dan pasar luar negeri.
e)      Subsistem Penunjang
Subsistem ini merupakan penunjang kegiatan pra panen dan pasca panen yang meliputi :
·         Sarana Tataniaga
·         Perbankan/perkreditan
·         Penyuluhan Agribisnis
·         Kelompok tani
·         Infrastruktur agribisnis
·         Koperasi Agribisnis
·         BUMN
·         Swasta
·         Penelitian dan Pengembangan
·         Pendidikan dan Pelatihan
·         Transportasi
·         Kebijakan Pemerintah
(Hermawan,2008)
2.2 Fungsi dan peranan lembaga penunjang dalam bagan system agribisnis.
Keberdaan kelembagaan pendukung pengembangan agribisnis nasional sangat penting untuk menciptakan agribisnis Indonesia yang tangguh dan kompetitif. Lembaga-lembaga pendukung tersebut sangat menentukan dalam upaya menjamin terciptanya integrasi agribisnis dalam mewujudkan tujuan pengembangan agribisnis. 
a)      Lembaga Keuangan
Lembaga pembiayaan memegang peranan yang sangat penting dalam penyediaan modal investasi dan modal kerja, mulai dari sektor hulu sampai hilir. Penataan lembaga ini segera dilakukan, terutama dalam membuka akses yang seluas-luasnya bagi pelaku agribisnis kecil dan menengah yang tidak memilki aset yang cukup untuk digunkan guna memperoleh pembiayaan usaha.
Ø  Fungsi Lembaga Keuangan :
·         Member bantuan permodalan.
·         Member janinam keamanan keuangan (asuransi).
·         Tempat penyimpanan uang dari hasil pertanian.
Ø  Peranan lembaga keuangan :
·         Member kredit usaha untuk pertanian.
·         Memberi pinjaman dalam bentuk sabprodi.
·         Mengurangi resiko yang ditanggung petani dengan membayar premi asuransi.
·         Dengan menyimpan uang dilembaga keuangan petani mendapat bunga atau besarnya uang yang disimpan.

b)     Lembaga Penelitian
Semua lembaga riset yang terkait dengan agribinis harus diperdayakan dan menjadikan ujung tombak untuk mengahasilkan komoditas yang unggul dan daya saing tinggi. Misalnya Meksiko dapat memproduksi buah avokad yang warna daging buahnya kuning kehijau-hijauan, kulit buah bersih dan halus, dan bentuk buah yang besar dengan biji yang kecil.
Ø  Fungsi Lembaga Penelitian :
·         Melakukan penelitian tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi petani.
·         Memecahkan masalah-masalah yang dihadapi petani.
·         Menemukan penemuan-penemuan atau inovasi-inovasi baru dibidang pertanian.
Ø  Peranan lembaga penelitian :
·         Melalui BPPT melakukan penelitian terhadap tanaman budidaya ( penyakit tanaman dan pertumbuhan tanaman, survey tanah dan evaluasi lahan) yang memungkinkan terjadinya permasalahan disana.
·         Apabilah dari hasil penelitian terhadap masalah-masalah maka penelitian bersama dengan penyuluhan pertanian membantu petani untuk menyelesaikan masalah tersebut.
·         Penelitian memberikan informasi kepada penyuluh tentang inovasi dan teknologi baru dibidang pertanian untuk diinformasikan petani.
(Anonymous a , 2013)

c)      Lembaga Penyuluhan
Fungsi utama dari kelembagaan penyuluhan pertanian adalah sebagai wadah dan organisasi pengembangan sumberdaya manusia pertanian serta menyelenggarakan penyuluhan. Adanya kelembagaan penyuluhan pertanian berdiri sendiri diharapkan dapat menjamin terselengaranya
·         Fungsi penedian dan penyebaran informasi teknologi, model usaha agrobisnis dan pasar bagi petani di pedesaan.
·          Fungsi pengembangan SDM pertanian untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan pendapatan.
·         Penataan administrasi dan piningkatan kinerja penyuluh pertanian yang berdasarkan kompetensi dan profesionalisme.
·         Kegiatan partisipasi petani-penyuluh dan peneliti.
·         Fungsi supervise, monitoring, evaluasi serta umpan balik yang positif bagi perencanaan penyuluhan kedepan.


Peran kelembagaan penyuluhan petani antara lain:

·         Sebagai Sentra pelayanan pendidikan non-formal dan pembelajaran petani dan kelompoknya dalam usaha agrobisnis.
·          Sebagai sentra komunikasi, informasi dan promosi teknologi, sarana produksi, pengolahan hasil peralatan danmodel-model agobisnis.
·         Sebagai sentral pengembangan SDM pertanian dan poenyuluhan berbasis kerakyatan, sesuai kebutuhan petani dan profesionalisme penyuluhan pertanian.
·          Sebagai sentral pengembangan kelembagaan social ekonomi petani.
·         Sebagai sentra pengembangan kompetensi dan profesionalisme penyuluh pertanian.
·         Sebagai sentra pengembangan kemitraan dengan dunia usaha agribisnis dan lainnya.
(Anonymous b , 2013)

2.3 Hubungan Agribisnis dengan Agroindustri
Agroindustri merupakan suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian. Definisi agroindustri dapat dijabarkan sebagai kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut.
Dengan demikian agroindustri meliputi industri pengolahan hasil pertanian, industri yang memproduksi peralatan dan mesin pertanian, industri input pertanian (pupuk, pestisida, herbisida dan lain-lain) dan industri jasa sektor pertanian.
Apabila dilihat dari sistem agribisnis, agroindustri merupakan bagian (subsistem) agribisnis yang memproses dan mentranformasikan bahan-bahan hasil pertanian (bahan makanan, kayu dan serat) menjadi barang-barang setengah jadi yang langsung dapat dikonsumsi dan barang atau bahan hasil produksi industri yang digunakan dalam proses produksi seperti traktor, pupuk, pestisida, mesin pertanian dan lain-lain.
Dari batasan diatas, agroindustri merupakan sub sektor yang luas yangmeliputi industri hulu sektor pertanian sampai dengan industri hilir. Industri hulu adalah industri yang memproduksi alat-alat dan mesin pertanian serta industri sarana produksi yang digunakan dalam proses budidaya pertanian. Sedangkan industri hilir merupakan industri yang mengolah hasil pertanian menjadi bahan baku atau barang yang siap dikonsumsi atau merupakan industri pascapanen dan pengolahan hasil pertanian.
Sehingga dapat di simpulkan antara agribisnis dan agroindustri hubungannya sangat erat dan saling ketergantungan karena agribisnis mencakup seluruh kegiatan disektor pertaniaan dan sebagian dari sector industry yang menghasilkan sarana produksi pertanian dan mengolah hasil-hasil pertanian ( agroindustri).
(Anonymous c 2013)
Rounded Rectangle: Subsistem PenunjangRounded Rectangle: Subsistem pemasaranRounded Rectangle: Subsistem  Agroindustri/pengolahan hasilRounded Rectangle: Subsistem Pengolahan UsahataniRounded Rectangle: Subsistem Sarana ProduksiSISTEM AGRIBISNIS
 




Rancangan usaha agribisnis adalah suatu rancangan atau perencanaan yang dapat dikatakan dalam ruang lingkup usaha untuk membuat konsep wirausaha mulai dari tingkat usaha kecil hingga ketingkat usaha skala besar dan direncanakan untuk masa yang panjang atau berskala lanjutan. Dalam rancangan usaha ini terdapat dalam aspek jenis usaha ,gambaran usaha modal,letak usaha,kedudukan karyawan,teknik produksi,sampai pada tahap kegiatan pemasaran produk. Sehingga dapat digunakan untuk usaha yang bermanfaat bagi kelangsungan system pemasaran dan kewirausahaan.
Fungsi rancangan usaha agribisnis yaitu:
·         Untuk mengarahkan seluruh anggota karyawan dalam perusahaan tentang rencana-rencana yang akan dicapai.
·         Untuk memudahkan pengelolaan usaha karena sudah direncanakan dengan tahap yang baik dan pertimbangan yang matang.
·         Untuk memberikan gambaran kemasa depan tentang usaha yang diinginkan.
·         Untuk membuat rencana usaha yang dapat menjadi mascot dari sebuah usaha agribisnis yang bertaraf nasional maupun internasional.
Berikut ini merupakan contoh kasus dari Rancangan Usaha Agribisnis
Membuat Dorayaki “ Doraemon “ (Dorayaki Kacang Emoticon)
Langkah Awal yang di lakukan adalah menentukan tempat usaha yang akan dipilih untuk memulai bisnis dorayaki.Pemilihan lokasi diharpakan ramai dengan anak-anak ,remaja atau mahasiswa karena mereka merupakan target konsumen  bagi produk kita. Setelah mendapatkan tempat usahanyang strategis kemudian menyiapkan bahan baku serta perlengkapan usaha. Kemudian mencari teman untuk partner kerja dalam membuat kue dorayaki. Setelah itu kita dapat melakukan promosi untuk mengenalkan produk kita “DORAEMON”(Dorayaki Kacang Emoticon) yaitu kue dorayaki dengan isi kacang di dalamnya dan disertani hiasa bergabai emoticon di atasnya.Memasang promosi bias dilakukan dengan memasang spanduk yang mudah terbaca di sekitar tempat usaha kami. Kemudian kita dapat menentukan harga jual yang terjangkau namun tetap menguntungkan bagi kita.

2.4 Wirausaha Agroindustri dalam Sistem Agribisnis
Agroindustri adalah kegiatan industri berupa pengolahan hasil pertanian yang melibatkan faktor penyediaan alat dan jasa dalam proses kegiatan tersebut untuk menghasilkan produk pertanian yang mempunyai nilai tambah dan berdaya saing tinggi. Produk hasil agroindustri tidak harus berupa produk jadi dan siap pakai, termasuk juga produk setengah jadi yang dimanfaatkan oleh sektor industri lain sebagai bahan baku. Agroindustri merupakan bagian dari sistem agribisnis yang menempati posisi sebagai subsistem pengolahan hasil pertanian. Pengertian Agroindustri di bagi 2, yaitu :
  1. Agroindustri  hulu yakni subsektor industri yang menghasilkan sarana produksi pertanian
  2. Agroindustri  hilir yaitu subsektor industri yang mengolah hasil-hasil pertanian
Agroindustri hilir termasuk didalamnya kegiatan pengolahan hasil pertanian dan kegiatan melakukan nilai tambah produk seperti melakukan pemasaran. Share yang didapatkan pelaku usaha agroindustri hilir lebih besar karena membeli bahan baku dengan harga murah lalu menjual produk olahan siap pakai dengan harga yang jauh lebih mahal dengan kemasan yang bagus dan strategi pemasaran yang tepat. Gambaran rancangan produknya yaitu melakukan perencanaan usaha, menentukan jenis produk, melakukan pengolahan bahan baku dan proses produksi, proses pengemasan produk dan pemberian atribut lain, dan melakukan strategi pemasaran                                                                                                 (Keijino, 2012)
2.5 Pengaruh Faktor Lingkungan dalam Sistem Agribisnis
  1. Undang-Undang dan Legalitas
Pengaruh Undang-Undang dan legalitas adalah memudahkan penetrasi pasar, meninggkatkaan image usaha sehingga memperbaiki kepercayaan konsumen dan melindungi serta memperkuat posisi produsen.
2.      Lingkungan bisnis dan Strategi Bisnis
Pengaruh lingkungan bisnis dan strategi bisnis adalah mengetahui tingkat persaingan pasar antara penjual bahan baku pudding jeruk satu dengan yang lainnya.
3.      Kebijakan Ekonomi Mikro Pemerintah
Pengaruh Kebijakan Ekonomi Mikro Pemerintah adalah untuk mengalokasikan sumber daya yang ada secara efisien untuk konsumen pada tingkat rumah tangga, perusahaan dan industri.
4.      kebijakan Ekonomi Makro Pemerintah
Pengaruh kebijakan Ekonomi Makro Pemerintah adalah  memperhatikan alokasi sumber daya pada tingkat kumpulan rumah tangga, perusahaan dan industry. Dalam ekonomi makro terdapat dua kebijakan yaitu kebijakan fiskal, kebijakan ini mendorong pertumbuhan produksi, menaikkan pendapatan masyarakat, menurunkan impor, dan mengurangi produksi dalam negeri. Sedangkan kebijakan yang kedua adalaah kebijakan moneter, kebijakan ini mendorong kenaikan investasi, menaikkan penerimaan masyarakat, mendorong kenaikan impor, mendorong arus keluar (outflow) modal  jangka pendekakibat penurunan suku bunga, menurunkan arus masuk (inflow) modal jangka pendek akibat penurunan suku bunga.
5.      Situasi Ekonomi Internasional
Penggaruh globalisasi ekonomi membuat ekonomi menjadi bagian dari ekonomi. Kebijakan perdangan internasional mempengaruhi system agribisnis antara lain :

  • Kebijakan ekspor di dalam negeri
  • Kebijakan ekspor di luar negeeri
  • Kebijakan impor
  • Kebijakan lain
  • Kebijakan kurs
  • Kebijakan pengawasan langsung
6.      Faktor Lingkungan
Merupakan faktor yang secara tidak  langsung mempengaruhi system agribisnis, seperti kestabilan politik, kondisi sosial budaya dan kondisi keamanan.

                                                                                                            (Siti Mursiyam. 2012)


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Ruang lingkup agribisnis mencakup semua kegiatan pertanian yang dimulai dengan pengadaan penyaluran sarana produksi  (the manufacture and distribution of farm supplies), produksi usaha tani (Production on the farm) dan pemasaran  (marketing) produk usaha tani ataupun olahannya. Ketiga kegiatan ini mempunyai hubungan yang erat, sehingga gangguan pada salah satu kegiatan akan berpengaruh terhadap kelancaran seluruh kegiatan dalam bisnis.  Karenanya agribisnis digambarkan sebagai satu sistem yang terdiri dari tiga subsistem. Secara konsepsional sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua aktivitas, mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi (input) sampai dengan pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh usaha tani serta agroindustri, yang saling terkait satu sama lain.



DAFTAR PUSTAKA

Anonymousa.2013.Kelembagaan Pendukung Agribisnis. http://prihatnalameindra.blogspot.com/2011/07/kelembagaan-pendukung-agribisnis.html di akses pada 19 Februasri 2013
Anonymousb.2013. Kelembagaan dalam Penyuluhan Pertanian. http://turindraatp.blogspot.com/2009/12/kelembagaan-dalam-penyuluhan-pertanian.html di akses pada 19 Februari 2013.
Anonymousc.2013.Agroindustri dan Agribisnis. http://well.countryson10.student.ipb.ac.id/2012/11/13/agribisnis-dan-agroindustri/ di akses pada 19 Februari 2013
Hermawan, 2008. Membangun  Sistem Agribisnis. http://mencholeo.wordpress.com/2008/01/05/membangun-sistem-agribisnis/ di akses pada 19 Februari 2013
Keijino. 2012. http://keijino.wordpress.com/2012/08/30/agroindustri-dan-agribisnis/. Diakses tanggal 19 Februari 2013
Mursiyam, Siti. 2012. http://blog.ub.ac.id/sitimursiyam/2012/03/07/tugas-rancua-modul-1/. Diakses tanggal 19 Februari 2013







0 komentar:

Posting Komentar